Belok serong kiri

1.8K 310 155
                                    

Yujin lagi masang muka serius menatap seseorang di depannya. Yang dipandang pun udah ngeri aja.

"Jangan masang muka serius gitu, seram tau gak"

"Kak.... Please, temenin Ay" bujuk Yujin.

"Emang mau kemana sih ? Gue lagi kerja nih"

"Habis kak Minju kerja deh baru kita pergi"

"Emang gak bisa ya ke salon sendiri ?" Tanya Minju.

"Bisa aja" Yujin menghela nafasnya. "Tapi kalau ada temen kan enak buat cerita-cerita sama gibah atau ngegosip gitu" alasan Yujin.

Minju menatap Yujin dengan tatapan datar.

"Gak bisa, gue sibuk"

"Abis kerja deh kak"

"Gue lembur"

"Sampe jam berapa kakak lembur ?"

"Sampe tengah malem"

"Ay bayarin deh"

Minju menatap tajam ke arah Yujin.






















.




























"Tau dari mana lo ada salon semurah gini dan pelayanan nya bagus ?"

"Biasalah kak, tuh Yuri sering ngajak kesini kalau lagi stress dan pengen perawatan gitu"

"Soalnya pelayanan disini ramah kak, hasilnya pun bagus juga" sambung Yuri yang membuat Yujin dan Minju mengangguk paham.

Mereka lagi perawatan wajah bertiga. Ngerawat kulit wajah gitu, ntar ada sinar-sinar. Pokonya gitu,--entahlah apa namanya, intinya ke salon deh mereka Yuri, Yujin, dan Minju.

Mereka gak bisa terlalu berbicara, soalnya lagi pasang masker. Mereka juga lagi benerin kuku tangan buat di tempelin hiasan kuku. Setelah ini mereka mau refleksi sambil di pijit pijit.

Jaman sekarang gratisan di tolak ?

Bagi Minju, apapun yang bisa membantu dirinya bertahan dalam hidup ya di terima. Contohnya traktiran atau gratisan.

Lembur pun di kebelakangkan.

Gak perduli malu apa kagak, yang penting gratisan dulu.

Wajar. Yang penting Minju cantik.





"Kak, nanya dong" ucap Yuri.

"Hmm ?"

"Kang Husein beneran udah tunangan sama Woni ?" Tanya Yuri.

"Hmm" jawab Minju mengangguk kecil.

"Kok bisa sih ?!" Tanya Yuri. "Lagian kenapa juga gak ngundang gue ?"

"Jodoh" jawab Minju singkat.

"Tapi kalo ada kesempatan buat nikung, wajib aja kan hukumnya buat nikung ?"

Yuri dan Minju menoleh kearah Yujin begitu lelaki lemau itu berbicara.

"Nanya doang ih! Ay tuh paling benci yang namanya pelakor! Jadi Ay gak mau jadi pelakor buat hubungan akang dan Woni. Eww deh...." kata Yujin membela diri.

"Taubat sebelum mati" kata Minju pelan.

"Jadi beneran tunangan ya ?" Suara Yuri terdengar sedih.

"Ada yang gak ikhlas tuh!!" Sindir Yujin ketawa pelan.

"Loh, emang kenapa Yuri sampe gak ikhlas ?" Bingung Minju.

BELOK (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang