BAB 5

10 2 1
                                    

Sebelum baca boleh kali tekan bintang dulu😆

Happy reading dan maaf kalo ada typo🙏😁

.......

Sagara termenung dibalkon kamarnya, sesekali menikmati rokok yang bearang ditangan cowok itu. Matanya nampak kosong setelah mengingat masa lalu itu, masa lalu yang membuat pribadinya menjadi dingin. Anggap saja Sagara tak bisa move on atau apapun, karna Sagara rasa dirinya memang benar tak pernah bisa melupakan Nada! Entah tak bisa atau belum bisa?! Sagara tak tau.

Tokk

Tokk

Suara pintu yang diketuk itu mengalihkan pandangannya Sagara, terdengar suara Bi Mimin_pembantu dirumahnya yang menyuruh Sagara turun untuk makan malam.

"Iya nanti saya turun."

Setelah mengucapkan itu Sagara langsung mematikan rokok dan membuangnya ditempat sampah miliknya. Cowok itu bergegas keluar dari kamarnya, disana terlihat bundanya dan sang ayah yang sedang bercanda. Sagara menarik napasnya sebentar sebelum akhirnya menghampiri mereka.

Riani yang pertama kali menyadari kehadiran sang putra langsung menghampiri Sagara dan menariknya ke meja makan, kini Sagara duduk berhadapan dengan sang ayah. Hal yang paling tidak disukai Sagara.

"Mau makan apa Saga?" Pertanyaan Riani berhasil mengalihkan pikiran Sagara, sekarang cowok itu sibuk menatap Bundanya yang tengah menyiapkan makanan.

Selama makan tak ada satu pun dari mereka yang mengeluarkan suara hanya ada dentingan sendok dan piring yang saling beradu, suasana begitu hening sebelum Alex_Papah Sagara berbicara.

"Papah denger minggu depan Nada pulang, dan Papah mau kamu jaga dia seperti dulu! Mengerti!"

Deggg

Ucapan itu sukses membuat Sagara menghentikan kunyahannya, kini Papah dan anak itu saling menatap tajam seolah siap untuk menguliti. Sagara bangkit! Tangannya mengepal seiring urat leher yang semakin terlihat. Sagara muak! Sangat muak!

"Saya tidak mau! Kalau pun Nada pulang itu bukan urusan saya, itu urusan anda! Lagipula saya sudah PACAR! Jadi jangan pernah suruh-suruh saya mengenai apapun itu."

Sagara mengucapkan itu dengan tenang namun sarat akan emosi, cowok itu berlalu pergi tanpa mengindahkan panggilang yang keluar dari Papahnya atau sang Bunda. Sagara butuh ketenangan!

Tapi kemana? Kalo ia lergi ke rumah Dino yang ada akan diceramahi, ke warkop Bi Jarmi? Sagara sedang malas pergi kesana! Atau mungkin? Ah sudahlah yang penting Sagara pergi dulu dari rumah ini.

......

Sagara menepikan motornya diwarkop Mbok Jarmi, disana sudah ada temannya yang lain. Sagara turun dan berjalan kearah tempat duduk samping Dino, wajahnya masih terlihat murung.

"Mbok kopi satu." Mbok Jarmi mengacungkan jempolnya dan segera membuat kopi pesana Sagara.

"Kenapa lagi lo Sagara? Rikha? Cewek itu? Apa bokap?"

Celetukan Dino membuat Sagara maupun dua cecenguk yang tenagh berebut gorengan menatapnya, cowok itu memang yang paling peka diantara Juan dan Bima. Kadi jelas Dino bisa dengan hanya melihat raut murung Sagara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Fussy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang