04.Pacar?

39 8 0
                                    

Entah sejak kapan Rayhan dan teman-teman memperhatikan pertengkaran yang terjadi di kantin akibat ulah Cintiya. Di lihatnya Novi dari atas kepala sampai seragamnya yang basah dan juga sudah berubah warna menjadi hijaw akibat jus yang di tumpahkan Cintiya. Dan tanpa sadar Rayhan mendekat pada Novi dan menyampirkan seragamnya pada gadis itu agar dalamanya tidak terlihat.

"Lo gak usah ganggu cewe gue. Siapapun yang ganggu cewe gue bakalan berurusan sama gue. Ga peduli mau dia cewe apa cowo"ucapnya pada Cintiya dan juga pada seisi kantin. Novi tentu saja terkejut dengan penyataan yang di lontarkan oleh Rayhan. Bukan hanya Novi saja tapi seisi kanti dan jangan lupakan Cintiya.

Novi di antar oleh Rayhan ke toilet perempuan dan di ikuti Anjani. Rayhan menyerahkan hoodie nya pada Anjani agar bisa di pakai oleh Novi. Sedangkan Novi di dalam toilet menatap dirinya di pantulan cermin. Novi masih Memikirkan perkataan Rayhan di kantin tadi,niatnya ingin menjauh dari Rayhan tapi nyatanya dia harus terseret lebih dalam lagi pada kehidupan laki-laki itu.

"Lo beneran jadian sama kak Rayhan,Nov?"tanya Anjani yang sudah selesai membantu novi membersihkan dirinya.

"Gak apaan si"

"Lah tadi di kantin.."Novi hanya diam saja tanpa mau menjawab pertanyaan Anjani temannya ini memang suka kepo dengan urusan orang lain. Tapi tak bisa di pungkiri jantung Novi berdetak sangat cepat saat Rayhan menyampirkan seragamnya pada Novi. Rayhan juga bisa di bilang cukup tampan bahkan sangat tampan. Perempuan mana sih yang tidak mau dengan Rayhan.

Saat baru keluar dari toilet ternyata masih ada Rayhan yang nenunggunya di luar sambil memainkan ponselnya.
"Nanti jangan keluar kelas dulu sebelum gue dateng ke kelas lo"ucapnya dan berlalu pergi tanpa mau repot mendengar jawaban Novi.

Dia pikir dia siapanya Novi?main ngatur-ngatur dirinya.

•••••

Saat bel pulang sekolah novi sengaja tidak menunggu Rayhan, buat apa menunggu seseorang yang tidak ada sanglit pautnya dengan dirinya pikir Novi. Tapi saat baru akan keluar gerbang sekolah sebuah motor tiba-tiba berhenti di depannya dan Novi tahu saat si pengendara melepas helm full face nya.

"Kan udah gue bilang tunggu gue ke kelas lo"ucap Rayhan. "Lah. Emang lo Siapa ngatur-ngatur gue"balas Novi.

"Naek"perintahnya dengan tatapan tajam di arahkan pda Novi. "Lama banget si lo apa perlu gue gotong lo biar naek"

"Judes amat jadi laki"ucap Novi lirih tapi tak urung dia naik ke atas motor Rayhan. Novi sendiri tidak tahu mau di bawa kemana oleh Rayhan sebenarnya. Bertanya padanya juga akan percuma karna tidak akan ada balasan dari Rayhan.

Tak lama motor yang dikendarain Rayhan berhenti Restoran yang kemarin. Ngapain Rayhan mengajaknya kesini lagi?pikirnya. "Lo tunggu sini aja bentar ga usah masuk gue cuma mau ngambil sesuatu"ucapnya kemudian berlalu meninggalkan Novi. Tak lama Rayhan keluar dari Restoran sambil menenteng paper bag di tangannya.

"Ayo". Motor Rayhan membawa Novi ke salah satu warung bakso. Jika di lihat dari penampilannya,Novi bisa langsung tahu jika Reyhan ini adalah orang kalangan atas. Buktinya jam yang di pakai nya saja adalah jam edisi terbatas. Langkah Novi mengikuti Reyhan menuju salah satu meja yang kosong. "Pak baksonya dua makan di sini"Ucap Reyhan pada bapak penjual.

"Gue gak usah kak"ucap Novi yang tidak ingin merepotkan Reyhan. Sebenarnya Novi lapar tapi entah kenapa dia tidak mau menerima pemberian laki-laki itu. "Bukan buat lo"ucap Reyhan tanpa mengalihkan tatapannya dari ponsel. Sumpah jika bukan kakak kelasnya sudah pasti Novi akan menendang tulang kering laki-laki di depannya ini.

Melihat orang makan saja sudah membuat air liur menetes apa lagi Novi yang sekarng di kelilingi oleh orang yang sedang makan dan kondisinya saat ini sedang lapar. Dan yang lebih menyebalkannya lagi Reyhan makan tanpa mau repot menawarkannya. Jika saja Novi punya sesuatu yang bisa mengalihkan perhatiannya saat ini pasti dia tidak akan memperhatikan Reyhan yang sedang makan. Saat sedang memperhatikan laki-laki itu tiba-tiba saja perutnya yang sudah tidak bisa menahan berbunyi tanpa aba aba.

Ayolah Novi sangat malu saat ini. Bagai mana tidak,tadi dia sudah malu karna ke geeran jika Reyhan akan memesannya bakso dan sekarang perutnya berbunyi di depan laki-laki itu. Reyhan tidak berbohong tentang perkataannya jika bakso itu bukan untuknya dan sekarang dua mangkok bakso itu sudah habis di makan sendiri olehnya.

"Pak baksonya satu lagi"ucap Rayhan saat dia selesai mengelap mulutnya. Novi tak habis pikir apa masih kurang bakso dua mangkok dan Sekarang dia mau nambah lagi?. "Makan"ucapnya seraya mendorong mangkok bakso yang tadi di pesan ke hadapan Novi. "Gue yang ngajak lo kesini kalo nanti lo pingsan gue males ngegotong lo"astaga itu mulut kenapa pedes banget si pikir Novi.

ReyNovTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang