jamuan makan

31 2 0
                                    

"Itu kan......kak Arka..."batin Annisa ketika melihat orang yang sedang memimpin seminar tersebut.("nggak mungkin,kak Arka kan temennya kak Rayhan pastinya sekuliah sama kakak...nggak disini.pasti cuma mirip aja,tapi kok mirip banget ya..."Batin Annisa tak berhenti berhentinya bertanya.)
"Lu...kakak senior itu namanya siapa?"tanya Annisa pada Lulu.
"Kamu tertarik nih Nis?"goda Lulu.
"Cepet jawab aja Lu....cuma ingin tau aja..."jawab Annisa.
"Kalau nggak salah namanya kak Arka"Lulu mengingat ingat.
"Siapa?"
"kak Arka"
"Kamu nggak salah?"
"Iya bener,aku kemarin juga baca iklan seminar ini namanya juga Arka kok.."Annisa hanya melongo.("jadi kakak senior yang dimaksud Lulu itu kak Arka yang semalam ngajarin aku"batin Annisa.)Annisa masih belum percaya.
"Gimana kabar kalian hari ini"ucap Arka memulai pembicaraannya.
"Baik....."ucap semuanya kompak.
"Udah pada sarapan belun nih...?"tanya Arka sambil tersenyum.
"Kebanyakan basa basi"cerocos Annisa lirih.
"Itu namanya pendekatan sama audiens niss...jangan sewot gitu dong.."ucap Lulu pada Annisa.
"Kenapa saya tanya sudah sarapan apa belum?karena itu penting,kalau kita sudah sarapan kita juga bisa cepat menangkap pelajaran yang kita dapat,jadi biasakan untuk sarapan sebelum berangkat kuliah ya..."ucap Arka sambil tersenyum.
"Nah....jadi disini saya mau menjelaskan tentang 'gimana sih cara menguasai desain grafis agar menarik dan pastinya...anti mainstream...."tambah Arka lagi.
Arka menjelaskan kepada mereka dengan diselingi canda tawa agar kelas tampak hidup.Annisa sedari tadi tidak menghadap ke depan,berharap Arka tidak mengetahui kehadirannya.
"Lu...ini masih lama ya?"tanya Annisa pada Lulu yang juga ikut kebawa suasana seru yang diberikan Arka di kelas.
"Nggak tau Niss...ini seru lo,jadi nggak terasa lama.iyakan...."
"Terserah kamu aja deh...ini nggak boleh izin ya..?."Annisa bener bener tidak nyaman berada disitu.
"Nggak tau Niss...udah deh..nikmatin aja..."ucap Lulu yang tetap memperhatikan ke depan.
"Itu yang belakang,mau tanya?"ucap Arka tiba tiba membuat semuanya menoleh ke belakang.
"Niss kamu ditanya tuuh.."ucap Lulu sambil mengoyak lengan Annisa yang dari tadi tidak fokus ke depan.
"Apa sih Lu..."ucap Annisa dengan malasnya karena menunggu seminar yang tak kunjung selesai.
"Itu...kamu ditanya tuu"ucap Lulu lagi dengan geram kepada Annisa.
"Hallo...yang di belakang..."ucap Arka lagi sambil melambaikan tangan.Annisa yang baru menyadari pun kaget melihat Arka melihatnya.
"Apa ada yang tidak difahami?kayaknya dari tadi terlihat bingung"tanya Arka pada Annisa.Annisa hanya menggeleng.
"Oh...kalau gitu kita lanjutkan ya..."ucap Arka lagi.
("Jadi Kak Arka tau dong kalau aku ada disini...kok jadi malu ya...padahal nggak tau malu karena apa...apasih aku..."batin Annisa.)
"Siapasih dia...cari perhatian banget..."ucap salah seorang perempuan yang mengikuti seminar.Lulu melihat Annisa,Ia cemas kalau Annisa merasa tersinggung mendengar ocehan perempuan tadi,Annisa terlihat merunduk.
"Kamu nggak papa kan niss?"tanya Lulu pada Annisa.
"Apa ya yang nggak papa,aku biasa aja kok...emang udah ku kira kalau dia itu nyebelin.."jawab Annisa
"Kamu kenal sama cewek itu..."Tanya Lulu.
"Cewek siapa?"
"Ya...katanya kamu bilang cewek tadi nyebelin..."
"Bukan cewek itu...tapi itu noh...yang dari tadi bicara..."Ia menunjuk Arka yang tengah asyik menjelaskan.
"Oh...ku kira..."ucap Lulu."tapi hati hati lo...kalau terlalu benci nanti jadi cinta...wkwkwk"goda Lulu.
"Apaan sih..."
.
.
.
"Niss...aku kebelet nih...aku titip barang barang ku ya...aku mau lari...udah nggak bisa ditahan ini...."ucap Lulu sambil memegangi perutnya.
"Lah Lu kan bisa diberesin duku..."jawab Annisa singkat.
Seminar pun berakhir..semuanya berbondong bondong keluar,begitu juga dengan Lulu yang ingin segera ke toilet.
"Pliss niss minta tolong"ucap Lulu sebelum meninggalkan Annisa.
Terlihat Annisa yang masih sibuk membereskan baran barang Lulu.tanpa Ia sadari Annisa adalah orang yang terakhir keluar.
Annisa melangkah menuju pintu sambil membawa dua tas di lengan kanan dan kirinya.
"Niss...."panggil seseorang tiba tiba.Annisa menoleh.Ia hanya terdiam sambil berhenti.Orang itu menghampiri Annisa yang sudah sampai ambang pintu.
"Aku nggak nyangka lo...kamu ikut seminar ini..."ucap Arka diiringi senyumannya.
"Cuma mau bilang itu..."jawab Annisa dengan wajah datar.
"Masalah tadi kalau kamu terainggung,maaf ya..."
"Udah..?aku pergi dulu kalau gitu..."ucap Annisa sambil mengambil langkah ke depan.
"Eh..Niss tunggu...ini buat kamu..."Arka memberikan satu kotak roti kepada Annisa.Ia berhenti tapi tidak menyahutnya.
"Jadi pas tempo hari kan...waktu kamu nabrak aku,kamu jatuhin minuman,nah itu minumannya aku minum,anggap aja ini gantinya"Arka tersenyum
"Nggak usah diganti juga nggak papa kok...lagian pas hari itu aku nggak haus.."ucap Annisa.
"Udah...diterima aja...lagian kamu belum sarapan kan...masalahnya tadi pas ku tanya kamu diam aja...pasti belum kan...."ucap Arka tetap dengan senyumannya yang manis.
"Sok tahu...."ucap Annisa.("berarti kak Arka tahu sejak awal dong kalau aku ikut seminar..duh...."batin Annisa.)
"Tapi betul kan..."Arka menaikkan satu matanya.
"Ya udah....makasih kalau gitu...."Annisa mengambil satu kotak roti pemberian Arka dan segera keluar ruangan dengan langkah cepat.
"Kenapa dia bersikap seperti itu....apa aku berbuat kesalahan besar tadi..."ucap Arka ketika Annisa sudah pergi."ah...gatau lah...paling lagi nggak mood..."batin Arka.
.
.
("Sebenernya apa sih maunya?udah semalem ngasih buku,sekarang ngasih roti,tapi lumayan juga sih...aku kan lagi progam hemat"batin Annisa) sambil berjalan santai menuju bangku taman.
Setelah sampai,Ia duduk disana.Ia membuka kotak roti yang diberi Arka tadi.
Sebenarnya Annisa kerap mendapat pemberian seperti itu dari laki laki yang mencoba mengejarnya,jadi Annisa hanya menganggap biasa pemberian Arka tersebut."kebetulan nih lagi laper juga...mungkin karena terlalu cerdas sampai bisa bedain yang udah sarapan ama yang belum"batin Annisa.
"Lah Lulu gimana ya...alah biarkan...kalau butuh biar cari aku aja..."ucap Annisa sambil melahap roti tersebut.
"Cieee....dimakan..."tiba tiba seseorang datang dari arah belakang Annisa.Annisa menoleh dan langsung terbelalak kaget.Ia berhenti makan.
"Udah...diterusin aja makannya..."ucap orang itu.
"Ada apa lagi?"tanya Annisa ketus.tiba tiba orang itu langsung duduk di sebelah Annisa.
"Siapa yang suruh duduk..nggak sopan banget..."ucap Annisa.
"Aku sekolah disini juga bayar...dan ini akses umum juga...jadi terserah aku dong..."ucapnya.Annisa hanya bisa diam.
"Kamu lagi ada masalah?"tanya Arka pada Annisa.
"Emangnya apa ngaruhnya sama kamu?"Annisa menghadap berlawanan dengan orang itu,sambil terus melahap rotinya.
"Ya nggak gitu...kamu beda banget sama waktu di cafe..kamu ramah dan waktu di kampus jadi.."
Arka tak melanjutkan ucapannya.
"Jadi apa?"tanya Annisa ketus.Arka tak menjawab."ini memang sikap asliku..ngomong ngomong rotinya enak...makasih lo...tapi ada yang kurang nii..."
"Sikap asli?"
"Seret....minumannya ga ada.."ucap Annisa tetap dengan wajah ketus.
"Udah diberi hati minta jantung ya nih bocah..."
"Ya udah....kalau nggak ikhlas ngomong dong,tau gitu kan nggak kumakan..."ucap Annisa.
"Iya iya...sebentar kalau gitu..."jawab Arka sambil melangkah pergi.
"Bener bener diambilin minum nih....nurut banget sih dia..."ucap Annisa sambil terkekeh.
.
.
"Loh...mana Annisa"Arka celingak celinguk melihat Annisa sudah tidak ada di kursi taman yang tadinya di dudukinya.
"Kenapa sih dia itu"Arkapun bingung."sepertinya benar apa kata Rayhan kalau dia mengenal orang nggak dari tampang.wujudnya aku yang ganteng gini aja dicuekin sama dia"batin Arka sambil duduk di kursi taman yang kosong itu."tapi kenapa sikapnya pas di kafe sama hari ini tu beda banget ya.."
.
.
"Nis...dari mana aja sih...udah gue tunggu dari tadi juga"ucap Lulu ketika melihat Annisa yang menghampirinya.
"Baru ada urusan bentar...lagian ngapain sih nunggu disini, kaya nggak ada tempat lain aja"
"Ya kan gedung ini yang paling deket dari tempat seminar tadi...kukira lo bakal kesini juga...kan strategis"
"Iya iya...kamu mau nih...masih sisa "ucap Annisa sambil memberikan kotak roti miliknya.
"Tau aja lagi laper"lulu langsung menerimanya.
"gimana niss lo minat kenalan nggak sama kakak senior itu"ucap Lulu sambil melahap roti.
"Hah....udah jangan bahas itu lagi,lagi nggak mood"
"Kamu lagi mood atau nggak sama aja,nggak mau juga bahas ginian..."
"Nah tuh tahu...."
.
.
.
-Rumah Annisa-
"Nis malam ini kita ada acara keluarga lo"ucap Rayhan ketika menemui Annisa yang sedang menonton tv.
"Acara apa?"tanya Annisa.
"Nggak tau,tapi pokoknya nanti malam kita satu keluarga pergi keluar"
"Ah ..yang bener,jarang jarang banget makan malam di luar bareng bareng lagi"
"Iya bener....aku tadi agak nguping Ayah sama Ibu sedang ngobrol...wkwkwk"
"Salah dengar tuh..."ucap Annisa sambil memencet tombol remot karena tidak ada acara yang bagus menurutnya.
" nggak...ini beneran..."ucap Rayhan pasti.
"Iya itu bener...nanti kita Ada acara jamuan makan dan pertemuan keluarga"ucap Fahri tiba tiba ketika menemukan mereka sedang ngobrol. Mereka pun duduk bersama di ruang tv.
"Pertemuan keluarga gimana maksudnya?"tanya Annisa pada Fahri
"Ya nanti kita makan malam bersama dengan keluarga yang mau dikenalin sama kak Farida"
"Hah...kak Farida?"ucap Annisa dan Reyhan bersamaan.
"Iya...kak Farida mau dijodohin"jelas Fahri.
"Ini bener kak?"tanya Annisa.
" Lihat aja nanti kalau nggak percaya."jawab Fahri.
.
.
.
Annisa dan keluarganya sudah berkumpul di rumah makan yang sudah ditentukan.
"Kak Far....jangan tegang...rileks...."ucap Annisa pada Farida yang berselisih dua bangku disebelahnya.
"Apaan sih nis...emang kelihatan tegang ya...."tanya Farida pada Annisa.
"Ya...lumayan sih..."jawab Annisa sambil mengumpat tawa.
"Setelah kak Farida giliranmu loh niss"goda Fahri yang berada tepat disebelah Annisa.
"Eh...sembarangan.kak Fahri dulu lah...."
"Kalau sampai kamu duluan gimana..."
"Apaan sih kalian...aku yang duluan..."ucap Rayhan sambil terkekeh.Ayah dan ibu hanya bisa geleng geleng melihat tingkah anak anaknya.
"Kayaknya mereka akan datang"ucap Ayah tiba tiba.
"Mana yah...."ucap Fahri sambil menatap pintu masuk...
"Itu...iya benar itu mereka"ucap Ayah lagi.
Fahri mengarah pada 3 orang yang berjalan menuju ke arah mereka.
"Yang itu....ganteng sih ya...."ucap Fahri lirih.
" yang mana sih..."ucap Annisa dan Rayhan yang dari tadi menamatkan kerumunan banyak orang di jalan masuk.
"Itu yang pake hem coklat"ucap Ayah menjelaskan.
"Yang itu..."ucap Annisa ketika menemukan sesosok berbaju coklat.

*Nb:keluarga Annisa
Anak pertama:Farida putri hastungkara altair
Anak kedua:Fahri putra hastungkara altair
Anak ketiga:Rayhan putra hastungkara altair
Anak ke empat:Annisa putri hastungkara altair


Maaf ya....cuma update sedikit.besok diusahakan lebih banyak lagi..
Selamat berpuasa...😘

Tentang KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang