°•' Kunci Kehidupan

491 58 3
                                    

Jaemin membuka matanya melihat sebuah parabola lalu gedung tinggi,ia buru-buru berdiri dan melihat sekeliling, terlihat ia berada diatap gedung landasan helikopter. Dalam hatinya bergumam bertanya-tanya apa yang terjadi dengannya, dimana sekarang dan kenapa bisa ada ditempat itu.

Ketika akan melangkahkan kakinya tersandung dan melihat sosok Lee Jeno yang berbaring bersimbah darah. Wajahnya langsung panik mencoba membangunkan Jeno, tapi Jeno tidak bergeming. Ia membuka bajunya melihat ada dua luka tembak dan mencoba merasakan apakah masih bernafas, serta memeriksa denyut nadi dibagian leher.

Jaemin mengeluarkan barang-barang dari saku celananya tapi tak menemukan ponselnya, lalu melihat ponsel Jeno yang tergeletak dan mengambilnya. Tapi tak bisa terbuka karena menggunakan sidik jari. Akhirnya ia berteriak meminta Jeno untuk bertahan dan berlari kebawah untuk mencari pertolongan.

Jaemin masuk ke sebuah dapur berteriak meminta tolong agar memanggil ambulance karena ada orang mati diatap. Semua orang melongo kebingungan, Jaemin pikir semua koki tak mendengar lalu memberitahu ada pria sekarat dan takkan bertahan lama karena mengalami pendarahan jadi meminta cepat untuk memanggil ambulance, lalu mengambil gunting dan pergi.

Koki perempuan menyuruh salah satu pegawai mengecek kebenarannya dan menghubung manajer. Akhirnya Jaemin kembali memeriksa denyut Jeno masih terasa lalu mencoba merobek handuk yang dibawanya. Pelayan yang datang kaget sampai terjatuh bertanya apakah korban luka serius. Jaemin mengatakan tak tahu dan meminta agar menyalakan senter saja dan bertanya siapa yang menghubungi ambulance.

Si pelayan memberitahu sudah ada yang menghubungi lalu berdiri menyalakan senter dari ponselnya, sambil memberitahu ada konferensi ahli bedah dan semua dokter sedang menuju kemari sekarang. Jaemin bingung lalu menanyakan keberadaanya sekarang. Pelayan juga nampak bingung dengan pertanyaan Jaemin.

Jaemin bertanya bangunan apa ini, Pelayan memberitahu ada di Plaza Hotel di Seoul lalu bertanya apakah Jaemin mengerti apa yang harus dilakukannya menurutnya lebih baik tunggu saja setelah dokternya sampai. Jaemin memberitahu bahwa dirinya juga dokter meskipun belum cukup berbakat.

Tiba-tiba Jeno seperti kesulitan bernafas, si Pelayan panik melihat Jeno seperti kesulitan bernafas. Jaemin merobek kaos dan melihat di bagian dada ada luka memar dan itu sudah pasti pneumotoraks lalu dengan gugup kalau ia harus menusuknya tapi tak ada alatnya. Ia melihat pulpen yang ada disaku pelayan tapi menurutnya itu tak mungkin bisa karna terlalu berbahaya dan tidak cukup mengerti hal itu.

Pelayan makin panik melihat Jeno semakin kesulitan bernafas dan berpikir bahwa korban akan mati. Jaemin langsung mengambil pulpen, kambali panik karena apabila melakukan kesalahan maka korban akan mati dan ia yang bertanggung jawab. Jeno semakin kesulitan bernafas, Jaemin tak peduli karena dokter di drama tinggal menusuk saja. Pelayan ragu kalau Jaemin itu seorang dokter nenurutnya jangan berbuat apapun jika tak yakin.

"Aku selalu tak yakin karna aku tak cukup hebat, tapi bagaimana bisa aku membiarkannya mati begitu saja?" ucap Jaemin semakin panik dan akhirnya langsung menusuk pulpen di bagian dada.

Tiba-tiba Jeno membuka matanya dan melihat sosok Jaemin yang ada didepannya. Jaemin melotot kaget, lalu Jeno kembali tal sadarkan diri. Pelayan bertanya apakah Jeno itu meninggal beberapa orang pun datang kebagian atap. Jaemin bingung melihat Jeno seperti sudah meninggal.

Ambulance dan polisi terlihat berjajar di depan hotel, seorang datang bertanya keadaan pasien. Dokter yang melihatnya memberitahu keadaan Jeno pneumotoraks-nya sudah ditangani dan pendarahannya sudah terkendali jadi meminta agar cepat dibawa ke rumah sakit.

Jaemin duduk sedang duduk diam bisa bernafas lega menurutnya si Anjing Gila itu seharusnya melihatnya tadi, dengan menyaksikan bagaimana Choi Jaemin berhasil menangani pasien. Lalu ia berpikir dirinya itu hebat di kasus yang sungguhan dan berbakat jadi dokter lalu mengepalkan tangan mengucapkan terimakasih kepada Tuhan.

Two Worlds | nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang