Jaemin duduk dikamarnya dengan komik-komik buatan ayahnya, wajahnya terlihat gelisah memikirkan kejadian yang dialaminya. Di luar bibinya datang memberitahu hujan diluar dan akan semalaman. Ibu Jaemin sudah mempersiapkan makanan makanan lalu memanggil anaknya untuk segara makan.
Tiba-tiba Jaemin seperti teringat sesuatu dan langsung mengambil ponselnya. Seongwoo baru saja memasak mie, ketika ingin memakannya telepon dari Jaemin masuk. Akhirnya dengan terpaksa mengangkatnya lebih dulu. Jaemin baru saja ingin berkata tapi Seongwoo sudah menyela dengan mengeluh Jaemin yang memikirkan itu terus, menurutnya tak usah dipikirkan lagi.
"Ayah tidak lari dari rumah tapi dia diculik." ucap Jaemin yakin, Seongwoo bertanya siapa yang menculiknya.
"Ayah menggambar malam itu dan diseret kedalam webtoon seperti aku! Aku yakin ayah masih terjebak di sana. Aku tidak tahu siapa yang menculiknya, tapi itulah alasannya ia tidak bisa dihubungi. Mau seberapa lama kita menunggunya, dia tidak akan..." ucap Jaemin dengan wajah panik kebingungan.
"Sudahlah, Hyung..cukup..mana mungkin Tuan Choi terseret ke dalam webtoon itu? Jangan bicara yang tidak-tidak." kata Seongwoo tak percaya.
"Kau bilang sendiri tak tahu bagaimana ayah keluar dari ruang kerjanya!" jerit Jaemin frustasi
"Meski begitu, bisa-bisanya kau berpikir dia diseret ke dalam webtoon itu? Itu tak masuk akal. Kita yang menggambar semuanya itu. Aku menggambar setiap latar belakang dengan tanganku sendiri mereka itu cuma gambar kau pikir memangnya gambar bisa hidup?" kata Seongwoo mulai bernada tinggi, Jaemin mondar-mandir kebingungan dikamarnya.
"Dan aku tau Tuan Choi yang menggambar mereka. Apa kau pikir aku tidak bisa mengenali gambarnya? Cuma dia orang yang bisa menggambar karakternya. Tak ada orang yang bisa menggambar karakter itu seperti dia. Dan aku juga tahu dia lebih banyak darimu!" teriak Seongwoo tak tahan lagi.
Jaemin pun duduk lemas di depan meja belajarnya, Seongwoo selesai mengeluarkan semua amarahnya lalu bertanya apakah Jaemin masih mendengarnya. Jaemin mengatakan bagaimana perasaan Galileo Galilei. Seongwoo bingung seperti tak mengenal tokok penemu. Jaemin memberitahu kalimat Galileo Galilei "Dan itu menggerakkan hati" Seongwoo memuji Jaemin Luar biasa.
"Jang Geum juga mengatakannya 'Aku bilang rasanya seperti buah persik karena memang rasanya seperti persik.'" Kata Jaemin putus asa.
Tiba-tiba Seongwoo menjerit kaget melihat Tuan Choi, Jaemin juga ikut terkejut. Seongwoo melihat Tuan Choi sudah ada didepan pintu seperti terlihat kelelahan. Dirumah Jaemin langsung keluar kamar, ibunya bertanya mau kemana. Jaemin mengatakan mau berangkat kerja. Ibunya menyuruh makan karena tahu anaknya harus sampai jam 7 pagi, Jaemin mengatakan sudah terlambat dan menerima telepon darurat.
Ibunya mengeluh anaknya itu sangat sibuk, jadi kelakuannya sudah seperti presdir lalu mengeluh bertanya-tanya kapan Jaemin menyelesaikan residennya dan buka klinik sendiri. Bibinya pikir seharusnya kakaknya memasukkan Jaemin kuliah seni. Dan tidak menyuruhnya kuliah kedokteran. Ibu Jaemin hanya diam saja.
"Tapi...Choi Siwon jadi bintang terhangat sekarang! Katanya dia dapat royalti senilai ratusan juta won! Kau harusnya lebih bersabar dan kau tak bercerai dengannya. Kalau kau menahan deritamu sedikit lebih lama, pasti hidupmu lebih mudah dan pasti sudah hidup nyaman." komentar bibi Jaemin, Ibu Jaemin menyuruh adiknya makan saja daripada bicara.
•||NOMIN||•
Jaemin datang dengan taksi kala hujan sangat deras, Minhyun melihat Jaemin menyambutnya. Jaemin langsung bertanya keberadaan ayahnya sekarang. Minhyun memberitahu Tuan Choi ada diruangannya. Seongwoo berbisik pada Jaemin jangan memikirkan yang tidak-tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Worlds | nomin
Fantasi[FANTASI] [ROMANCE] Jaemin bingung karena ia tiba-tiba masuk ke dalam webtoon buatan sang ayah dan menemukan Jeno yang bersimbah darah. Setelah menyelamatkannya, ia melihat tulisan 'bersambung' yang membawanya kembali ke dunia nyata. ⚠bxb•yaoi•gay•...