Belokan Kiri

1.7K 307 211
                                    

"Jadi apa alasan kamu ninggalin aku gitu aja?" Tanya Nako, mereka mencari tempat yang jauh dari tamu undangan.

"Aku merasa kita gak bisa sama-sama" Jawab Yujin mode laki. Karena kalau sama Nako, Yujin gak mau nunjukin kalau dia suka hal cewek.

"Kamu bohong, Ahn Yujin. Gak bisa ya jujur sama aku?"

"Aku udah jujur"

"Kamu bohong! Apa susahnya bilang kalau kamu tertarik hal cewek?!! Bilang bencong sekalian!! Kamu tau? yang aku cinta itu kamu, Ahn Yujin! Aku menerima segala kekurangan yang ada di kamu! Semua nya aku terima..." Nako nangis menutup wajahnya dengan telapak tangannya yang mungil.

"Nako, jangan nangis..." Pinta Yujin mendekat. "Bahaya kalo di liat sama kak Hani nih.." Batin Yujin ngelirik sekitar. Soalnya barang Yujin bakalan dibuang.

"Kamu pikir segala barang-barang cewek yang kamu punya, aku gak tau itu punya kamu ? Kamu bilang itu punya kak Hani, padahal itu jelas-jelas punya kamu. Tapi entah kenapa aku tetap sayang sama kamu.." Lanjut drama nya Nako. "Mana lebih lengkap punya kamu lagi, dari pada punya aku!"



"Ya jelas! Ahn Yujin! Glowing is priority" Batin Yujin.



"Maaf. Aku cuma gak mau kamu punya hubungan dengan aku yang banci ini  Aku malu kalau jadi pacar kamu yang gagah tapi nyatanya aku ngondek. Aku cuma mau kamu dapat laki-laki yang jelas, Nako. Dan kamu pantas dapat yang lebih dari aku..." Nih Yujin ikutan nangis, baperan dia, kalo orang nangis, nangis juga.

"Terus? Sekarang kita gimana?" Tanya Nako menahan tangisnya.

Yujin menggeleng. Kemudian Nako tersenyum. "Ada orang lain? Hm? Dan itu bukan aku kan?" Tebak Nako.

"Maaf" Yujin nunduk.

Nako menghela nafas, dan kembali tersenyum lagi. Menghapus air matanya. "Alasan kamu mutusin aku bukan karena kamu ngondek, Ahn Yujin. Ta-tapi karna emang kamu gak punya perasaan sayang sama aku kan?"

Yujin diem.

"Oke, semuanya jelas sekarang" Kata Nako mendekatkan jarak antara dia dan Yujin. Yujin melihat, arah pandang mereka saling bertemu. "Yang harus kamu tau, aku benar-benar sayang kamu apa adanya Ahn Yujin, tanpa mikir kamu ngondek. Tapi, aku gak bisa maksa perasaan kamu"

Duh Nako, segitu cintanya lo sama si Squishy:(


"Maaf..." Kata Yujin nangis kejer. Nako meluk Yujin. Yujin balas meluk Nako meskipun harus jongkok dikit. Dah kaya meluk adek sendiri.

"Besok aku pulang. Kamu bisa antar ke bandara?" Tanya Nako melepaskan pelukannya.

"Jam berapa?"

"Sore jam 3"

"Bisa" Kata Yujin mengusap air matanya.













Ah! Selesai juga nih drama. Sakit kepala gue bikin drama sedih.










"Dari mana?" Tanya Minju yang gak sengaja sebelahan sama Yujin pas ngambil makanan.

"Jalan-jalan sebentar sama Nako" Jawab Yujin fokus ambil makanan.

"Oh.." Kata Minju melirik Yujin. Dilihatnya mata Yujin agak sembab.

"Kakak cocok pake baju kaya gitu" Puji Yujin. "Tapi kakak cocok semua pakaian sih"

"Beneran? Wah, makasih atas pujianya. Lo juga bagus pake jas gini" Balas puji Yujin.

Yujin cuma balas pake senyuman andalanyanya yang nampak dimple nya itu.

Terus makan lah mereka di satu meja yang sama. Yang lain juga satu meja dengan mereka, cuma Yujin sama Minju duduk sebelahan.

"Lo berdua kenapa milih baju warna hitam ? Janjian?" Goda Chaeyeon.

Yujin dan Minju saling mandang warna baju mereka.

"Gak sih"

Yuri mandangin Yujin terus, gak nyangka teman terbaiknya ini menuju lurus. Terharu banget si Yuri, mau nangis tapi takut kalah taruhan sama Yena.

"Yujin...." Lirih Yuri. Si Yujin paham langsung deh meluk Yuri. Tetap aja, Yuri anggepnya semukhrim.

Bagi Yuri. Yujin tetap lah squishy nya!

"Kenapa gak dari dulu sih potong rambut?" Tanya Yuri pelan.

"Terpaksa ini mah. Tapi perawatan ke salon harus tetap rutin kaya biasa ya" Bisik Yujin di telinga Yuri. Yuri tetap setuju untuk bagian ke salon. Karena temen ke salon cuma Yujin.

"Ekhem! Ekhem! Gue ambil minum dulu ya" Izin Minju mengambil minum. Yujin sama Yuri melepaskan pelukannya.

"Ntar pulang nitip Minju dong, gue masih mau ngumpul sama temen gue" Pinta Hani. Karena emang dia udah punya janji lain.

"Gue sama sakura beda arahnya jauh" Tolak Chaeyeon.

"Gue s-sih bisa aja, cuma abis ini gue a-ada hmm ada janji lagi sama orang" Kata Yena melirik kearah Yuri. Yuri mandang ke arah lain.

"Sama ay aja kak" Kata Yujin.

"Nako?"

"Dia pulang sama mama dan papa nya, karena dia bakalan lama disini, sedangkan kita kan bentar lagi pulang" Kata Yujin memberi alasan.

"Oke deh!!"












Awkward nih di dalam mobil. Minju maupun Yujin mereka saling diem. Padahal dulu kalo bareng selalu mutar musik, terus nyanyi deh kaya gak ada akhlak nya. Kadang juga kalau naik motor, mereka bakalan banyak berbagi cerita.



Sampe akhirnya.



La la la la la IZ land~



Yujin ngelirik kearah nama si penelpon. Siapa lagi kalau bukan Rich Chaewon.

"Hallo..."

"..."

"Waalaikumussalam"

"..."

"Malam ini juga?" Minju ngelirik Yujin. Si Yujin gak peka.

"..."

"Gak sibuk sih, gue juga baru balik dari undangan. Kalau emang mau, ketemuan aja, gimana? Soalnya gue lagi di jalan juga"

"..."

"Bisa. Oke, sampai bertemu!" Kata Minju senyum menutup telpon.








"Yujin.." Panggil Minju.

"Hm.. ?"

"Nanti berhentiin gue di simpang empat di depan, yang ada minimarket, soalnya gue mau pergi lagi sama Chaewon" Pinta Minju.

"Oke" Jawab Yujin. Setelah itu awkward lagi.



"Besok sibuk?" Tanya Minju. Soalnya dia pengen apresipiasisapi aja Yujin yang mau potong rambut. Paling enggak Minju mau ngajak Yujin makan. Anggap hadiah kecil dari Minju.

"Besok mau nganter Nako ke bandara" Kata Yujin.

"Ouuhh.. Next time deh" Kata Minju.















Terus nunggu beberapa menit, Chaewon datang buat jemput Minju. Yujin tanpa kata lagi ninggalin Minju dan Chaewon.

"Kesel banget gue, eeww! Gini banget suka sama cewek. Ihhh!! Kesel kesel kesel!" Yujin cemburu.

"Salon aja udah, refreshing sambil perawatan. Ay udah lama gak ke salon" Yujin mengarahkan mobil ke salon langganannya.


"Feling good.... Like i should..." Nyanyi Yujin di dalam mobil.




































Sekian.

BELOK (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang