7

405 69 13
                                    


Warn : Book ini mengandung unsur tidak jelas !


Beberapa hari ini, Donghyun sangat jarang menemukan keberadaan Dongpyo. Ia tidak tahu jelas apa alasannya. Tapi Donghyun sadar Dongpyo menjauhinya sejak kejadian beberapa hari yang lalu.

Donghyun memajukan bibirnya. Seongmin yang berada disamping Donghyun langsung memandang jijik ekspresi temannya tersebut. Ditamparnya pelan pelan pipi Donghyun.

"Heh, ga usah sok imut. Najis tau ga?"

Donghyun yang pipinya ditampar menoleh dengan tatapan kesal pada Seongmin. Ia bali menyerang Seongmin dengan menoyor pelan kepalanya.

"Ga usah nampar dong"

"Lagian bibir lo dimajuin gitu. Pengen gue gunting"

Donghyun mendecih lalu memandang ke seluruh ruangan kelas. Dia menyatukan kedua alisnya. Tumben Dohyon tidak di kelas.

"Min, oi"

Seongmin yang baru saja membuka snacknya menoleh dengan pandangan bertanya.

"Si Dohyon kemana? Tumben si bagong ga di kelas. Biasanya keluar juga paling bentar ke kantin"

Seongmin mengangguk-angguk asal kepalanya sambil mulai memasukkan snack manis digenggamannya.

"Biasa ngegatalin Jinu"

"Ooo.... BUCIN BANGET ANJING" umpat Donghyun.

"Selow dong anjir. Kek ga bucin aja lo"

"Min, menurut lo kak Dongpyo ngejauhin gue ga?"

Seongkin mengelus dagunya seolah berpikir. Ia mengangguk-angguk pelan. "Iya kali"

"Gue serius in-"

"Ada yang namanya Keum Donghyun?" Ujar seseorang yang berada di pintu.

Seketika Donghyun dan Seongmin menoleh ke arah pintu. Donghyun menatap aneh pemuda tersebut, ia jelas tidak mengenali pemuda tersebut. Sedangkan Seongmin terlihat hanya menatap sebentar dan melanjutkan aktivitas makannya.

Pemuda tersebut menoleh pada Donghyun. Ia tersenyum tipis. "Boleh bicara sebentar?"



U(ㅇㅅㅇ❀)U



Kedua pemuda tersebut berada di taman belakang sekolah. Pemuda tersebut tersenyum miring pada Donghyun. Donghyun hanya menatap aneh pemuda yang ia rasa merupakan kakak kelasnya.

"Gue Dongbin"

"Hah? Siapa tadi? Dolpin? Dongpi?" Batin Donghyun sambil berpikir siapa nama yang barusan disebutkan pemuda didepannya.

"Siapa tadi kak?"

"Dong- Bin"

"A... Dongbin" Donghyun mengangguk-anggukan kepalanya sambil tersenyum. Ia memajukan tangan kanannya mengajak Dongbin bersalaman.

"Gue Donghyun, Kak"

Dongbin hanya menatap tangan Donghyun.

"Gue ga mau basa-basi"

Donghyun memiringkan kepalanya bingung. Baru kenal juga, masalah apa gue ama ni orang batin Donghyun.

"Jauhin Dongpyo"

"Siapa kak?"

"Dongpyo"

Donghyun segera menatap tak suka pada Dongbin. Donghyun tersenyum miring dan terkekeh pelan.

"Kakak siapanya kak Dongpyo? Kalau cuman temen, plis deh kak, jangan norak"

Dongbin menatap tajam adik kelasnya. Ia maju dua langkah memotong jarak diantara mereka. Didorongnya pelan Donghyun dengan jari telunjuk kanannya.

"Gue ga suka berbagi kepunyaan gue"

Donghyun semakin tidak suka dengan penuturan orang tersebut. Ditepisnya kasar tangan Dongbin.

"Sejak kapan Dongpyo punya hak milik selain keluarga dia?"

"Lo nanya gue?" Dongbin tersenyum miring dan terkekeh pelan. "Gue tunangannya"

Donghyun membulatkan matanya kaget. Sejak hampir 1 semester mendekati Dongpyo, inilah pertama kalinya Donghyun mendengar kabar ini.

"Perlu gue ulang?"

"Dongpyo itu, tunangan gue!"

Donghyun tersenyum lalu tertawa keras yang membuat Dongbin menatapnya kesal. "Belum nikah kan? Belum nikah, minimal tunanganlah, bisa menjaga perasaannya. TAPI BOONG"

Dongbin yang tidak bisa menahan lagi emosinya, menarik kerah baju Donghyun. "Gue bilang jauhin Dongpyo. Apa susahnya?!"

Donghyun merasa tidak terima dan menarik kerah kakak kelasnya tersebut. "Gue ga peduli status lo sama kak Dongpyo. Selama janur kening belum melengkung, lo ga berhak membatasi pertemanan kak Dongypo"

"ANJING LO" Dongbin memukul Donghyun tepat di pipi kirinya.

Dongpyo merasa tak terima lalu membalas Dongbin. Perkelahian tersebut berlangsung, dua pemuda 'dong' tersebut saling melempar pukulan masing-masing. Perkelahian mereka jelas menjadi pertontonan hangat murid-murid sekolah disekitarnya, namun tidak ada sama sekali berniat menghentikan keduanya.

Dongpyo yang baru saja keluar dari kamar mandi menoleh pada Eunsang yang sedang menatap kumpulan murid yang menatap ke arah taman belakang.

"Sa, kenapa? Kok rame?"

"Ga tau, pyo. Tapi dari yang gue denger ada yang berantem sama Donghyun"

Dongpyo terkejut bukan main mendengar hal tersebut. Ia langsung menerobos lalu menatap dua orang yang jelas ia kenal sedang memukul satu sama lain.

Mereka berdua tidak menyadari kehadiran Dongpyo. Hingga Dongbin tiba-tiba terjatuh setelah mendapat pukulan keras Donghyun tepat di depan Dongpyo.

Donghyun menarik nafasnya. Ia melepas kasar dasinya. Matanya menangkap keberadaan Dongpyo yang kini menatap khawatir Dongbin.

Dongpyo segera berjongkok meraih Dongbin. "Dongbin? Dongbin, masih dengar Dongpyo?" Dongpyo menatap marah Donghyun.

"Lo apa-apaan? Kalau berantem pake otak! Gak disekolah juga. Kalo ada masalah diomongin baik-baik"

Donghyun memegang bibirnya yang berdarah dan terkekeh pelan. "Kenapa kakak marah-marah sama aku, seolah disini aku yang salah"

Dongpyo terdiam dan tetap mempertahankan tatapan marahnya. Wajahnya merah padam menahan emosinya.

"Dari sisi manapun kamu itu salah! Perbedaan keadaan kamu dan Dongbin jelas beda. Jelas Dongbin lebih babak belur dari kamu"

Donghyun terkekeh pelan dan melupakan fakta pipinya yang nyeri karena pukulan-pukulan Dongbin. "Apa kakak menyudutkan aku karena kak Dongbin itu tunangan kakak?"

Dongpyo terdiam, ia cukup terkejut atas ucapan Donghyun. Hei, dia ketinggalan apa. Apa Dongpyo gak salah dengar? Tunangan? Dongpyo menatap bingung Donghyun dengan mulut terbukanya, Eunsang yang mendengarnya juga ikut terkejut.

"Sebegitu ga sukanya kakak sama aku? Kakak cuma belain tunangan kakak. Wah, kalau kayak gini. Aku nyerah deh kak. Hahahaha" ujar Donghyun sambil tertawa miris.

"Maaf udah gangguin kakak selama ini dan buat kakak ngerasa gak nyaman"

Donghyun tersenyum manis "Mulai sekarang aku bakal jauhin kakak kok"

Donghyun berbalik meninggalkan taman dan melewati kerumunan murid-murid disana. Dongpyo menatap punggung Donghyun yang mulai menjauh. Dongpyo segera membantu Dongbin sambil menatap tajam Dongbin.

"Ayo berdiri, lo perlu ngasih tau gue yang sebenanya"









TBC


Dongpyo sudah tunangan? ( ╥ω╥ )

Jangan lupa vomentnya, ChinguQ

(・ω<)☆



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Punya-Ku || KeumPyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang