Bidadari Halalku

Abdullah Azam Al-Hisyam

Disebuah Rumah, tepatnya diruang keluarga sedang berkumpul beberapa manusia yang duduk di sofa melingkar dalam rumah tersebut. Ada yang menonton televisi, ada yang bermain Ps dan juga ada yang saling mengobrol dan bercanda.

Seperti yang tengah dilakukan oleh Laki-laki tampan dengan tangan yang memegang stik ps, begitupula dengan Lelaki disebelahnya. Mereka berteriak dan saling mengrutu seakan dunia milik mereka berdua saja. Tidak taukah bahwa penghuni lainnya merasa terusik akan teriakan mereka.

"Hei kalian tidak bisakan jika bermain PS, jangan teriak teriak. Rasanaya telingan Mama sakit mendengarkannya" Omel Hilya- Wanita Paruh baya yang berada tepat di belakang mereka

" Tidak bisa ma, karena tidak Afdhol jika tak mengucapkan suara saat bermain PS apalagi ini Mainya lawan abang. Sedikit lengah nanti Ali bisa kalah" Jawab Ali, pemuda tampan yang saat ini duduk didepan sang Mama tercinta.

Karena merasa tersangkut, ehh maksudnya merasa namanya dibawa bawa, lelaki tampan disebelah Ali pun mendelik kesal dengan tingkah adiknya yang selalu tak sopan kepadanya. Ngidam apa dulu mamanya saat mengandung sang adik.

"Azam apa kamu tidak lelah. Padahal kan kamu baru saja datang dan langsung bermain PS, bergilah Istirahat besok ada kelas mengajar kan?" Tanya Mamanya dengan lembut.

" Iya ma, mama dan papa istirahat saja dulu" Balas Azam dengan lembut. Azam sangat menyayagi kedua orang tuanya, apalagi mamanya yang mempertaruhkan nyawanya untuk melahirkannya dan Ali dulu.

Beberapa menit setelaj kedua pasangan suami istri itu pergi ke kamar, Kedua lelaki berbeda usia itupun menyusul ke kamarnya masing masing untuk beristirahat.

______

Saat dikamar Azam langsung saja menjatuhkan diri kelasurnya sambil memejamkan matanya. Sebelum benar benar tidur ia mengumamkan kata ahh lebih tepatnya sebuah nama yang sejak tadi menyita pikirannya.
Aisyah-gumannya sambil tersenyum. Dan terlelap.

Jangan lupa vote dan komen❤