Xiao Zhan Pov
Aku hendak berjalan menuju dapur di mana aku mendengar kakak perempuanku dan Yibo berbicara. Sudah pukul 7.30 pagi dan aku berpikir jika saat ini pasti mereka sedang membuat sarapan.
Aku sedikit kesal ketika aku tidak melihatnya di sisiku ketika aku bangun dan aku sedikit marah karena ia bekerja ketika ia harus istirahat.
Tiba-tiba, aku mendengar bel panggilan. Aku berbalik ke pintu dan aku tahu Lijie akan keluar dari dapur untuk membuka pintu itu, jadi aku berseru, " Aku akan membuianya Lijie."
"Oh !! Kamu sudah bangun Zhan Zhan."
Aku mendengar suaranya yang terkejut dan aku berjalan menuju pintu itu.
Aku menggaruk kepalaku sebelum membuka pintu itu."Halo sayang." Orang di depan pintu menyapaku dan mataku yang mengantuk hampir melompat keluar dari rongganya.
Setelah jeda beberapa detik, aku segera menutup pintu itu dengan suara keras dan menyandarkan punggungku di pintu itu.Aku sangat terkejut dan menjadi marah.
Aku segera menghubungi Ji Yang dan dia mengangkatnya setelah beberapa detik."Halo Zhan."
"Kenapa anak nakal ini berdiri di depan rumahku?" Aku hampir berteriak dan mendengar jawaban 'huh!' dari Ji Yang .
"Katakan padaku bagaimana dia sampai di sini?" Aku berteriak lagi.
"AW .... Hao Xuan? Dia sampai di sana? Bagus."
"Bagus ???? Apa yang kau katakan?" Saya sudah tersedak.
"Kau butuh bantuan kan?""Ya, tapi bagaimana kau bisa memberikan alamat rumahku kepada seorang bajingan seperti dia Ji Yang?" Aku sangat ingin meninju wajahnya jika dia ada di depanku.
"Jangan katakan itu Zhan. Ia ada di sana untuk membantumu."
" Kita bisa bertemu di mana saja. Kenapa rumahku? "
" Dia ingin melihat pemuda itu "
" kenapa ia ingin bertemu dengannya? "
" Aku tidak tahu. Tanya dia secara langsung.
"Dari nada bicara aku bisa mengatakan bahwa Ji Yang frustrasi.
" Bagaimana aku bisa mempercayainya? "
" Lakukan saja jika kau mempercayaiku. Selamat tinggal. "Ji Yang segera menutup telepon.
"Tapi ... Halo .... Halo ... SIALLL !!" Umpatku.
Tiba-tiba aku mendengar bel panggilan lagi. Aku menarik napas dalam-dalam sebelum membuka pintu itu lagi.
Kali ini lelaki itu tidak menungguku untuk mengundangnya masuk. Ia mendorongku menjauh dan masuk dengan seringai lancangnya.
"Wow! Rumahmu bagus, Zhan." Katanya dan berjalan lebih jauh.
"Zhan Zhan, kamu belum membuka pintu?"
Saat itulah Lijie keluar dari dapur. Ia membeku pada orang asing itu."Di mana suamimu?" Tanyaku hampir berbisik.
"Ia keluar." Jawabnya dengan wajah bingung.
"Bagus. Mana adikmu?" Aku berbisik lagi.
Ia langsung menunjuk ke arahku. Aku mendesah.
"Bukan aku. Adik lainnya .."
"Apa yang dilakukan berandal ini di rumahku?" Aku tidak bisa menyelesaikan pertanyaanku karena aku dengar suara sinis Zhuo Cheng dari arah belakangku.