Decision

22 9 1
                                    


Briliant pov

Setelah aku berpikir dengan tenang, mendengarkan kata hatiku, kini aku telah membuat keputusan. Keputusanku ini sudah bulat dan tidak bisa diganggu gugat!

Aku mengambil ponselku dari dalam sakuku. Aku mencari kontak Revano. Setelahkutemukan aku menelfonnya

Via telfon

Briliant:Van?

Revano:iya?

Briliant:hufffttt... aku mau ngomong

Revano:apa?

Briliant:aku mau kita 'PUTUS!'

Revano:...

Briliant:maaf Van.. ini yang terbaik buat kamu

Revano:ya udah kalau itu yang kamu mau

Sambungan telefon terputus sepihak. Setalh kata-kata dingin itu Revano memutuskan sambungan telefon. Tanpakusadari air mataku mulai menetes turun dengan derasnya. Hancur! Kata itu yang tepat menggambarkan keadaanku sekarang.

Disisi lain

Author pov

Kini Revano tengah terduduk lesu di lantai. Sakit! Itu yang ia rasakan saat ini.
Awalnya ia senang mendapat telefon dari Briliant kekasihnya. Oh, sekarang sudah tidak lagi setelah Briliant meminta putus dengannya.
Ia hanya bisa menatap nanar dirinya dari pantulan lantainya

"Kenapa? Kenapa? Kenapa Bril?! Apa salah aku?! Kenapa kamu setega itu hancurin hatiku?! Sudah bosankah kamu denganku? Hahaha... sungguh aku tak tahu diri. Tentu saja kamu sudah bosan denganku. Iya kan Bril?!" Revano berbicara pada dirinya sendiri. Kini ia telah putus asa. Entah bagaimana ia akan menjalani hari-hari selanjutnya.

Kini ia mengambil ponselnya dan mencari kontak Gilbert. Setelah ia temukan ia mengirim pesan pada Gilbert

Revano
Temani gue ke Cafe Star Light

Gilbert
Buat apa?

Revano
Dateng aja!

Gilbert
Oke santai

Setelah mengirimi Gilbert pesan singkat itu, Revano berjalan keluar dari rumahnya menuju garasi untuk mengambil mobil. Setelah dikeluarkan mobilnya, ia melajukan mobilnya pergi dari pekarangan rumahnya menuju cafe

20 menit kemudian

Sekarang Revano telah tiba di Cafe Star Light. Ia memasuki cafe dan melihat Gilbert yang sudah menunggunya. Revano berjalan menghampirinya dan langsung duduk

"Lo kenapa bro?" Tanya Gilbert yang heran+penasaran

"......"

"Percuma kita ketemu kalo lo ga mau ngomong" ketus Gilbert

"Gue putus" ucap Revano singkat namun membuat mata Gilbert terbelalak

"What?! Seriously?" Tanya Gilbert tak percaya

"Gue ga tau salah gua apa! Tiba-tiba dia minta putus. Mungkin dia ydah bosen kali ya sama gue? Hahaha gue ga tau diri ya?" Ucap Revano frustasi.
Gilbert menautkan kedua alisnya karena bingung. Dia mencoba berpikir. Ya! Dia sekarang tahu alasan mengapa Briliant meminta putus dengan temannya ini

"Sabar aja bro. Kalo emang jodoh ga kemana" Gilbert mencoba menenangkan temannya ini.

"Gue salah apa sih?! Gue bisa gila tanpa dia!"

"Udah bro"

Di cafe itu hanya ada suasana sedih. Sungguh, Revano bingung mengapa Briliant meminta putus.

Kisah Cinta Kita [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang