Jam menunjukan pukul 06.00 masih terlalu pagi untuk penghuni asrama kelas 1-A di Academi Yuuei. Namun, seorang dengan surai hijau sudah terbangun dari tidurnya. Terlihat ia sedang duduk di pinggir kasurnya sembari mengumpulkan kesadarannya, setelah itu ia beranjak masuk kedalam kamar mandi untuk mencuci mukanya agar terasa lebih segar.
Setelah merasa lebih segar, ia sedikit merapi kamarnya, melipat selimut, lalu ia berjalan kearah balkon dan membuka pintu balkon, membiarkan udara pagi yang terasa dingin masuk kedalam kamarnya. ia mengambil nafas dalam-dalam, menikmati udara pagi yang terasa sangat segar. Setelah menikmati suasana pagi hari, ia langsung bersiap-siap untuk sekolah hari ini.
Tidak butuh waktu lama bagi Midoriya Izuku untuk bersiap-siap kesekolah, ia mengambil ponselnya, melihat beberapa pesan masuk dan membalas beberapa yang ia anggap penting. Ia melirik jam yang ada di ponselnya, jam menunjukan pukul 07.30. Ia langsung keluar dari kamarnya dan berjalan menuju ruang bersama untuk sarapan pagi.
"Selamat pagi, Deku-kun!" sapa Uraraka yang baru sampai keruang bersama.
"Un! Selamat pagi!" jawab Midoriya.
"Midoriya-kun! Uraraka-san! Kalian sudah disini rupanya, duduklah disini, aku sudah menyiapkan tempat untuk kalian berdua," ujar Iida memanggil Midoriya dan Uraraka untuk duduk di dekatnya.
"Terimakasih, Iida-kun!" jawab Midoriya sembari tersenyum sementara Uraraka hanya mengacungkan kedua jempolnya dan mengangguk sebagai tanda terimakasih kepada Iida.
"Oh! Deku-kun, apa kau sudah menyelesaikan tugas Bahasa Inggris mu?" tanya Uraraka yang memulai pembicaraan sembari duduk dikursi yang sudah Iida jaga untuk mereka.
"Etto... sepertinya aku belum selesai, ahahaha..." jawab Midoriya dengan tawa yang terkesan canggung.
"Bukankah lebih baik diselesaikan secepatnya?" ujar Iida yang tadi menyimak percakapan mereka berdua.
"Ya! Tentu saja, tapi tadi malam aku terlalu lelah, jadi aku tidak sempat membuka buku untuk mengulang pelajaran," kata Midoriya sembari menyuapkan sarapannya kedalam mulut.
"Aaaah! Seperti bukan Deku-kun saja!" ujar Uraraka diiringi dengan tawanya dan disambut oleh kekehan pelan dari Midoriya dan Iida.
Setelah menyelesaikan sarapannya, mereka bertiga bergegas pergi kesekolah yang jaraknya tidak begitu jauh dari asrama mereka sembari memulai percakapan ringan tentang sekolah. Saat mereka bertiga sampai di depan pintu kelas, Midoriya berinisiatif untuk membuka pintu yang tidak tertutup rapat agar kedua temannya bisa masuk setelahnya.
Namun, ketika ia membuka pintu kelas yang tinggi tersebut, tiga buah penghapus papan tulis jatuh tepat diatas kepala Midoriya membatu ketika debu bekas kapur tulis menempel di wajahnya lalu di iringi oleh gelak tawa seseorang dari sudut kelas.
"GYAHAHAHAH!!"
"Ah..."
"Midoriya! Coba kau lihat wajahmu! Berwarna putih! Ah, ahahahaha!" sambung tawa seseorang dengan rambut seperti buah anggur yang Midoriya duga adalah pelaku semua ini.
"Aaaa, Deku-kun? Kau tidak apa-apa?" ujar Uraraka sembari membantu Midoriya membersihkan wajahnya. Sementara Iida sedang menasihati Mineta yang berada di sudut kelas.
"Mineta-kun! Kau tidak boleh seperti itu! Kurangilah kejahilanmu, bagaimana jika yang masuk tadi adalah Aizawa-sensei? Kau bisa berada dalam bahaya," omel Iida memperingatkan Mineta yang hanya dibalas seadanya oleh Mineta.
"Ya, ya, baiklah..."
"Dimana semua orang?" tanya Midoriya setelah membersihkan wajahnya.
"Sepertinya aku menjadi orang pertama yang berada dikelas pagi ini," ujar Mineta bangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
WITH YOU (BakuDeku-KiriKami)
FanficIni hanya sebuah cerita yang rumit dari sudut padang mereka. Tentang dua orang yang saling membelakangi, lalu beranjak pergi tanpa mendengar kata-kata yang ingin mereka dengar. Tentang seorang yang mengira hatinya telah jatuh pada orang yang sangat...
