#4|| Pertemuan pertama

43 4 0
                                        

Jika kalian suka cerita Alentadi dipart ini tinggal kan jejak Vote ⭐ dan komen 😘

Brukkkkkk....

Mereka berdua bertabrakan, namun posisinya tidak elit, di mana Alenta tertindih cowo itu. Dan lebih na'as nya lagi kepala Alenta tertimpa salah satu barang belanjaan yang di bawa cowo itu.

Peletakkkk..

"Aduh.... Sakit" ucap Alenta dengan nada kesakitan.

Cowo itu dan Alenta saling menatap satu sama lain. Alenta terus menatapnya tak berkedip, mulut Alenta sedikit terbuka karena kaget melihat ketampanan cowo di hadapannya.

"Duh ganteng banget si ini cowo, udah mah ganteng, alisnya tebal, bibirnya pink alami, bulu matanya lentik, eh bule lagi, duh aku mimpi apa ya semalem" batin Alenta

"Hmm... udah natapnya?emang ga berat gue tindihin hmmm?"ucap cowo itu dengan nada datar dan dingin.

Alenta langsung tersadar dari lamunannya, ia merasa semua tubuhnya sakit, apalagi kepalanya yang tertimpa botol minuman.

"Astagfirullah, Kamu berat banget bisa bangun ga, kepala aku pusing nih, gara-gara ketimpa botol minuman belanjaan kamu" ucap Alenta dengan nada jutek tapi sebenernya di dalam hatinya deg-degan kaya lagi dangdutan.

Kemudian cowo itu bangun dan memunguti barang-barang belanjaan nya yang terjatuh berserakan.

Alenta pun bangun dan merapihkan jilbab nya. Kemudian langsung memegang kepalanya sambil berucap "Eh kepala aku sakit nih, tanggung jawab kamu, gara-gara belanjaan kamu tuh, kepala aku jadi sakit."

Cowo itu menatap Alenta, lebih tepatnya melihat jidat Alenta yang sedikit lebam dan berdarah sedikit.

"Bantuin gue dulu mungutin ini belanjaan, secarakan gara-gara Lo, gue jatoh" ucap cowo itu sambil tersenyum simpul, membuat 2 lesung pipinya terlihat.

Alenta terpesona melihat senyum itu, walaupun cuma senyum sedikit ga lebar-lebar banget, tapi manis pake banget malah.

"Eh enak aja ini kan gara-gara kamu juga, yang jalan ga lihat-lihat, mana bawa 2 kantong plastik belanjaan penuh lagi." Jawab Alenta sambil memasuki barang-barang ke plastik itu.

Lalu ia salfok ke 2 pcs pembalut yang tak jauh darinya, ia langsung mengambilnya dan menuju cowo itu untuk menanyakan sesuatu karena dipikiran nya mengira bahwa cowo itu bukan cowo sesungguhnya, mana ada cowo belanja pembalut.

"Eh kamu, ini pembalut punya kamu ya?emang cowo juga bisa datang bulan?setau aku si cuma cewe doang yang bisa datang bulan, apa jangan-jangan kamu cewe?bukan real cowo" tanya Alenta dengan polosnya.

Cowo itu pun menoleh kearah Alenta dan memandang sinis Alenta kemudian menjawab "Eh emang lo pikir gue cowo jadi-jadian gitu? cuma gara-gara beli pembalut doang, eh denger ya sekarang tuh lagi zaman di mana cowo beliin pembalut ke ceweknya. Lo emang belum pernah gitu di beliin pembalut sama cowo lo?apa jangan-jangan lo jomblo ya, jadi belum pernah di beliin pembalut sama cowo" dengan nada dingin

"Ya aku nuduh kamu karena menurut aku si pembalut itu salah satu pripasi cewe, karena dalam agama Islam kalo seorang perempuan lagi datang bulan ga boleh ada yang tau, kedua orang tuanya pun gaboleh, terutama ayah nya. Kalo ayahnya aja ga boleh tau, apalagi sama orang lain terutama laki-laki yang bukan mahram nya, lagi pula emang benar aku ga pernah di beliin pembalut sama cowo, karena aku ga punya pacar, kan pacaran itu di larang sama agama" ucap Dengan nada berceramah

"Ya terserah lo deh, lagi pula gue beliin pembalut untuk kakak perempuan gue kok, kalo jomblo jomblo aja, ga usah bawa-bawa pacaran itu di larang di agama, emang belum ada yang mau deketin Lo, apalagi ngejadiin lo pacar kan? secarakan lo tuh CEREWET, DAN KEPO" jawab cowo itu dengan menekan kan kata cerewet dan kepo.

