Terima kasih buat yang udah vote book amburadul ini (ಥ﹏ಥ)
Warn : Book ini mengandung unsur tidak jelas !
Donghyun meletakkan tas sekolahnya pada sisi meja belajarnya, dibukanya kemeja putih sekolahnya dan dilemparnya asal ke atas meja belajarnya. Ia mendekati tempat tidurnya dan meloncat merebahkan badanya disana.
"Kak Dongpyo makin galak aja" Donghyun berbicara pada dirinya sendiri sambil terkekeh.
Donghyun menggulingkan tubuhnya ke sisi samping kasurnya dan beralih menatap kaca dikamarnya. Ia menopang dagunya sambil menatap fokus kaca tersebut. "Ganteng gini gue. Diumpatin mulu perasaan"
Donghyun kembali menggulingkan badan dan kini menatap langit-langit kamarnya. Donghyun tersenyum layaknya ada setan cantik dihadapannya. Donghyun jadi teringat dengan pertemuan pertamanya dengan Dongpyo.
Flashback
Donghyun yang masih duduk di kelas akhir tingkat SMP berpenampilan berantakan. Baju putihnya yang robek,rambut berantakan, lecet pada lutut dan tulang pipinya. Donghyun melipat kakinya dan menenggelamkan wajahnya, bagaimana ia pulang dengan keadaan seperti ini, Ibunya akan marah besar.
Setelah terlalu lama berlarut dan hari sudah mulai gelap, Donghyun membawa dirinya menuju halte bus. Jangan tanya bagaimana keadaannya, sama seperti sebelumnya. Donghyun mendudukan tubuhnya di kursi tunggu halte bus. Hanya ada satu penghuni lain disana yang juga duduk bersama Donghyun. Badan orang tersebut mungil, namun dilihat dari seragamnya, orang itu pasti siswa SMA. Orang tersebut belum sadar dengan keberadaan Donghyun, ia lebih fokus pada handphonenya dan lagu yang mengalir di kedua telinganya.
Setelah beberapa menit, orang tersebut menoleh pada Donghyun yang sedang melamun. Orang tersebut cukup terkejut dengan kehadiran bocah SMP dalam keadaan berantakan. Orang tersebut melepaskan earphonenya dan buru-buru mengambil sesuatu dari dalam tasnya.
Hansaplast dan Tissue basah.
Orang tersebut menggeser sedikit posisinya mendekati Donghyun, dan membuka tissue basahnya.
"Kamu gak apa-apa?" tanya orang tersebut yang membuat Donghyun sadar dari lamunannya dan menatap orang disebelahnya.
"A-Gak apa-apa, kak" jawab Donghyun ragu.
"Kakak bersihin lukanya, boleh?" tanya orang itu lagi dan dibalas anggukkan ragu dari Donghyun.
Orang tersebut kembali memontong jarak dan kini mulai meraih pipi Donghyun. Donghyun terkesiap menatap lelaki dihadapannya. "Manis" batinnya.
Lelaki tersebut tersenyum lalu mulai membersihkan wajah Donghyun dengan tissue basah ditangannya. "Nama kakak, Dongpyo" ujar lelaki tersebut sambil tersenyum.
Dada Donghyun berdesir, senyuman itu terlalu indah sampai-sampai jantung Donghyun berdetak lebih cepat dari biasanya. Sial, Donghyun malah jadi makin gugup.
"A-,Aku Donghyun, k-,kak" Donghyun merutuki dirinya yang terlihat benar-benar gugup sekarang.
Dongpyo tertawa kecil, ia memfokuskan dirinya membersihkan wajah Donghyun dan meraih hansaplast untuk menutupi luka lecet ditulang pipi Donghyun. "Jangan gugup gitu, seharusnya kakak yang takut sama kamu. Disini kamu yang kayak berandalan"
"Aku bukan berandalan, kak"
"Terus kenapa?"
"Aku di pukul, gara-gara aku gante-, AWW"
"Kok, ditekan sih, kak" Donghyun memajukan bibirnya, Dongpyo baru saja menekan luka dengan hansaplast yang sekarang sudah berada pada tulang pipinya.
"Kamu kepedean" Dongpyo mendengus lalu mengambil tissue lain untuk membersihkan luka di kaki kanan Donghyun.
"Kakak gak percayaan sama aku, orang beneran kok. Banyak sih yang sirik sama aku"
"Terserah" Dongpyo menempel hansaplast satu lagi pada lecet di kaki Donghyun.
"Nah, udah selesai" Dongpyo tersenyum lalu mengambil sampah-sampah tissue dan lainnya dan dibuang di tong sampah tepat sebelah halte dan kemabli duduk di samping Donghyun.
"Kamu masih SMP, jangan banyak berantem" ujar Dongpyo mengingatkan sambil tersenyum manis yang lagi-lagi mempercepat laju detak jantung Donghyun dua kali lipat.
"Kali ini aja, kak. Biar orang-orang sirik itu tahu diri"
Dongpyo merotasikan matanya. Bus datang dan berhenti tepat didepan halte. Bus Dongpyo telah tiba.
"Kakak duluan, ya? Bye-bye" Dongpyo berdiri mengacak rambut Donghyun lalu masuk ke dalam bus. Di dalam bus, ia melambaikan tangannya pada Donghyun.
Donghyun menatap bus yang telah hilang dari pandangannya. Donghyun menatap hansaplast yang tertempel di lutut kanannya dan tersenyum.
"Kak Dongpyo"
.
TBC
Ada kritik atau saran gitu chinguQ?
Jangan lupa Vommentnya, ChinguQ
(・ω<)☆
KAMU SEDANG MEMBACA
Punya-Ku || KeumPyo
FanfictionKeum Donghyun, adek kelas bar-bar, jahilnya ketulungan dan social butterfly. Donghyun benci Matematika, Donghyun juga benci Timun, dan Donghyun juga benci makanan manis, tapi kalau yang manis kayak kak Dongpyo, Donghyun suka. Han (Son) Dongpyo, man...