bagian 4

211 124 113
                                    

HAPPYREADING

**********

15:30

Kini Alvaro sedang mengendarai motornya menuju rumahnya lebih tepat nya rumah orang tuanya, sesampinya di rumah Alvaro pun langsung memasuki rumah besar yang dominan berwarna putih.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alvaro pulang" Teriak Alvaro

" Abangg Al!" Teriakan seorang anak kecil perempuan cantik berusia 7 tahun sambil lari menuruni anak tangga.

Saat Alvaro melihat sang adik lari sambil menuruni anak tangga dan hampir saja terjatuh, Alvaro pun dengan sigap langsung lari dan menangkap tubuh kecil adiknya itu.

" Ya ampun nisa ngapain sih pake lari larian segala, untung tadi bang Al langsung nangkep kamu coba kalo engga bisa jatuh ke bawah, " Omel Alvaro kepada adiknya

" Hehe maaf, soalnya tadi nisa seneng banget liat bang Al pulang " Jawab nisa sambil tersenyum manis hingga matanya tidak terlihat karna senyum nya itu.

Sebenarnya Alvaro ingin memarahi adiknya nisa tapi melihat nisa tersenyum seperti itu yang menurut nya sangat menggemaskan sehingga Alvaro pun tidak jadi memarahinya.

"Ya udah tapi lain kali jangan kaya gini lagi, bang Al juga kangen sama nisa yang nakal ini " Ucap Alvaro sambil memeluk nisa.

" Bang Al kok baru pulang ke rumah sih ?" Tanya Nisa tapi sebelum Alvaro jawab dia mendengar suara sang bunda yang berjalan ke arahnya.

" Ya ampun Al kamu pulang, bunda kangen banget sama kamu," Ucap Rani bundanya Alvaro sambil memeluk anak pertamanya itu.

" Al juga kangen kangen sama bunda, kalian baik-baik aja akan?" Tanya Alvaro setelah melepaskan pelukannya.

" Alhamdulillah kita semua baik ko, ayo duduk dulu,gimana Al kamu betah gak tinggal di apartemen papahm" Tanya Rani sambil menduduki kursi yang ada di ruang tamu ,kalo Nisa sudah duduk di pangkuan Alvaro.

" Alhamdulillah betah kok mah tempat nya juga nyaman untuk di tempati" Jawab Alvaro.

Ouh iya pasti kalian bingung kan kenapa Alvaro
Tinggal di apartemen bukan di rumah orang tuanya, karena Alvaro sendiri yang minta pada papahnya nya klo dia ingin tinggal di apartemen alesannya dia ingin hidup mandiri, sebenarnya papahnya tidak mengizinin Alvaro tinggal di apartemen karena takut dengan pergaulan anak jaman sekarang klo hidup sendiri dan jauh dari orang tua, tapi Alvaro terus meyakinkan papah nya kalo dia tidak akan macem-macem di sana dan akhirnya papanya pun luluh dan mengizinkan Alvaro tinggal di apartemen.

" Syukur deh kalo kamu betah disana, ouh iya kamu tidur di sini kan? " Tanya Rani

" Iya mah soalnya Al kangen sama adik Al yang bandel ini " Jawab Alvaro sambil menciumi pipi Nisa.

" Ihh bang al jangan ciumin nisa terus, nisa tuh udah gede jadi bang al jangan cium nisa lagi!" Ucap Nisa.

Mendengar perkataan nisa alvaro pun tertawa kecil " Kata siapa nisa udah gede, masih kecil juga so soan gak mau di cium lagi" Jawab Alvaro sambil mencubit hidung Nisa.

" Ahh bunda bang al nya tuh, hidung nisa sakit bunda " Rengek Nisa lalu turun dari pangkuan Alvaro dan lari ke arah Rani.

" Ya ampun baru aja kalinya ketemu udah berantem aja, Al mending ke kamar dulu istirahat pasti kamu cape abis pulang sekolah" Ucap Rani.

" Yaudah deh Al mau ke kamar dulu ya bun," Ucap Alvaro sambil melangkah menuju kamarnya di atas

" Iya " Jawab Rani

Setiba di kamar Alvaro pun langsung merebahkan tubuhnya di ranjang nya yang lumayan besar, ternyata kamarnya tidak berubah sama seperti dulu nyaman dan bersih, baru saja Alvaro mau memejamkan matanya namun tidak jadi saat adiknya baru saja masuk ke dalam kamarnya.

"Bang Al temenin nisa beli es krim," Ucap Nisa sambil menarik tangan Alvaro.

" Gak mau ah," Jawab Alvaro

" Ih ayo temenin nisa, atau nisa cium nih pipi bang al supaya mau anterin nisa" Jawab Nisa sambil naik ke ranjang alvaro

" No... Bang Al kan udah gede jadi ga boleh di cium " Ucap alvaro dengan menirukan ucap 6nisa yang ia katakan kepadanya beberapa menit yang lalu.

" Ihh itu kan kata-kata aku, yaudah kalo abang gak mau anterin Nisa " Ucapnya dengan mata yang sudah berkaca-kaca sambil berjalan menuju pintu kamar Alvaro, a6lvaro melihat Nisa seperti itu hanya menghembuskan napas pasrah.

" Yaudah ayo bang al anter, gitu aja cengeng " Ucap Alvaro.

Setelah mendengar ucapan sang abang nisa pun langsung membalikan badannya lalu lari menghampiri alvaro dan langsung menarik tangan alvaro tak sabar, alvaro pun hanya pasrah melihat kelakuan nisa, sebenarnya dia lelah tapi jika dia tidak menuruti kemauan nisa pasti dia akan nangis.

Sampai sini dulu ya, semoga kalian suka sama cerita ny, dan jangan lupa vote dan comment nya supaya aku nambah semangat nulis nya
Ouh iya klo ada typo kasih tau ya

SEEYOUNEXTPART❤❤

Alvaro & Revina Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang