Ego yang Bertumbuh

182 9 1
                                    

Kang yeosang masih tertidur pulas seorang diri di kamar. San langsung meninggalkan yeosang sendiri setelah suhu tubuhnya normal semalam. Tidak ada seorang pun yang sudah bangun di rumah tersebut karena masih terlalu pagi. Tapi tidak untuk Jung Wooyoung.

Jung wooyoung, ia segera menyiapkan makanan di dapur setibanya di rumah. Ia membawa semangkuk bubur dan air putih ke dalam kamar dan meletakannya tepat di meja di samping tempat tidur. Perlahan ia membangunkan yeosang dengan menepuk lengannya berkali-kali.

Akhirnya yeosang terbangun, ia berusaha membuka matanya yang masih berat. Sesekali ia mengucaknya, agar pandangannya lebih jelas. ia sedikit mengernyitkan dahi ketika melihat yang ada di hadapannya adalah wooyoung.

"wooyoung-ah? kau kenapa di sini?" suara yeosang masih sedikit serak,

"iya, san menelponku semalam, katanya kau demam jadi aku memutuskan pulang lebih cepat," wooyoung menempelkan tangannya di dahi yeosang, "syukurlah, demammu sudah hilang. aku membawakan bubur, kau harus memakannya,"

"jam berapa sih ini?" tanya yeosang,

"sekitar jam 6 lewat,"

"APAAAA?"

"waeyo? kenapa kau histeris kang yeosang?"

"kau sepagi ini sudah pulang?"

"iya, aku berangkat pagi-pagi sekali,"

"tapi kenapa?" yeosang menatap wooyoung,

"kenapa bertanya kenapa?"

"apa karena aku sakit?" tanya yeosang penasaran,

"kau sudah tau jawabannya. dan . . ."

"dan apa?" yeosang menatap wooyoung curiga,

"aku terlalu merindukanmu!!!" wooyoung langsung memeluk yeosang dengan erat, kali ini yeosang tidak terkejut sama sekali, bahkan ia tidak menolaknya.

"na do," kata yeosang pelan sambil membalas pelukan wooyoung,

"apa? aku tidak dengar," ledek wooyoung sambil menatap mata yeosang dalam-dalam, "coba katakan sekali lagi,"

"aku.... juga merindukanmu," yeosang tertunduk malu,

"aigu, lucu sekali!!!" lagi-lagi wooyoung menarik yeosang kedalam pelukannya.

"JUNG WOOYOUNG!!!!" teriak seseorang mengejutkan wooyoung dan yeosang. Dia san, entah bagaimana dia masuk ke kamar wooyoung dan yeosang tanpa menimbulkan suara sedikitpun. Sontak wooyoung langsung melepaskan pelukannya pada yeosang.

"aku bisa jelaskan," wooyoung langsung menghampiri san yang masih berdiri,

"aku benar-benar tidak menyangka!!!" san mendorong tubuh wooyoung dan pergi meninggalkannya. Wooyoung pun langsung menyusul san yang pergi masuk ke kamarnya. Terdengar sayup-sayup suara San yang meneriaki wooyoung.

Yeosang memutuskan untuk menyusul mereka karena khawatir, tapi ia terlalu takut masuk jadi ia memutuskan untuk berhenti di depan kamar san. Tidak lama jongho pun keluar dari kamarnya dan menghampiri yeosang yang sedang terdiam. Seperti sudah mengerti, jongho pun tidak menanyakan apa yang sedang terjadi.

"jadi kau selingkuh dengannya? kenapa kau jahat sekali??" teriak san pada wooyoung,

"aku tidak selingkuh. tolong dengarkan penjelasanku dulu,"

"tapi kau memeluknya. tidak mungkin jika tidak apa-apa! aku sudah bilangkan aku tidak suka kau disentuh orang lain. cepat jelaskan!!"

"aku memang tidak ada apa-apa dengannya. aku memeluknya karena . . ." wooyoung terdiam,

Storm Under The UmbrellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang