000
Setelah dari Bar,aku dan Susan segera pulang.Lagian,aku takut Susan berubah pikiran dan malah mengajakku ketempat yg lebih aneh.
"Eh,Zar.Lo itu sumpah gak asik banget!" Kata Susan disebelahku.Sedangkan aku tidak menghiraukannya dan lebih memilih fokus menyetir.
"Lo dengerin gue gak sih?!" Aku menoleh dan mengangguk."Iya,dengerin kok" Jawabku singkat.
"Nyaut dong,gue berasa ngomong sama batu tau gak?!" Susan terlihat cemberut.Wajahnya lucu.Aku terkekeh melihatnya.
"Kamu ucul deh kalo cemberut" Kataku sambil meliriknya.
"Tau bahasa 'ucul' juga lo" Sinisnya.
Aku menanggapinya dengan tertawa renyah.Dia pikir aku ini 'manusia purba' apa,yg gak tahu kata 'ucul'? Yah...walaupun memang benar aku ini agak sedikit 'kudet'.
"Jangan ketawa lo! Ketawa lo pales!"
"Mana ada ketawa yg merdu"
"Ketawa gue merdu tuh"
"Masa?"
"Gak percaya? Nih gue ketawa nih,HA HA HA HA"
"Mulut kamu bau jengkol,San"
"HA?"
"Tuhkan bau"
"Masa sih? Gue gak makan jengkol kok"
Aku tertawa.Ternyata Susan gampang dibodohi juga.Keliatannya aja sangar.Susan memukul lenganku pelan,saat menyadari kalau aku hanya mengerjainya.
000
Aku parkirkan mobil BMW hadiah dari Ayah saat aku pertama kali mendapat SIM,mobil terparkir tepat di bagasi rumahku.
"Turun,San" Kataku pada Susan yg dari tadi masih diam tak bergeming.Setelah acara ngambek karena dikibulin Susan jadi tidak banyak bicara.Aku sedikit merasa bersalah.
"San? Susan? Udah sampai kamu gak mau turun?" Tanyaku sekali lagi sambil mengguncang tangannya pelan.
Susan mendengus.Dia tidak menghiraukanku.Aku menghela nafas berat.Dasar wanita...Astagfirullah.
"San-"
"Iya gue turun!" Susan membuka pintu mobil dengan kasar.Aku sedikit terlonjak kaget saat terdengar dentuman saat Susan menutup kembali pintu mobilku.
"Astagfirullah,Sadar Susan" Ku elus dadaku.Mengurangi debaran jantung karena terlalu kaget.
"Lebay lo,Pulgoso" Setelah mengatakan demikian,Susan pun berlalu begitu saja.Aku hanya mengelus dada mencoba bersabar.
000
Sekarang disinilah aku.Di desak dua wanita paruh baya untuk menikahi seorang gadis yg baru ku kenal sekitar 1 jam-an yg lalu.
"Nazar,Bunda gak mau tau kamu harus nikahin Susan!" Kata Bunda Mira kekeh.
"Nikahin anak tante ya Nazar,siapa tau kalo udah nikah sama kamu Susan jadi waras" Tante Astrid terlihat memelas padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seindah Salju
Short StoryJangan lupa VOMMENT dan FOLLOW akun author🤗 "Lo terlalu sialan buat dia yg budiman" Itu ucapan yg dikatakan oleh seorang pelakor.Tapi entah kenapa,rasanya ngena banget.