36-) Penyesalan

66 9 11
                                    

🎶Now Playing| Move On Virgoun.

•••

Ashila, Syera, Vernan, dan Bintang kini tengah berbincang bersama di Kantin. Semua menatap ke arah mereka. All's Perfect! Batin mereka yang menatap mereka kagum.

"Nan, anak baru itu kayaknya demen banget liatin elo. Dia normal gak sih? Orang mah liatin atau tepe-tepe ke cewek. Kok ini ke elo sih?" Bintang mengamati gerak-gerik Putra yang sedari tadi menatap Vernan dari kejauhan, ya walaupun gak jauh-jauh amat.

Vernan mengedikkan bahunya acuh. Semuanya terkekeh melihat respons Vernan barusan. Sedangkan Bintang berdecak karena tidak ada satupun yang berpihak kepadanya.

"Gue serius nih, Nan!" delik Bintang.

"Terus?"

"Ya respons yang bener kek!" geram Bintang.

"Oh," Vernan merespons ucapan Bintang mengenai anak baru yang fokus menatap dirinya.

"Babi," cibir Bintang pelan.

"Ini pesenan kalian." Syera datang membawa 4 mangkuk Soto Ayam.

"Sorry Syer. Repotin." Ashila berdiri membantu Syera untuk menaruh Soto yang panas itu ke meja.

"Santai elah." balas Syera.

"Gue juga mau bantuin,"

"Gak! Ntar ada yang tepe-tepe sama elo! Atau gak di culik lagi," Syera menekankan kata tepe-tepe.

"Emang siapa? Gak ada kali, Syer." balas Ashila terkekeh pelan.

"Dih! Gak ada lo kata? Kemarin aja Si Putra minta id-line lo kan?" sindir Syera.

"Hah?" Bintang cengo mendengar kata-kata Syera.

"Iya, kemarin kok pas balik, tiba-tiba si Putra-Putra itu datengin Kelas gue. Dan minta id-line dia." Syera menggerakkan dagunya ke arah Ashila.

"Wah tidak bisa di biarkan ini!" ujar Bintang mendramatis.

"Tonjok, Nan!" tambah Bintang mengompori.

"Syer, mungkin aja kan emang buat yang lain. Gak mungkin dia suka sama gue." ucap Ashila seraya membenarkan rambut panjangnya yang menutupi wajah cantiknya karena terpaan angin.

Brak.

"Heh! Cowok kalo kayak gitu tuh demen sama elo! Apalagi kalau cewek nya modelan lo! Ya siapa sih yang gak terpesona! Modus lah gila aja lo." Syera menggebrak meja kantin.

"Kaget bego!" cibir Bintang mengelus dadanya. Hampir saja ayam nya tersedak di mulutnya. Sialan memang.

"Ashila." semua mengarah ke asal suara.

"Eh? I—iya kak. Ada apa ya?" tanya Ashila.

"Nanti bisa gak pulang bar—"

"Gak, dia sama gue." Vernan membalas ucapan Putra secara cepat.

"Lo siapa nya? Hm?" Putra menggerakkan dagunya menantang.

Vernan menatap Putra sinis.

"Justru lo yang siapa!"

"Gue? Kakak kelas nya Ashila! Dan gue udah su—"

"Gue pacarnya," balas Vernan enteng.

Putra menaikkan sebelah alisnya. Boleh juga.

"Boljug. Masih pacar kan? Belum nikah? Masih ada dong kesempatan gue." Putra tersenyum penuh arti.

"Stop." ucapan Ashila membuat debat keduanya terhenti.

ASHILA ( Hiatus )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang