Warn : Book ini mengandung usur tidak jelas !
Dohyon memakan ciki-ciki micinnya dengan pandangan mengarah pada Donghyun. Bahkan Seongmin juga ikutan menatap Donghyun sambil menguyah permen karetnya.
Donghyun sendiri malah senyum-senyum kayak orang kesetanan. Dohyon sama Seongmin kan jadi ngeri sama sohibnya yang satu ini.
Dohyon melempar kertas yang sudah diremuk-remuknya ke arah Donghyun yang pas mengenai sang pemilik kepala. "WoI, sadar lo. NGOPI LA NGOPI"
Donghyun yang kepalanya barusan dilempari kertas berhenti tersenyum dan melirik sinis Dohyon. "Ganggu aja lo, bangke"
"Lo napa, Hyun? Stress? Apa gila? Dari tadi pagi lo nyampe kelas senyum mulu. Serem bego" ujar Seongmin dengan wajah songong.
"Emang netijen, gak bisa ngelihat orang senang. Tapi lo semua gak mau kepo gitu hari ini gue kenapa?"
"Kan tadi gue udah nanyain lo goblo. Gue kirim ke pluto juga lo" ujar Seongmin kesal.
"HEHEHE. Tapi jangan pada terkejut lo pada" Seongmin dan Dohyon menghela nafas kasar sebagai balasan.
"Guehariininumpanginkakdongpyokesekolahabisitudisemangatin"
"Lo ngomong apa kumur-kumur. Najisin banget" balas Dohyon kesal.
"Gue hari ini bareng kak Dongpyo ke seko-"
"HAH? SIAPA?"
Seongmin bertanya ulang, ia memastikan telinganya ga sengklak.
"KAK D-O-N-G-P-Y-O"
"LO PASTI NGARANG"
"KAGAK ANJIR BETULAN DEH"
"Trus?" tanya Dohyon santai.
"Gue disemangatin belajar. AAAAAA SO CWIT BINGTZ SIH CALON GUE"
"HaLu lo bego"
"Bodoamat ye lo pada mau percaya atau kagak. Jangan ganggu gue kasmaraan"
U(ㅇㅅㅇ❀)U
Donghyun baru saja kembali dari kantin. Ia membawa sekantong plastik permen vanilla coklat kesukaan Dongpyo. Eunsang bilang, mereka baru saja ujian mendadak dan membuat Dongpyo yang moodnya gampang berubah jadi merosot drastis.
Donghyun dengan semangat berjalan melewati koridor. Sampai ia tak sengaja bertemu dengan Jinwoo di koridor.
"Donghyun!" Sapa Jinwoo ramah sambil melambaikan kedua tangannya.
"Jinu, abis dari mana?"
"Jinu, abis dari taman belakang sekolah. Bantuin pak Aji nyiram bunga"
"Baik bener Jinu. Eumm- Jinu mau permen ga? Tadi Donghyun beli banyak buat dikasih ke kak Dongpyo. Ini sebagian buat Jinu"
Donghyun mengambil beberapa permen vanilla coklat dari kantong plastiknya dan ia taruh pada tangan Jinwoo.
Jinwoo tersenyum manis dan memasukkan permen-permen tersebut dikantung bajunya.
"Makasih ya, Donghyun. Kapan-kapan Jinu traktir permen juga hehehehe"
Donghyun membalas dengan senyum tipis dan membawa tangannya ke atas kepala Jinwoo, ditepuk-tepuknya pelan kepala Jinwoo.
"Ga usah diganti juga gak apa"
"Jadi gak enak. Jinwoo mau ke kelas dulu, Donghyun. Salam sama Seongmin, ya. Dodo ga usah di salamin. Kemarin dia bikin kesel" ujar Jinwoo dengan memajukan bibirnya kesal mengingat tingkah Dohyon padanya.
"Berantem mulu perasaan"
"Ih pokoknya Jinu kesel sama Dohyon. Duluan ya, Donghyun. Pai pai~"
"Pai pai~" balas Donghyun sambil menatap punggung Jinwoo yang mulai menjauh. Tak sengaja juga ia bertatapan dengan Dongpyo yang berdiri tidak jauh darinya.
Entah sejak kapan Dongpyo berada disana. Donghyun baru menyadari keberadaan Dongpyo setelah Jinwoo pergi. Donghyun yang menatap Dongpyo yang terdiam dan menyapanya. "KAK DONGPYO. HALO!"
Dongpyo yang tersadar dari lamunannya, mengerjapkan kedua matanya. Entah kenapa pemandangan yang baru saja ia lihat membuat moodnya yang buruk semakin buruk. Niat hati sehabis dari kamar mandi dan membasuh wajah mungkin akan menyegarkan dirinya, eh malah ketemu pemandangan yang ia rasa kurang enak dipandang.
Dongpyo hanya menatap Donghyun sebentar lalu berjalan melewati Donghyun. Donghyun mengeryit bingung, tidak biasanya Dongpyo diam jika bertemu dengannya. Setidaknya setiap pertemuan mereka, Dongpyo akan mengumpati Donghyun. Ya, kecuali pertemuan pertama.
Donghyun meraih satu tangan Dongpyo dan otomatis badan Dongpyo tertarik menghadap Donghyun. Donghyun tersenyum manis sambil menunjukkan rentetan giginya.
"Jangan pergi dulu, kak. Aku mau ngasih ini" ujar Donghyun sambil menyerahkan sekantung plastik permen vanilla coklat pada Dongpyo.
Dongpyo menatap ke arah Donghyun sekilas lalu ke arah sekantung plastik permen didepannya. Pikirannya ingin menolak, tapi hatinya ingin menerima. Siapa yang akan menolak permen favoritnya?
Dongpyo meraih pemberian Donghyun. Ia menatap Donghyun datar dan berterimakasih.
"Makasih. Udah kan?"
Donghyun menggangguk senang. Seperti biasa ia menunjukkan senyum manisnya.
Dongpyo lalu berbalik dan pergi tanpa pamit. Ada rasa tak enak hati sebenarnya, tapi moodnya benar-benar jelek ngelihat Donghyun.
"SEMANGAT BELAJARNYA KAK"
TBC
Maaf sudah telat update :(
Aku bingung mau dibawa kemana, ngerasa makin ga jelas (╥_╥)
Jangan lupa voment, chinguQ
(・ω<)☆
KAMU SEDANG MEMBACA
Punya-Ku || KeumPyo
FanfictionKeum Donghyun, adek kelas bar-bar, jahilnya ketulungan dan social butterfly. Donghyun benci Matematika, Donghyun juga benci Timun, dan Donghyun juga benci makanan manis, tapi kalau yang manis kayak kak Dongpyo, Donghyun suka. Han (Son) Dongpyo, man...