BAB 4

23 2 0
                                    

Sebelum baca bisa kali pencet bintang dulu😆

Happy reading guyss

......

P

agi ini Rikha berjalan dengan riang disekitar koridor, kejadian kemarin saar ia mencium Sagara masih berbekas jelas dibenaknya dan membuat Rikha salah tingkah sendiri. Cewek itu berjalan sambil tersenyum malu dan juga tangan yang menutupi wajahnya, Rikha sama sekali tak perduli dengan tatapan para siswa kepadanya. Tidak penting.

Dari jauh Rikha bisa melihat Sagara yang sedang berjalan didepannya dengan diikuti oleh tiga anak itik, dengan segera Rikha langsung mengejar Sagara dan menghadang jalannya.

"Pagi Sagara sayang calon suami Rikha."

Sagara hanya diam berbanding terbalik dengan tiga anak itik yang sudah tersenyum jail memandang Rikha dan Sagara bergantian.

"BALAS ATUH GAR, ITU TEH NENG RIKHA UDAH NYAPA MASA GK DIBALES BABANG GARA?" Bima meledek keduanya dan membuat Rikha memerah malu sedangkan Sagara masih diam tak menyahut.

"Ah Bis malam bisa aja." Ujar Rikha malu-malu kucing yang disambut tawa dari tiga anak itik itu.

Juan terkekeh, ia merangkul Sagara. "Jawab lah Gar! Anak orang nungguin tuh." Ujat Juan melirik kearah Rikha.

"Hm."

Hanya satu kata tapi mampu membuat Rikha tersenyum senang bahkan kini dirinya sudah loncat-loncat saking bahagianya. "Oke bubay Sagara, nanti pulang anterin gua lagi ya." Rikha bereteriak sambil melambaikan tangannya kearah Sagara, cewek itu sudah berlari bahkan sebelum Sagara membalas ucapannya.

"Gar lo nganterin si bawel itu pulang?" Dino menatap Sagara penasaran. "Wahhhh, keren juga temen gua! Udah ada kemajuan nih ye." Ledek Dino.

"UWAHHHH JADI TEMEN GUA UDAH LAGI PDKT NIH, WAH SELAMAT-SELAMAT." Bima mengambil tangan Sagara lalu memberinya selamat. "JANGAN LUPA PJ ATUH BANG GARA."

"Berisik." Gara berdecak dan meraup wajah Bima, cowok itu lantas meninggalkan mereka menuju kelas dengan sesekali menggeleng geli.

Tiga anak itu saling pandang sebelum mengejar Gara dan pergi kedalam kelas.

Rikha memasuki kelasnya dengan riang gembira, ia berjalan kearah Nindy yang sedang fokus pada ponsel.

"DORRR"

"Eh ayam mati lu." Nindy terkejut dan menatap Rikha kesal. Cewek itu memukul lengan Rikha pelan membuat sang empunya mengaduh. "Rikhaaaa, lo bisa gk sih jangan ngagetin gua. Kalo gua jantungan gimana?" Kesal Nindy.

Rikha terkekeh, ia mendudukkan dirinya disamping Nindy. "Lagian sih lo fokus banget sama handpone. Gk tau kan kalo gua kagetin?"

"Yaiyalah gua fokus, lo tau gk gua lagi liat apa?! Gua tuh lagi ngeliatin suami tau, gila ya Rikh suami gua tuh ganteng parah! Apalagi pas lagi tampil...behhhh hawt banget tau Rikh."

Rikha yang mendengar penuturan temannya itu hanya memutar bola matanya malas sesekali dirinya mengangguk seolah paham apa yang dibicarakan Nindy. Tiba-tiba saja bayangan Sagara melintas diotaknya membuat Rikha otomatis tersenyum seperti orang gila.

Nindy yang sedari tadi sibuk bercerita tentang suami halunya pun menatap Rikha aneh. "Rikh." Panggil Nindy, cewek itu menempelkan punggung tangannya pada kepala Rikha. "Lo sakit apa kesambet? Serem banget senyum-senyum gitu." Ujar Nindy sambil bergidik ngeri. Hiiihi!

"Ish Nindy jahat banget sih, gua tuh kagi bahagia tau." Kata Rikha dengan mata berbinar, kini posisinya sudah menghadap Nindy.

"Bahagia? Kenapa?"

The Fussy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang