Jaemin masih duduk di halte tapi suasana sudah pagi hari dengan matahari yang sangat menyilaukan. Ia melihat jam sudah pukul 12 lewat lima menit, bunyi telpon genggamnya mengagetkannya dan langsung mengangkatnya.
"Jaemin? Apa kabar? Kita harus bertemu. Apa kau ada waktu hari ini? Dimana kau sekarang? Apa sedang ada di Seoul?" ucap Jeno, Jaemin membenarkan. Jeno bertanya keberadaannya sekarang.
"Dekat rumah sakit. Aku di halte bus." ucap Jaemin melihat sekeliling, Jeno menyuruh untuk menunggunya dan menutup sambungan telponnya. Jaemin bingung sebenarnya apa yang terjadi padanya sekarang.
Sebuah mobil mewah berhenti di halte, Jeno dengan kacamata hitamnya menyapa Jaemin yang sudah lama tak bertemu. Jaemin masih bingung, Jeno pun turun dari mobilnya bertanya kenapa Jaemin masih di halte karena ia sudah keluar dari RS. Jaemin bingung karna Jeno sudah keluar dari RS.
"Apa kau sudah sembuh?" tanya Jaemin masih tak percaya karna sebelumnya melihat Jeno masih terbaring di rumah sakit.
"Iya.. Aku sudah dirawat di rumah sakit selama dua bulan." kata Jeno. Jaemin kaget memalingkan wajahnya ternyata sudah dua bulan berlalu setelah pertemuan dengan Jeno di rumah sakit.
Jeno membuka pintu mobilnya dan menyuruh Jaemin masuk, Jaemin bertanya kenapa harus masuk. Jeno mengatakan mereka tidak bisa bicara dijalan jadi mengajaknya untuk pergi ke suatu tempat. Jaemin sedikit berpikir, Jeno pun memberi kode untuk menyuruhnya masuk, akhirnya Jaemin masuk ke mobil.
-Di Dalam Mobil-
Jeno mengajaknya untuk makan siang bersama, lalu bertanya apa yang ingin dimakan Jaemin sekarang, Jaemin menjawab terserah saja. Jeno mendekat dan mamasangkan sabuk pengaman untuk Jaemin. Jaemin hanya bisa bergumam kalau Jeno menanyakan kabarnya padahal baru setengah jam yang lalu mereka bertemu.
"Apa ada kabar baru?" tanya Jeno terdengar penasaran
"Tak mungkin ada kabar baru. Ini baru setengah jam! Ini tak mungkin sudah berlalu dua bulan. Tapi dia memang kelihatan baik-baik saja. Sepertinya dia sudah sembuh." Gumam Jaemin sambil menatap Jeno yang sedang duduk disampingnya. Jeno terlihat bingung tapi akhirnya memberikan senyum lebarnya hingga mata-nya membentuk bulan sabit.
"Aku akan membawamu ke tempat kesukaanku, tak masalah'kan?" kata Jeno, Jaemin hanya mengangguk. Jeno memakai kacamata hitam lalu mengemudikan mobilnya.
Jaemin melihat Jeno yang terlihat sangat tampan saat mengemudi, lalu bergumam memang seperti ini dunianya, lalu menyadari kalau semua ini hanya dalam webtoon. Ia bertanya-tanya apakah waktu akan cepat berlalu kalau ceritanya sudah ditulis.
'Ahh.. Benar.. Jeno'kan tokoh utama. Tak perlu ada adegan dimana tokoh utama tidak melakukan apapun. Makanya waktunya cepat berlalu saat dia dirumah sakit, yah.. Sepertinya memang begitu.' gumam Jaemin memikirkan dugaannya sambil melirik kearah Jeno.
'Lalu aku? Apa yang terjadi padaku? Kalau begitu, aku menghilang selama dua bulan?' gumam Jaemin benar-benar tak mengerti.
Jeno sedang menyetir ikut melirik pada Jaemin, mobil berhenti di lampu merah. Ia bertanya apakah Jaemin tidak kepanasan, Jaemin terlihat bingung. Jeno memberitahu ramalan cuaca memprediksi suhu udara 29°C hari ini. Jaemin melihat di orang yang menyebrang terlihat menggunakan celana pendek dengan memegang minuman dingin.
"Jangan bilang kau tertidur di tempat terbuka." kata Jeno, Jaemin mengatakan tidak seperti itu.
"Sepertinya kau menggunakan pakaian yang sama dua bulan yang lalu." kata Jeno masih mengingatnya. Jaemin hanya bisa diam saja akhirnya Jeno pun memutar balik mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Worlds | nomin
Fantasi[FANTASI] [ROMANCE] Jaemin bingung karena ia tiba-tiba masuk ke dalam webtoon buatan sang ayah dan menemukan Jeno yang bersimbah darah. Setelah menyelamatkannya, ia melihat tulisan 'bersambung' yang membawanya kembali ke dunia nyata. ⚠bxb•yaoi•gay•...