"Melupakan kenangan bersama orang2 yang telah mewarna warnikan kehidupannya, sama saja ia menyakiti diri sendiri. Maka lebih baik kenangan itu tenggelam secara perlahan bersama waktu yang terus berlalu"
_Y.I.F.(?)_
Hari ini adalah hari dimana semua baru. Rumah baru, teman baru, sekolah baru kecuali, masih tentang hati ini pada orang yang sama.
Hari ini pun wanita berjilbab abu tengah sibuk memakai sepatu baru. Ia selalu mengikhlaskan apa yang telah terjadi di kehidupanya.
Setelah selesai, wanita jilbab dengan polesan lipstik peach dibibirnya berjalan menuju pintu utama rumah bertingkat 2.
Zahra menarik nafas, kemudian ia hembuskan dengan perlahan. Cahaya matahari pagi menyinari wajah cantik itu.
Bibir zahra tersungging, "selamat pagi dunia, selamat pagi kota jakarta, kota kelahiran dan selamat pagi Bian.."
"Aku rindu, semoga kita cepat bertemu. Love you.." gumamnya pada dunia, wajahnya segera ia palingkan. Zahra sudah di panggil dan dapat Lambaian kedua orang tuanya bersama cowok berambut acak acakan yang tengah menunggu.
Sepatu putih itu mendekati mobil merah, "udah siap kan?" Ucap sang mamah
(Rani) sambil tersenyum, Zahra mengangguk kemudian mencium tangan punggung Rani."Hati hati di jalan ya sayang, kalo ada apa apa bilang sama mamah dan papah." Pesan Rani kepada Zahra dan Azka anaknya.
Mereka masuk kedalam mobil merah itu, kemudian melambaikan tangan kepada sang mamah tercinta.
"Daaaaa mahhh!!"
Mobil merah milik Zayn keluar dari halaman rumah bertingkat dua itu, zahra merebahkan punggungnya di kursi merenggangkan otot-ototnya.
Jarinya memencet salah satu tombol di pintu mobil, kaca mobil membuka. "Sampai jumpa lagi, bandung. Aku rindu mereka. Jaga mereka tuhan, aku sayang kesepuluh sahabatku disana." Bisik hati zahra, kesedihan yang sekarang menguasai diri zahra.
Melupakan seseorang yang telah penting dalam hidup kita memanglah tidak mudah. Apalagi sahabat.
Zahra menepis air mata yang mengalir kepipi, bibirnya berusaha terukir walau rasanya sakit.
"Gak usah alay deh lo, udah biasa kan pindah sana-sini." Celetuk Azka. Mata zahra menatap tajam wajah azka yang begitu dingin.
"Apa si bang, ganggu drama kecil-kecilan gue aja. Lo!" Seru zahra, kemudian menatap lagi jalanan yang mengarah ke arah sekolah barunya.
"Maafin papah, karna papah kalian jadi ikut repot pindah rumah dan sekolah kesana kesini" suara parau Zayn membuat wajah cantik zahra ikut merasa bersalah.
"Gak papa, pah. Ada untungnya soalnya temen Lia jadi banyak, hihihi.."
"Iya pah, ada untungnya. Mantan Azka jadi nambah lagi di sekolah baru, itung itung biar gak di bilang play boy."
Bibir zayn terukir mendengar ucapan kedua anaknya yang di belakang. "Sama saja, kalian itu harus beradaptasi lagi nyari temen lagi.. maafin papah ya."
Hanya anggukan jawaban dari zahra dan azka, sebenarnya dari wajah dingin azka ada rasa sakit yang tumbuh juga disana.
"Besok acara perayaan pacar gue yg ke 20. Teman teman maafin orang ganteng ini ya. Udh gitu gue gak pamit." Ucap Azka dalam hati, menatap kaca dengan sendu.
¤¤¤
"Belajar yang baik di sekolah, sekali lagi papah minta maaf." Ucap papah sambil mengusap kepala zahra yang dibaluti oleh kerudung abu-abu.

KAMU SEDANG MEMBACA
You is, FATAMORGANA (?)
Teen FictionRank: 13 : Tentang kamu ( 20 05 20 ) 10 : Fatamorgana ( 18 05 20 ) Mau baca? Semoga tidak akan mengecewakan. Dan Lebih cocok untuk kamu yang sedang dalam mencintai dalam diam. Kamu akan bersahabat dengan Zahra, Jangan khawatir. Tulisan ini tidak a...