Suami

1.7K 105 25
                                    

Yibo

Marah...

Itulah yang kurasakan saat aku melihat pemandangan di depan mataku

Aku menggertakkan gigiku dan mengeratkan tanganku pada pegangan gelas beer

"Apa kau mau tambah, Bro?" Bartender wanita itu bertanya padaku sambil membersihkan meja kayu di hadapannya.

Aku berada di pinggiran kota Texas. Tempat itu merupakan daerah pedesaan, sebagian besar penduduknya adalah orang daerah. Bartender itu juga

Aku menoleh padanya dan bergumam "TIDAK" lalu kembali menatap pria yang bersama dengan wanita jelek di sudut ruangan itu

Frustrasi menghampiriku saat aku mendengarnya tertawa geli dan aku 100% kecewa ketika melihat wanita itu menyentuh tubuhnya.

Jantungku berhenti berdetak saat aku melihat wanita itu kini duduk di pangkuannya dan aku segera berdiri saat aku melihat wanita itu mendekatkan wajahnya pada wanita itu bermaksud untuk memberinya ciuman

"Keparat!" Umpatku sambil meletakkan gelas birku lalu berjalan menuju ke arah mereka.

Ia sudah akan menciumnya tapi aku beberapa detik lebih cepat darinya. Aku menarik rambutnya sehingga berdiri dari pangkuannya dan mendorong tubuh wanita itu agar menjauhnya.

Saat aku melihat mata pria yang kini ada di hadapanku, ia sedang menatap ke arahku dengan mata terkejutnya lalu berkedip padaku. Aku melihatnya terpaku dan aku tak mau tinggal untuk mendengarkan semua alasannya. Aku segera berbalik dan pergi dari hadapannya.

"Bagaimana bisa ia melakukan hal itu?" Aku merasa sakit hati dan aku tak menyukai perasaan itu.

Aku keluar dari bar dengan hati kacau.

"Yibo" Tiba-tiba terdengar suara memanggilku dan kurasakan seseorang menarik tanganku dan membalik tubuhku

Walaupun saat itu gelap tapi aku bisa melihat wajahnya yang terkena cahaya kekuningan dari lampu pinggir jalan.

"Jangan pernah menyentuhku. Selamanya!" Aku segera menarik tanganku dari genggamannya dan kulihat ia terdiam

Aku akan berjalan lagi saat ia menarik kedua tanganku

"Kenapa kau kemari?" Tanyanya membuatku bertambah kecewa

"Ya, seharusnya aku tak kemari dan menyaksikannya." Aku mengatakannya dengan nada jijik

"Oh, kau marah padaku karena hal tadi." Ia lalu tertawa geli. Aku tak percaya ia tertawa sekarang

"Tinggalkan aku!" Aku mencoba lepas dari genggamannya tapi ia justru mempererat genggamannya padaku.

"Jangan memberontak! aku tak akan meninggalkanmu dengan keadaan seperti ini." Ia menarikku mendekat namun aku sudah sangat kecewa

Aku mengumpulkan seluruh tenagaku untuk mendorongnya menjauh. Saat aku merasa genggamannya sedikit terlepas aku segera menarik tanganku dan memukul wajahnya dengan keras.

"Ouch" Teriaknya sambil menutup bibirnya karena kesakitan dan aku hanya diam melihatnya

"Setidaknya kau bisa mencoba bagian kanan wajahku! Kau selalu memukul bagian kiri wajahku." Katanya sambil menghapus darah yang ada di sudut bibir kirinya.

"Keparat kau!" Kataku sambil menggertakkan gigiku

Ia lalu segera memelukku dan aku tak bisa menghindarinya

"Kau datang untukku kan? Apa kau merindukanku? Aku rindu padamu." Katanya dan aku mendorongnya beberapa saat kemudian

Ia menunjukkan gigi kelincinya padaku dan aku semakin marah melihatnya

suibian 2 (ON HOLD) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang