Two

39 6 0
                                    

   Hari ini pagi yang cerah. Aku sudah bersiap siap untuk berjualan. Ayah yang sudah keluar dari kamarnya pun membuat senyum ku merekah sempurna.

"Ayah udah siap kan? Ayo yah...."

"Iya nak,"

   Ayah ikut membantu ku membawa nampan besar. Tapi ku cegah itu. Biarkan saja aku yang membawa, karna aku takut ayah kecapek an.
.
.
.
.
.

     "fyuhhhh... Penghasilannya lumayan ya yah"

   "Iya Sal... Ya sudah ayo kita makan saja sekarang, pasti putri cantik ayah sudah lapar ya?"

Aku tersenyum lebar. Kami pun makan siang dengan nikmat. Aku bersyukur pada Tuhan, karna masih memberiku sebuah kebahagiaan yang tiada tara meskipun dengan sederhana ini.

Setelah makan, aku melihat ada sebuah surat tergeletak di atas meja depan televisi.

 

   Salsha ini Mas Andi. Kamu kalo udah selesai jualan main ke rumah Mas ya, Mas buat bakso enak buat kamu. Buruan kesini keburu masuk ke perut Mas semua.

          Mas Andi.

  Ayah yang melihat mataku sudah berbinar ikut tersenyum.

"Ayah, Salsha main ke rumah Mas Andi dulu ya, hehehe ayah baik baik disini loh"

    Aku berpamitan dengan ayah dan mencium punggung tangan ayah.

Rumah Mas Andi tak terlalu jauh.

    "Maassss Andiiiiii....."

Aku langsung memeluk Mas Andi sesaat Mas Andi membukakan pintu. Aku begitu menyayangi Mas Andi. Dia mempersilahkan ku untuk masuk. Dan aku langsung menuju dapur untuk mengambil bakso yang dijanjikan Mas Andi.

Kami makan bakso di ruang tamu sambil menonton acara lucu di televisi.

Braggg!!!!

  Sontak mata kami mulai melihat ke arah pintu. Dan nampak seorang waktu itu... Pak Jodi, dan siapa itu. Tampan. Eh.

  "Andi?!!!"

Bapak itu membentak Mas Andi.

  "Bagus kamu sudah membawa cewek ini. Angga, cepat bawa dia ke mobil."

   Aku terpaku dalam duduk ku. Si cowok ini tengah menggendong ala bridal style.

  "Sekarang you're mine beib"

Aku ingin sekali berteriak. Cowok brengsek. Tapi mulutku tertutup oleh sapu tangannya.

Dan... Semua buram.
.
.
.
.

  Cewek ini cantik juga.

Gue, Angga. Anggara Gustama. Putra tunggal dari CEO terkemuka. Pak Jodi Gustama. Ibu gue udah meninggal. Dan gue punya ibu tiri yang gak pernah gue anggep.

Gue idup bergelimang harta yang gak habis habis.

Mungkin gitu aja perkenalan gue. Karna cewek gue kelihatan nya udah mau bangun.
.
.
.
.

   "Kamu siapaa?!?"

Aku berteriak tak karuan. Melihat si cowok resek itu berada satu ruangan denganku. Bentar. Ini kamar luas banget. Mewah. Dan aku tak pernah tau tempat ini.

SANGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang