SEBELAS

2.4K 303 25
                                    


Hanya membutuhkan waktu kurang dari satu jam bagi Baekhyun menyelesaikan masakannya. Chanyeol sudah duduk manis di meja makan, sedangkan Jinyoung sepertinya masih berkutat dengan radio di ruang tengah.

"Jinyoung, makanlah dulu!" Seru Baekhyun.

"Iya!" Balas Jinyoung dari ruang tengah.

Baekhyun mendudukkan dirinya di sebelah Chanyeol dan melihat sang adik sudah mulai memakan makanannya dengan tenang. "Enak?"

Chanyeol mengangkat bahu santai. "Seperti biasa."

Jawaban Chanyeol membuat Baekhyun merengut. "Biasanya itu seperti apa. Dasar menyebalkan." Gerutunya.

Chanyeol tersenyum kecil, kemudian saat itu Jinyoung datang dan mencuci tangannya sesaat sebelum duduk tepat di hadapan Baekhyun. "Woah, terlihat sangat enak."

"Selamat makan." Ujar Baekhyun dengan senyuman.

"Selamat makan." Jinyoung mengambil satu suapan besar, kemudian Kedua matanya berubah penuh binar. "Woah, Daebak!"

"Bagaimana?" Tanya Baekhyun penuh harap.

"Baekhyun, apa yang tidak bisa kau lakukan?" Tanya Jinyoung. Baekhyun mendengus, namun pipinya bersemu malu. "Ah, Kau berlebihan."

"Serius, ini sangat enak!"

Baekhyun tertawa. "Baiklah, baiklah. makan yang banyak kalau begitu."

Kemudian ketiganya makan dengan tenang dalam beberapa saat sampai ketika piring ketiganya kosong, Baekhyun ingat ada sesuatu yang ingin dia (dan Chanyeol) sampaikan pada Jinyoung.

"Sebentar lagi kau mulai masuk sekolah, kan?"
 
Jinyoung mengangguk. "Benar. Besok aku akan datang untuk mengambil seragam."
 
Baekhyun menelan makanannya dengan susah payah sambil melirik Chanyeol yang tampak biasa-biasa saja. "Ekhm.. Jinyoung, begini.. ada sesuatu yang ingin aku sampaikan padamu."

"Apa itu?"

Baekhyun menggaruk pelipisnya sesaat. Mencari kata yang tepat. "Jadi.. ini mungkin akan sedikit terdengar aneh, tolong jangan salah paham karena aku, -ah, maksudku kita memiliki alasan untuk melakukannya." Ringis Baekhyun.

Jinyoung mengedipkan matanya dengan raut wajah tidak mengerti. "Uh.. oke?"

Baekhyun kembali melirik Chanyeol, meminta bantuan melalui matanya, namun Chanyeol terlihat tidak tertarik sama sekali. 'Adik sialan!'

"Aku dan Chanyeol.. kami adalah sepasang kekasih di sekolah." Ucap Baekhyun pada akhirnya.

"A-apa?"

Seperti dugaan, Jinyoung terlihat sangat terkejut dengan informasi yang baru saja dia dapatkan dari Baekhyun.

"Tidak sungguhan!" Sebelum Jinyoung terlanjur salah paham, Baekhyun buru-buru memperbaiki perkataannya. "Maksudnya, kami berpura-pura pacaran."

Untuk beberapa saat, Jinyoung hanya diam tidak bersuara. Keadaan ini membuat Baekhyun cemas. Apakah Jinyoung merasa jijik dengan mereka?

"Ah.. aku tidak tahu harus memberikan respon seperti apa." Ujar lelaki di depannya itu. "Aku yakin kalian pasti punya alasan untuk melakukannya."

"Tentu saja." Sahut Baekhyun.

"Yeah, baiklah, apapun itu.. sebaiknya aku menutup mulutku saat di sekolah, itu yang ingin kau katakan?"

Baekhyun tersenyum memelas. "Mohon bantuannya."

Jinyoung membalas senyuman Baekhyun dengan senyum tulus. "Santai saja Baekhyun, kau bisa mengandalkanku."

Baekhyun menggenggam tangan Jinyoung dan meremasnya lembut. "Aku tahu itu, terimakasih."

"Ekhm.." Chanyeol tiba-tiba bangkit dari duduknya. "Sudah selesai? Biar ku cuci piringnya." Ujar lelaki itu, kemudian mengambil piring milik Baekhyun yang sudah kosong.

Jinyoung turut mengangkat piringnya. "Oh, terimakasih-" Namun Chanyeol berlalu begitu saja tanpa mengambil miliknya. "-sepertinya aku bisa mencucinya sendiri." Lanjutnya dengan canggung.


 



🍑🍑🍑🍑







"Kau.Berangkat.Denganku!" Chanyeol menatap Baekhyun tajam. Yang di tatap tak ingin kalah, balik menatap Chanyeol dengan raut kesal. "Jinyoung tidak tahu jalan ke sekolah kita. Bagaimana kalau dia naik Bus yang salah?!"

"Jangan konyol, Baekhyun. Apa dia buta teknologi?"

Baekhyun menghela nafas kasar. "Terserah, aku akan tetap berangkat dengan Jinyoung."

Chanyeol sontak menahan tangan Baekhyun saat kakaknya itu berbalik masuk kembali ke dalam rumah. "Baekhyun-"

"Lepas."

"Ada apa ini? Kenapa malah bertengkar di teras rumah bukannya berangkat ke sekolah?" Ibu yang baru saja keluar dari dalam, bertanya heran mendapati kedua putranya tengah berseteru.

"Bu, Chanyeol menyebalkan!" Adu Baekhyun sambil menghentakkan kakinya. "Lepaskan aku, Chanyeol!"

"Tidak mau!"

"Sudah hentikan.. sebaiknya kalian jelaskan apa yang terjadi."

"Aku ingin berangkat dengan Jinyoung, karena dia harus ke sekolah untuk mengambil seragam. tapi Chanyeol memaksaku untuk berangkat dengannya! Kan, kasihan Jinyoung belum tahu jalan ke sekolah, bu. Bagaimana jika dia tersesat?" Jelasnya. Tangan kanannya masih dalam genggaman Chanyeol.

Ibu melipat tangan di dada, kemudian beralih pada putera keduanya. "Lalu, Chanyeol? Apa yang membuatmu menahan kakakmu?"

"Besok kan aku harus berangkat mengikuti Olimpiade. Apa salah jika aku ingin bersama kakakku sepanjang hari ini?"

Baekhyun mengernyit jijik. Alasan macam apa itu?!

Ibu memijat keningnya yang tiba-tiba saja terasa pening. Setahunya, kedua putranya tidak sedekat itu semenjak beranjak remaja. Chanyeol bahkan biasa saja meski harus pergi ke luar kota selama berhari-hari tanpa bertemu keluarganya. Lalu kenapa sekarang jadi manja dan tidak mau berjauhan dengan Baekhyun?

"Kalian berangkatlah bersama. Biar Eomma yang antar Jinyoung ke sekolah nanti."

"Eomma!" Protes Baekhyun. Tidak bisa begitu! Ini adalah kesempatan Baekhyun terbebas dari Chanyeol barang sehari saja!

Ibu mengusap pipi Baekhyun sekilas. "Sudah siang, sayang. Sebaiknya kalian cepat berangkat." Kemudian wanita itu berbalik masuk kedalam rumah.


TBC

GESCHWISTER? [CHANBAEK] [YAOI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang