Kresna

23.4K 274 12
                                    


Perkenalkan namaku Kresna, biasa dipanggil Om Kresna. Om? Ya, tahun ini aku memasuki usia 52 tahun, ayah dari dua orang anak, yang keduanya sudah lulus kuliah dan bekerja di luar kota. Awalnya aku kurang setuju kalau mereka bekerja di luar kota, tetapi karena mereka berkata demi kebaikan dan masa depan mereka, makanya aku mengijinkan, walau dengan berat hati. Istri? Sudah meninggal dalam kecelakaan mobil saat berangkat menjemput anak anak di sekolah, semenjak itu kucurahkan seluruh fokusku hanya pada kedua anakku dan juga gym. Gym? Ya, aku seorang penggila gym, karena bagiku gym adalah salah satu cara melepaskan stress yang sehat. Selain itu aku juga seorang penggemar olahraga body building, itu juga yang menyebabkan aku berlatih sedemikian kerasnya sehingga memiliki badan yang sekarang. Badanku yang sekarang ini bisa dikatakan cukup baik, bahkan untuk orang seumuran gw termasuk sangat baik. Otot dada, bahu, biceps, triceps, dan back yang menonjol serta semburat garis sixpack masih terlihat sampai sekarang, membuat banyak orang terkagum, baik pria maupun wanita, bahkan mereka tak percaya kalau aku ini sudah 50 tahun lebih.

Aku bersyukur dengan kondisiku saat ini, kedua anakku sudah mandiri, pekerjaan yang sudah bisa kutinggal, sehingga saat ini aku mempunyai waktu lebih banyak di gym. Karena beranggapan sudah tidak memiliki tanggungan, aku lebih suka menghabiskan waktu di gym. Aku bisa menghabiskan waktu 5-6 jam di gym, gila bukan? Ya mau bagaimana lagi, daripada kesepian di rumah dan bosan di kantor, mending nge-gym, ketemu dan ngobrol dengan member gym lainnya. Aku di gym cukup dikenal, selain karena postur badanku, aku juga terkenal ramah dengan semua member dan staff, sehingga tak jarang pula member lain tak sungkan bertanya tips tentang gym kepadaku, dan tidak sedikit yang memintaku untuk melatihnya secara khusus. Karena hal ini lah, akhirnya aku menerima beberapa member untuk menjadi murid.

Secara keseluruhan hidupku ini tampak baik dan biasa saja, tetapi sebenarnya aku menyimpan beberapa rahasia gelap. Alasan lain kenapa aku melatih badan hingga menjadi seperti sekarang ini adalah karena Aku suka memamerkannya ke orang lain. Bisa dibilang aku seorang exhibitionist, aku suka saat orang lain memandang tubuhku, baik secara langsung maupun curi curi, dengan tatapan kagum maupun tatapan nafsu, baik dari wanita maupun dari pria. Aku juga sangat suka ketika ada member yang menyentuh otot otot yang selama ini gw latih dengan sungguh sungguh. Rahasia ini aku tutup rapat rapat agar tak seorangpun yang tahu, hingga hari itu.

Pada hari itu, seperti biasa, 1 jam setelah makan siang di kantor dan semua pekerjaan kantor sudah kuselesaikan, aku langsung bersiap siap untuk berangkat gym. Pukul setengah dua siang aku sudah sampai di tempat gym yang lebih ramai dari biasanya. Setelah mengambil handuk dari resepsionis, aku langsung berjalan menuju ke arah ruang loker, dan tak lupa menyapa beberapa staff dan member saat berpapasan, juga kuberikan senyuman terbaik kepada mereka, yang katanya cukup menawan dan menggoda, terbukti tak sedikit staff dan member, baik cewek maupun cowok, tergoda dan salah tingkah. Di dalam ruang loker, seperti biasa cukup sepi, hanya ada 3 orang di ruang loker, dan 1 orang di area shower. Aku langsung menuju ke loker langgananku, kupilih tempat tersebut karena dari tempat tersebut aku bisa mengamati seluruh ruang loker dan melihat ke arah ruang shower. Ternyata orang yang sedang berada di ruang shower adalah Ed, tampaknya dia habis buang air, dan sedang akan mencuci tangannya. Aku yang sedari tadi memang sudah ingin buang air kecil langsung berjalan menuju ke arahnya dan tak lupa ku sapa dia.

"Hei Ed! Baru datang ya?" kataku

"Iya nih om, begitu sampai langsung setor dulu, kebelet. Hahaha." kata Ed.

Tak ku balas omongan dia, karena aku sendiri sudah ingin buang air, begitu sampai di depan urinoir, langsung saja ku turunkan celana gym beserta celana dalamnya sebatas pantat dan langsung mengeluarkan Kresna Junior, tangan kiriku memegang celana, sedangkan tangan kananku lurus menekan tembok sebagai tumpuan, dan kumulai buang air kecilku. Tanpa kusadari seseorang sedang mengamatiku, Kresna Juniorku, dan pantatku yang terekspose. Setelah buang air kecil, aku langsung menaikkan celanaku dan berjalan menuju tempat cuci tangan, saat itu baru kusadari sedari tadi Ed masih berdiri di situ, diam dan memandang ke arahku dengan tatapan yang ingin menerkam, tetapi tak kuhiraukan dan langsung mencuci tanganku.

KresnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang