1. Flashback

5.9K 315 33
                                    

flashback kehidupan Jungkook saat masih kuliah dan belum jadi sekretaris ya. Masih adem ayem ceritanya hehe.

••

⚠.typo dimana-mana.

Hari ini, selepas Jungkook selesai dengan mata kuliahnya. Saat sedang berjalan kekantin dengan sahabatnya, ia bertemu dengan Mingyu salah satu mahasiswa jurusan seni kreatif dan desain juga tetapi beda kelas dengan Jungkook.

"Jungkook, sini sini!" suara Mingyu yang membuat Jungkook dan sahabatnya datang menghampiri Mingyu.

"Oi?" bukan Jungkook, tetapi sahabat Jungkook namanya Bambam. Bambam bisa dibilang teman bobroknya Jungkook.

"Bukan lo Kunpimook," Mingyu menoyor kepala Bambam pelan. "Lo pergi sana, Yugyummy lo nunggu belakang kantin katanya lagi sange." lanjut Mingyu dengan gestur mengusir.

Jungkook hanya menahan tawa, melihat sahabat bodohnya ini dengan riang pergi kebelakang kantin, melupakan Jungkook yang seharusnya mereka harus makan bakso dan berbincang tentang kakak tingkatnya yang kemarin dibegal. Jungkook dan Bambam adalah ahli gossip omong-omong.

Kembali menatap Mingyu, "Kenapa Gyu?" tanya Jungkook.

"Lo jadi cari loker? Gue ada kerjaan buat lo."

Jungkook mulai tertarik dengan pembahasan mereka, menarik tangan Mingyu kesalah satu meja dikantin lalumenatap Mingyu penuh minat.

"Apa tu?" pertanyaan dengan nada yang sangat antusias.

"Perusahaan bokap gue, lo tau?" mendapat anggukan dari Jungkook, Mingyu melanjutkan perkataannya, "Kakak gue yang ganti jabatan bokap sekarang, dan dia lagi cari model perempuan untuk dijadikan cover majalah KIMP koneksi dengan Victoria Secret, kan muka lo cantik dan body lo sorry bagus, kali aja lo mau." tutur Mingyu dengan sedikit ragu diakhir perkataannya.

"Lo mau gue pakai bikini terus dijadiin cover majalah? Bajingan." Jungkook sedikit emosi karena sudah banyak berharap dengan perkataan Mingyu beberapa detik.

"Nanti bisa ditoleransi Kook. Produk yang yang dikeluarin Victoria Secret kan bukan bikini doang. Gua bisa bilang sama Taehyung produk yang bakal dijadiin majalah jangan bikini, parfume aja gitu."

Jungkook tampak berpikir sebentar, pekerjaan ini tidak cukup berat baginya, hanya berpose dengan barang bermerk. Dia juga butuh uang agar kedua orang tuanya sedikit bisa beristirahat tanpa perlu memikirkannya uang kuliahnya.

Setelah beberapa berpikir, Jungkook memutuskannya, "Iya gue mau tapi kalau bikini maaf ya gue nolak."

Muka Mingyu menampilkan raut antusias. Senang akhirnya ia tak ada hutang budi dengan sang kakak dan bisa membantu temannya untuk mendapat pekerjaan.

-

"K I M P I C T U R E S," mengeja huruf demi huruf. Mata Jungkook tampak berbinar. "Gue gak nyangka bisa nginjakin kaki digedung sebesar ini." ucap Jungkook terkagum-kagum sembari menggoyangkan badannya riang dan bertepuk tangan. Sangat menggemaskan bak bocah yang baru saja menemukan tempat bermain.

Mingyu yang melihatnya hampir saja kebablasan kalau tak ingat pacar diJeju sana yang sedang study tour.

"Ayo kook, keburu waktu istirahat kakak gue selesai."

-

Sampai dilantai tujuh belas
mereka disambut dengan resepsionis yang bername tag Min Noora. Karena dilantai ini hanya ada empat ruangan yaitu ruangan CEO utama, Direktur KMIP, Manager Utama, dan Sekretaris.

"Selamat datang tuan muda Mingyu. Tuan Taehyung sedang makan siang bersama Tuan besar dan Nyonya besar diruangnya. Katanya tidak bisa diganggu hingga jam dua nanti." resepsionis itu menyapanya dengan ramah.

"Aku sudah buat janji katanya langsung masuk, Ayo kook." Tentu saja bohong, menarik tangan Jungkook untuk masuk keruangan kakaknya.

"Sakit Mingyu!" Jungkook sedikit meronta karena genggaman tangan Mingyu begitu erat padanya. Temannya itu sangat antusias untuk mengenalkan Jungkook pada keluarganya.

Masuk ruangantanpa mengetuk pintu, "DUAR DOORPRIZE!"

"Walaikumsalam, duduk nak." sang kepala keluarga menyambut Mingyu dengan senyum sedikit terpaksa, sangat jengkel karena anak tengahnya selalu saja bertingkah aneh.

"Tebak Mingyu membawa siapa— Yes anda benar saya membawa model kita yang bakal kerjasama bareng Victoria Secret. Sangat menggemaskan, bukan?" Mingyu menarik turunkan alisnya, menunggu jawaban dari kedua orang tua dan saudaranya.

Keluarga Kim mulai duduk kembali kecuali Mingyu dan Jungkook. Jungkook gugup bukan main, ia sudah menunduk, hampir ingin menangis karena merasa diabaikan. Sedangkan Mingyu, ia hanya sibuk dengan kebodohan tanpa memperdulikannya.

"Kau benar memilihnya sebagai model?" tanya Taehyung, menunjuk Jungkook menuntut.

"Ya tentu. Bagus bukan? wajah bak malaikat, postur tubuh yang bagus, jangan lupakan feeds instagramnya bagus-bagus padahal dia bukan seorang model tetapi dia sangat pandai bergaya." ucap Mingyu membangga-banggakanz membuat Jungkook semakin malu.

"Hanya itu?"

"Iya apa bang Tae gak tertarik?"

"Bahkan dia seperti bocah lugu yang anti sosial." ucap Taehyung dingin.

Ucapan itu membuat Jungkook semakin tak percaya diri, meremat tangan Mingyu kuat hanya untuk menahan tangisannya saja.

"Sebaiknya Daddy mommy dan baby boo harus pulang. Gak enak menganggu bisnis antara adek dan kakak ini betul Mom?" Setelah disetujui sang istri. Mereka berdua serta anak bungsunya beranjak keluar dari ruangan tersebut

"Gila ya lo bang?" tanya Mingyu dengan suara sedikit meninggi

"Udahlah Gyu, ayo pulang aja. AYO." tanpa sadar Jungkook sedikit berteriak pada Mingyu, menarik atensi Mingyu untuk menatapnya penuh dan betapa terkejutnya melihat Jungkook sudah menunduk dengan pipi memerah serta air mata yang turun perlahan.

Memeluk tubuh Jungkook agar pemuda itu bisa sedikit tenang sembari matanya menatap sang kakak yang terlihat acuh dan memilih membuka buku desain untuk ia lihat-lihat.

"Namanya siapa?" tanya Taehyung tiba-tiba tanpa mengalihkan atensinya pada sepasang teman yang sedang berpelukan.

"Apa lo nanya-nanya." ucap Mingyu ketus.

"Temui HRD, tanya ada lowongan pekerjaan atau tidak."

"Ape lu kata?! Jungkook masih kuliah, dia cuma bisa kerja malam. Pagi bantu bundanya jaga toko, siangnya dia harus kuliah sampai sore. Mau lo kasih kerja apa kalau melalui HRD. Kerjaan yang bisa cuma bisa jadi model atau part time di cafe."

Ucapan Mingyu membuat Taehyung menatap penuhpemuda yang ada didalam pelukan adiknya itu. Bingung

"Lo boleh pergi, biar gue berdua sama dia dulu."

Mingyu pun melepas pelukannya, menatap Jungkook dan Jungkook pun mengerti tatapan Mingyu, menanggapinya dengan hanya mengangguk. Ia percaya dengan saudaranya yang tidak akan membuat temannya terluka.

Pergi meninggalkan keduanya setelah membuat perjanjian dengan Taehyung untuk tidak melontarkan kata-kata kurang menyakitkan pada temannya. Tersisa Taehyung dan Jungkook dengan keadaan keduanya sedikit canggung.


















TBC

Sekretaris Jeon • [ taekook ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang