-special chapter for goodbye-
Aku mempunyai kekasih. Ia sangatlah manis, senyumannya membuatku hangat. Ia selalu berada bersamaku, baik di saat susah maupun senang. Kadang aku suka berpikir 'apa yang aku lakukan di masa lalu agar bisa mendapatkannya?'
Namun hal itu berubah. Di perusahaanku terdapat seorang pegawai baru. Ia sungguhlah cantik dan menawan. Aku mulai jatuh hati padanya. Aku mendekatinya perlahan-lahan, melupakan bahwa ada hati yang harus kujaga di rumah.
Aku mulai sedikit meluangkan waktu bersamanya, tidak fokus jika kita sedang bersama. Aku terus melihat handphone, mengharapkan wanita itu membalasku. Aku membuat berbagai macam alasan ketika ia mengajak aku makan bersama.
Saat itu, aku sedang mengajak wanita itu makan bersama di sebuah restoran. Di situ, aku mengeluarkan kata "Maukah kamu menjadi milikku?" "Iya," adalah jawabannya. Lalu kucium keningnya, membisikkan berbagai macam kata di telinganya. Aku tak menyangka bahwa ia berada di sana, melihatnya.
Pada suatu hari, tepat jam 12 malam, ketika aku masuk ke rumah, aku kaget ia masih berada di ruang tamu. Ia terlihat seperti sedang menungguku.
"Aku tahu, bahwa kamu sudah bermain di belakangku."
Lidahku kelu. Aku mencoba untuk menjelaskan, "S-sungjin, itu bukan yang kau pikirkan."
"Haha, percuma untuk menjelaskan. Aku sudah mengetahuinya semua. Sudahlah, daripada aku memberikan hatiku kepada orang yang tidak bisa menjaganya, lebih baik aku pergi."
Aku semakin membeku, mencoba keras untuk mencegahnya pergi.
"Sungjin, a-"
"Lebih baik kita akhiri saja. Toh sepertinya kamu lebih menyayanginya daripadaku."
Ia segera membawa kopernya dan pergi meninggalkanku. Aku jatuh berlutut. Aku menangis sekencang-kencangnya, menyesali perbuatanku. Karena keegoisan dan kebodohanku, satu-satunya rumahku pergi meninggalkanku.
Maafkan aku, Sungjin.
-
一a/n
so this is kind of yh's pov... hope you guys enjoyed it :))
n e ways you could always leave kind critics in the comments. thx >.<