Aku berusaha membuka mataku perlahan, tapi sangat terang dan sangat putih.
"Suster! Suster! Papa saya sus!" Teriak seseorang. "Sebentar saya panggilkan dokter dahulu." Kata yang Iainnya.
Aku tidak tahu sedang berada di mana saat ini, tapi rasanya sekujur badanku sakit semua, kepalaku sangat berat.
"Pa! Papa tunggu dokter dulu, pa!" Kata seseorang.
Kelopak mataku tak tahan lagi, akhirnya aku menutup mataku lagi.
Aku mengerjapkan mataku, perlahan aku mengangkat kelopak mataku, dan masih sangat terang dan putih sekali, tapi kepalaku sudah tidak berat walaupun sekujur badanku masih sakit semua. Aku berusaha menggerakkan tanganku tapi rasanya Iemas, tak bertenaga, hanya mampu terangkat sedikit kemudian jatuh dan menyenggol sesuatu, aku langsung melihat ke arahnya, ada seseorang yang tertidur dan rasanya aku kenal dengan orang itu.
"Ehm.." Igau orang itu ketika aku menggerakkan jariku memainkan helai rambutnya "Ehmm..." Igaunya lagi.
"Papa!" Teriaknya langsung saat melihatku. Aku ingin membalas tapi kerongkonganku sangat kering, sehingga tak satupun suara yang keluar, lalu aku membalasnya dengan tersenyum saja.
"Bentar pa! Daryl panggil suster dulu!" Kata Daryl, anakku yang sulung, salah satu Cinta dalam hidupku.
"Suster! Papa saya sudah sadar!" Katanya sambil setengah berteriak setelah membuka pintu. Suster? Aku di rumah sakit? Apa yang terjadi padaku? Aku masih tidak mengerti apa yang terjadi padaku, aku tidak mengingat apapun, selain setelah aku bertemu Alvin dan Frederick kemudian aku pergi minum.
"Permisi pak, saya periksa dulu." Kata dokter muda yang datang ke kamarku dengan ramah. "Bapak ingat nama bapak? bisa disebutkan?" Tanya dokter itu setelah memeriksa mataku dengan senter kecil yg dibawanya.
Tapi tenggorokanku masih kering, sehingga aku tidak mampu menjawabnya.
"Oh! Sebentar pak." Kata dokter itu, kemudian dia mengambil gelas berisi air putih dan sedotan untukku.
"Ah..." Desahku lega setelah membasahi tenggorokanku.
"Ehm.. Nama saya Kresna Yusuf, dok." Kataku sambil menatap dokter muda itu.
"Bapak ingat apa yang terjadi dengan bapak?" Tanyanya lagi.
"Tidak dok, saya hanya ingat saya pergi keluar saja." Kataku.
"Papa ini! Sudah tahu minum - minum tapi masih saja nekat untuk mengendarai mobil sendiri!" Kata anakku marah - marah.
"Oh." jawabku singkat.
"Kok cuma 'Oh'! Papa buat kita semua khawatir!" Kata anakku makin marah karena reaksiku yang biasa saja.
"Untung saja papa tidak kenapa - kenapa, dan untung saja tidak mencelakai orang Iain. Kenapa papa jadi sembrono sih?"Omel anakku lagi. "Sudah Daryl, harus disyukuri papa kamu sudah sadar dari komanya." Nasihat dokter muda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kresna
General Fiction18+ #gaystory #manxman #muscleworship #maturexboys #daddy #bapak Disclaimer : cerita ini hanya imajinasi liar penulis kepada sosok ini, jalan cerita dan lokasi merupakan karangan semata. Kresna, atau lebih tepatnya Om Kresna, begitu ia biasa dipangg...