Yibo Pov
"Jadi, kau sedang menyelidikinya sejak saat itu" Zhan ge bertanya dan Zhuo Cheng mengangguk.Hari sudah malam dan kami bertiga berada di kamar Zhan ge. Dia duduk di sampingku di tempat tidurku. Tempat tidur kita? ... Kurasa belum, tapi terserah.
Zhuo Cheng berada di kursi di depan kami. "Dan kau tidak mengatakan sepatah kata pun kepadaku." Zhan ge berkata lagi ketika dia memelototi Zhuo Cheng dan aku hanya melihatnya. Ia baru saja keluar dari kamar mandi dan rambutnya masih basah. Ia terlihat sangat imut dengan kemeja putih lembut yang ia kenakan dan poninya yang masih basah benar-benar terlihat bagus untuknya. Ada banyak bekas memar yang memudar di wajah dan tubuhnya, tetapi aku benar-benar tahu beberapa bekas merah segar di leher dan bibir bawahnya. Aku ingin tersenyum tapi aku membasahi bibirku saat itu dan mengalihkan pandanganku darinya.
"Ayyaaa Kenapa kau menatapku seperti itu lagi?" Zhuo Cheng mengernyit padanya.
Ketegangan di antara saudara-saudara itu semakin meningkat dan aku akhirnya membuka mulut."Itu bukan salahnya. Sudah kubilang akulah yang memintanya melakukan itu." Kataku
"Apakah kau membelanya?" Tanyanya dan aku memutar mataku dengan malas.
"Jangan terlalu membesarkan masalah. Ia hanya membantuku. Ia yang membawaku kesini dan menyelamatkanku." Aku mencoba untuk menjelaskan maksudku dan menghilangkan prasangka buruknya.
"Jangan balas bicara padaku." Ia membentakku, hal itu membuatku terkejut. Aku berkedip padanya dan langsung menutup mulutku.
Setelah beberapa detik, Zhan Ge menarik napas dalam-dalam dan menatap Zhuo Cheng lagi. "Apa yang kau temukan?" Tanyanya dengan suaranya yang sudah tenang kembali.
Zhuo Cheng menghela nafas dan menyerahkan laptopnya pada Zhan Ge. Dia meletakkan laptop di pangkuannya dan aku secara otomatis melirik ke layar laptop itu.
Itu adalah rekaman CCTV dari kecelakaan yang kualami dan aku segera mengalihkan pandanganku ke Zhuo ChengZhuo Cheng membaca wajahku dan mengangkat bahunya. "Ia perlu melihatnya." Zhuo Cheng berkata kepadaku dan Zhan ge kembali menatapku.
"Apa kau memintanya untuk tidak menunjukkan ini padaku juga?"
Zhan Ge benar-benar menakutkan dengan ekspresi itu dan aku sangat terkejut atas sikapnya.“A..Ah.." Aku tidak dapat menemukan kata-kata dan ia segera mencengkeram satu tanganku dengan erat.
” Jangan pernah melakukan hal ini lagi. OK?. JANGAN PERNAH. "Katanya sambil mengatupkan giginya dan aku tidak bisa menahan diri untuk tidak berkedip serta mengangguk.
Zhan Ge melepaskan tanganku dan mengembalikan perhatiannya ke laptop. Aku menghela nafas saat ia menekan tombol putar. Video mulai diputar dan aku tanpa sadar mengingat momen itu.
Saat itu sekitar jam 7.30 malam, Aku sedang menyeberang jalan ke tempat sepeda motorku berada.Maaf, di mana sepeda motor Zhan ge berada...hentikan ini, ini sepeda motorku sekarang. Aku melihat cahaya terang ketika berada di tengah jalan dan aku bahkan tidak bisa berkedip sebelum sebuah mobil datang entah dari mana dan menabrakku dengan keras. Aku ingat rasa sakit yang kualami ketika tubuhku menabrak jendela depan itu, menabrak kaca itu dan terpental kembali ke jalan, lalu bergulung. Aku berbaring tengkurap di jalan itu dan aku melihat mobil itu mundur. Aku menarik napas dalam-dalam dan rasanya sangat menyakitkan. Aku perlahan melihat ke arah ke mobil itu, darah yang mengalir menghalangi mataku. Penglihatanku semakin kabur ketika aku melihat mobil itu mencoba bergerak lagi ke arah saya. Sayup aku mendengar orang-orang berteriak dan berteriak dari jauh sebelum kesadaranku memudar sepenuhnya.
"Apa kau melacak mobil itu?" Pertanyaan Zhan ge kepada Zhuo Cheng membawaku kembali ke saat ini.
"Ya. Tapi percuma karena itu mobil curian dan kami menemukannya sudah terbakar seluruhnya dari bawah jembatan."
Zhan Ge mengangguk padanya dan mengangkat kepalanya lagi ke arah Zhuo Cheng.