Alenta tak terima dirinya di bilang Cerewet dan kepo, kemudian menjawab "Eh denger ya , yang ngedeketin aku itu banyak, pada ganteng lagi, gaada yang cocok aja sama aku, oh iya aku ga cerewet ya, apalagi kepo!"

"Seterah lo deh, cepetan bantuin gua supaya luka lo di obatin, takut lo geger otak kalo ga buru-buru di obatin" ucap cowo itu dengan datar

Kemudian tak ada percakapan lagi setelah itu, keduanya sibuk memunguti barang-barang belanjaan.

*****

Setelah selesai memasukkan barang-barang belanjaan nya berjatuhan, cowo itu berjalan menuju supermarket di sebrang jalan.

"Eh mau kemana maen pergi aja, tanggung jawab kamu, heyyyy jangan pergi" teriak Alenta

"Kepo banget Lo, kalo mau ikut ya ikut aja" teriak cowo itu tak kalah kerasnya

Setelah berpikir sejenak, akhirnya Alenta memutuskan untuk pergi menyusul cowo itu. Sesampainya di depan supermarket Alenta langsung masuk dan mencari keberadaan cowo itu.

"Kenapa kamu malah ke supermarket?apa kamu mau beliin aku pembalut?kalo kamu mau beliin ga usah, soalnya stok pembalut aku di rumah masih banyak, hehehehe" ucap Alenta dengan geer-nya

"Bisa ga sih ngebahas nya jangan pembalut melulu, lagi pula siapa yang mau beliin lo pembalut, geer banget lo jadi orang, gue kesini cuma mau beli plester buat ngobatin luka lo, katanya tadi minta tanggung jawab" jawab cowo itu dengan sinis

"Aku boleh minta sesuatu lagi ga?"ucap Alenta

"Apa?"

Alenta berbicara dengan antusias "Aku pengen coklat, eskrim sama samyang, boleh ga"

"Ambil aja, kalo ga di turutin takut lo nangis kejer disini" ucap cowo itu.

Alen senyum-senyum sendiri mendengar perkataan cogan di sampingnya yang sangat baik dan sedikit perhatian (lebay dikit gapapa kali)

*****

Mereka berdua keluar dari supermaket dan menuju kursi yang tak jauh dari supermarket.

"Siniin kepala lo, biar ga buang buang waktu." Ucap cowo itu dengan tampang dingin.

Alenta mengangguk patuh dan sedikit mendekat ke arah cowo itu, kemudian cogan yang ada disampingnya langsung menempelkan plester di jidat Alenta.

"Makasih ya, btw nama kamu siapa,kan kita dari tadi belum kenalan, nama aku Alenta"ucap Alenta.

"Nama gua Kelvin Winata" timpal Kelvin

Kelvin memberikan kantong plastik yang berisikan coklat, eskrim dan samyang itu.

"Nih gue balik dulu ya, Lo bisakan balik sendiri?lo masih ingat arah jalan pulang kerumah Lo kan? ga amesia kan gara-gara ketimpa botol minuman?"kata Kelvin dengan nada mengejek.

"Oh iya makasih ya Kelvin, ngga lah masa aku amesia si cuma gara-gara ketimpa botol minuman." Jawab Alenta sambil mengerucutkan bibirnya.

"Bay.." ucap Kelvin menginggalkan Alenta.

Alenta memandang Kelvin yang sedang berjalan, "Semoga kita bisa bertemu lagi cogan" batin Alenta.




____________________________________

Vote dan komen, agar author lebih semangat untuk meneruskan cerita ini!

Jadilah pembaca yang menghargai hasil karya orang lain.

Happy reading 💜💛❤️💙

AlentaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang