Jeritan si gadis rantau

9 1 0
                                    

18 tahun. Awal dunia baru, dimulai. Tepatnya 1 bulan sebelum 18 tahun. Membulatkan tekad, memantapkan niat, menggendong ransel dengan harapan tinggi. "Sampai jumpa kota halaman" satu kata penuh makna kala itu. Hari demi hari berlalu. Sampai tiba datangnya bulan suci, ramadhan. Tahun dimana harus melakukan segala hal, sendiri. Heran, sering kali puasa sebelum memasuki bulan suci, tetapi mengapa rasanya beda?.
Mulai dari sahur, ngabuburit, buka puasa, tarawih dan kegiatan ramadhan lainnya.

*Terlalu rindu*, mungkin itu yang dapat menggambarkan suasana hati saat ini. Ditambah lagi dengan adanya pandemi covid-19, lengkap sudah. Tidak ada kata lebaran tahun ini. Tidak ada salam sapa tahun ini, yang ada hanya tangis sendu semata.

Mah, aku rindu :"

Aku dan RindukuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang