"Aku Aydan yang semalam".Annisa melihat tulisan di layar handphone nya dengan jelas.(kenapa dia menghubungiku?apakah harus ku balas atau tidak?mungkin saja akan menanyakan tentang kak Farida,tetapi kenapa harus aku?kenapa nggak kak Fahri atau kak Rayhan)
Annisa terus melangkahkan kaki menuju kelas dengan tangan menggenggam ponsel,Ia tak habis pikir dengan orang yang bernama Aydan itu.
"Nis...."panggil seseorang yang berada tepat di depan Annisa membuyarkan pandangan kosongnya.Ia menoleh ke arah orang itu dengan wajah datar setelah mengetahui bahwa dia adalah Arka.
"Kalau jalan jangan sambil melamun..."Ucapnya sambil tersenyum.
"Hmmm"ucapku sambil melengkungkan sudut bibirku dan langsung melangkahkan kaki pergi.
"Nggak seru ah....harusnya kan kamu jawab dengan sewot tapi hanya senyum doang"ucapnya sambil berjalan disampingnya.Annisa berhenti.
"Apa maumu?"
"Aku hanya ingin berteman"
"Kenapa harus aku?kamu kan populer,temanmu pasti banyak"Annisa melanjutkan langkah kakinya
"Populer?aku ya sama saja"jawabnya dengan santai.
"Semua orang tau dirimu dan ingin berada di sampingmu" Ucap Annisa tanpa melihat wajahnya sekalipun.
"Kok kamu tau?jadi selama ini kamu diam diam adalah stalkers ku ya...?"
"Terserah kamu lah"Annisa pun berjalan dengan cepat dan meninggalkan Arka.Arka tersenyum melihat Annisa dari belakang.
"Kenapa ya kok akhir-akhir ini aku bener- bener ingin tahu tentang dia"ucap Arka dalam batin.
.
.
"Satu banyakin gulanya mbak..."ucap perempuan di sebelah Arka sedang memesan minuman.
"Eh kamu...."Arka menatap Lulu yang sedari tadi di sebelahnya.
Lulu menoleh ke belakang mencari orang yang dipanggil Arka.
"Aku bicara sama kamu"ucap Arka lagi yang benar-benar berada di depannya.
"Aku?"Lulu kaget bahkan dia tak percaya orang famous itu bicara padanya.
"Ada apa kak?"tanya Lulu sopan pada Arka.
"Aku mau tanya-tanya sedikit sama kamu boleh nggak?"pertanyaan Arka semakin membuat Lulu kebingungan dan gelagapan.
"Kayaknya kakak salah orang,saya ini nilai nya pas pasan kak,kalau buat wawancara-wawancara kayak gitu kayaknya bukan saya yang cocok."jawab Lulu terbata bata.
"Pertanyaannya nggak akan sesulit itu kok,hanya butuh waktu sebentar aja bisa kan?"ucap Arka dengan gayanya yang tetap cool.
"Hmmmm"Lulu bingung mau jawab Arka apa.
"Aku tunggu disana.."Arka menunjuk salah satu bangku yang kosong di kantin,lantas berjalan menuju kesana.
.
.
Arka hanya duduk sambil bermain Hp nya tapi yang merhatiin satu jagat wanita yang berada di kantin tanpa kedip mata.
Semua langsung berbisik-bisik ketika Lulu duduk semeja dengan Arka.dan di sambut senyum manis andalannya.
"Maaf ngganggu sebentar"ucap Arka memulai pembicaraan.
"Nggak papa kok.."ucap Lulu cengengesan,membuat seluruh wanita yang berada di kantin iri melihatnya.Karena Arka memang terkenal tidak pernah memiliki teman perempuan.
"Ehmm....."Arka ragu memulai pertanyaannya.
"Kamu sahabatnya Annisa kan?"Tanya Arka tiba-tiba membuat Lulu yang menikmati minumannya hampir tersedak.
"Annisa??"tanya Lulu seperti tidak mendengar apa yang diucap kakak senior itu.
"Iya Annisa putri Hastungkara Altair"sebut Arka yang membuat Lulu semakin melongo.
"Kakak tau sampai nama panjangnya juga?"
"Intinya kamu kenal kan?"
"Iya,dia teman dekatku malahan"
"Benar kan,aku nggak salah orang....hehehe"Arka cengengesan.
"Ada apa kak?"
"Ini rahasia jadi jangan bilang-bilang siapa-siapa termasuk Annisa juga"
"Tapi aku di beri tahu?"
"Iya,aku mau minta pendapat.jangan diketawain tapi."
"kalau saya bisa membantu kakak,sungguh saya juga ikut bahagia...hehehe"
"Jadi kayaknya saya tertarik sama teman kamu itu"ucap Arka lagi tanpa basa-basi.lidah Lulu kaku tak bisa menjawab perkataan Arka.Lulu benar-benar kaget atas pernyataan Arka tersebut.
"Gimana menurutmu?Apa dia sudah punya pacar?"
"Kakak senior lucu ya ternyata kalau jatuh cinta,cool nya hilang,wajahnya resah-resah gimana gitu..tapi tetep keren.."
"Kok malah bahas aku sih...gimana?dia sudah punya pacar?"
"Kakak benar telah memilih dia,kakak harus semangat kalau mau kenalan sama Dia"
"Aku sudah kenal,tapi nggak begitu akrab.caranya agar akrab gimana ya?dia sukanya apa?apa dia suka diberi-beri suprice gitu atau suka yang lucu-lucu gitu?"
"Sudah kenalan?"
"Iya,tapi nggak selurus yang kamu kira,dia bener-bener sulit diajak bicara.Disapa malah ditinggal.ditanya,mending jawab seadanya,nggak dijawab sama dia"
"Dia memang gitu orangnya"ucap Lulu sambil mengumpat tawa.
"Kok malah ketawa??"
"Dia itu nggak pernah tertarik sama lelaki yang deketin dia,bukan hanya kakak,banyak yang PDKT sama dia,memberi kado kecil,makanan ringan,nggak ada yang buat Annisa kecantol sama mereka.bahkan dulu ada dosen yang suka sama Annisa,padahal dosennya ganteng,pintar,dan keren lah pokoknya.semuanya nol bagi Annisa."
"Kayaknya bener kata Reyhan..."batin Arka.
"Gimana kak kok diam aja??"
"Lanjutin lagi cerita tentang dia,biar aku tambah faham."
"Tapi baru kali ini ada orang yang suka sama Annisa tapi yang di samperin gue...hehehe"
"Gimana lagi,nyamperin dia malah nggak dianggap juga"
"Hahaha iya...betul kadang aku juga ikut sakit hati sama orang yang cari perhatian sama dia,beneran dia itu baik tapi kalau masalah cowok,dia beneran sadis."
"Ngeri juga.jadi apa dulu dia pernah deket sama cowok terus trauma gitu?"
"Selama dia jadi temenku,kayaknya nggak pernah sih deket sama cowok...tapi eh iya..."
"Apa?"tanya Arka penasaran.
"Dia tuh punya sahabat dari kecil,sahabatnya itu cowok,aku juga sempet maen bertiga sama dia sama Annisa.Annisa beneran perhatian sekali sama dia,waktu sama dia,dia selalu riang gembira.semenjak dia nggak disini lagi,Annisa tetap menjadi wanita periang tapi aku belum pernah melihat dia sebahagia dulu lagi waktu sama sahabat kecilnya itu.setahuku dia deket sama cowok itu ya kedua kakak nya itu,selain itu ya sahabat kecilnya itu"
"Emang sekarang dia dimana?"
"Waktu itu dia pamit akan lanjut ke Turki,Annisa sampai nggak mau makan gara-gara ngambek sama dia.tetapi mau sengambek apapun,dia tetap harus pergi ke Turki karena alasan keluarga."
"Jadi,mudahnya ngomong itu dia masih nge harepin dia,makanya dia nggak mau deket sama cowok manapun?"
"Mau diharapin kaya apapun kayaknya nggak bisa"
"La kenapa?"
"Ceritanya masih berlanjut,jadi waktu keberangkatan dia ke Turki,gara-gara Annisa ngambek,Akhirnya keluarganya berangkat duluan.sedangkan dia berangkatnya di tunda kira-kira hampir satu bulan kayaknya"
"Mau tanya sebentar,jadi dia lebih kenal dulu sama Annisa dari pada kamu?"
"Iyalah,kan aku udah bilang dia itu teman kecilnya Annisa,sedangkan aku ketemu Annisa di kampus ini."
"Oh gitu,terus tadi lanjutan ceritanya gimana?"
"Nah setelah itu kan dia tetap harus berangkat ke Turki.gue deg degan cerita ini"
"Ada apa emangnya"
"Setelah itu ada kabar kalau pesawat menuju Turki mengalami kecelakaan hebat dan memakan korban hampir seluruh penumpang."
"Jadi dia?"
"Aku juga nggak tahu keadaannya gimana pas itu,Annisa sakit selama satu minggu.kakak-kakak Annisa selalu menguatkan Annisa dan selalu mengingatkan agar jangan berharap kehadirannya lagi,dan disuruh untuk mengikhlaskan,Aku pun juga selalu mengingatkannya,tapi Ia selalu memarahi orang yang mengingatkannya,karena Annisa percaya bahwa sahabatnya itu termasuk satu persen korban yang selamat itu."
"Kalau Dia beneran selamat,kan harus nya sekarang Dia sudah menghubungi Annisa?"
"Hanya Annisa yang percaya kalau Dia masih ada"
"Annisa menyukainya?"
"Siapa yang tahu hati orang,pokok setiap ditanya jawabannya dia itu sudah kayak kakak ku "
"Jadi gitu..."
"Cerita ini juga rahasia ya,tapi sebenarnya kata Annisa ini nggak ada hubungannya dengan cueknya sama cowok-cowok yang deketin dia."
"Terus aku harus gimana nih menurutmu?"
"Aku sudah beri tahu latar belakang Annisa,aku tahu kakak lebih banyak ide dibanding aku, jadi aku percaya apa yang akan kakak lakukan selanjutnya itu sudah yang terbaik.tapi kalau kakak butuh bantuanku lagi jangan sungkan-sungkan memintaku untuk membantu kakak"ucap Lulu sambil tersenyum.
.
.
"Siapa sih dia sok akrab deh sama Arka"ucap salah satu dari tiga orang yang sedari tadi mengintai Arka dan Lulu yang sedang ngobrol.
"Reny,kamu nggak boleh kalah saing"ucap yang lain
"Aku tahu dia siapa,dia punya pacar dan bisa-bisa nya dia malah ngobrol seru sama Arka ku.berani beraninya sama Reny"ucap Reny sambil mengambil satu jepretan panorama antara Arka dan Lulu.Maaf jarang upload😌tetap bantu vote ya....😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kita
Historia CortaPerempuan yang tak peduli dengan cinta tetapi tiba tiba merasakan sesuatu yang berbeda. Akankah dia adalah cinta yang tak kunjung datang.... Ikuti terus kisahnya Jangan lupa vote😘