5

19 1 0
                                    

Sorry typo bertebaran
Bahasa baku tolong maklumi baru awalan
Happy merinding malam jumat

***
"Toolooongg"
Terdengar suara orang minta tolong dan mereka tersentak
"Klaian denger suara tadi? Itu kaya suara Syifaa" ucap Reina
"Iya kita denger"
Mereka pun mencari asal suara itu dan menemukan gubuk tua yang sudah reyot dan tak teruus
"Toolooongg" suara itu kian terdengar semakin keras.
Apa mugkin Syifa ada di dalam gubuk tua itu? Ucap Revan
"Mungkin aja kita cek aja ke dalem" ucap Andrean
"Tapi gue takut" sahut Reina dan Fahira
"Udah ada gue ada Revan ada Rmadhan kalian pegangan aja"
Akhirnya memutuskan masuk dengan perlahan "Syifa lo disini ?"
Namun bukan mendapat jawaban Syifa kita mendengar suara "Debrak" betapa terkejutnya kita saat pintu gubuk tertutup dengan angin yang kencang. Dan yang bikin kita tambah terkejut pintu itu gak bisa dibuka
Tolong Bold yaa...
Pintu itu gak bisa di buka
Kita mecoba membuka pintu tapi nihil tetap ga bisa kebuka.
"Aduh ni gimana gue takuutt" Ucap Fahira dengan memgang tangan Reina dan Revan
"Gue mau keluar..hiks..gue mau pulaangg hiks.." isak tangis Reina
" Udah semuanya tenang kita berdoa aja supaya tidak ada kejadian apa apa?" ucap Andrean
"Bener sekarang kita tenang dulu dan pikirin gimana cara kita nemuin Syifa dan keluar daari rumah gubuk ini" sambung Revan
"Sorry gengs gara gara gue kalian kena imbasnya" ucap Ramdhan dengan penyesalan.
"Lagian lo sih hiks coba aja lo ga ngellakuin itu kita gabakal kaya gini dan hiks " ucap Reina
"Yakan gue ga tau gini gue minta maaf"
"Makanya kalau kalian dikasi tau nurut jangan malah ngelanggar" ucap Revan
" Udah udah malah tengkar mending kita pik" ucap Andrean terpus karen mendengar suara
"Aish..."
"Suara siapa" Ucap Fahira pelan
Semua langsung berdiri mengukuti Andrean
"Siapaa..?" ucap Andrean saat malihat sosok orang
"Temen temen tolongin gue.... aduh sakit" ucap Syifa dengan lirih
" Syifa?" pekik semua
" Iya ini gue tolonginn ini sakit shh..."
Mereka pun menghampiri Syifa dan melihat kondisi Syifa yang terikat dan kepala yang terluka
"Syifa lo gpp?"
"Aduuhh Syifa ini kepala lo kenapa"
"Syifa...Kenpa lo bisa disni?"
"Knapa juga lo bisa keiket gini?"
"Siapa yang ngelakuin ini Fa?"
Pertanyaan bertubi tubi dari dua sahabat Syifa sedangkan yang laki laki membantu membuka tali yang terikat ditubuh Syifa.
"Gatau gue tadii.....
FLASHBACK Syifa PoV
"Aduh" pekik gue sakit saat merasa ada yang mukul kepala gue pake benda keras banget tiba tiba semua gelap
Pas gue udah sadar gue ada di gubuk tua gue takut... gue gerakin badan gue ternyata gue diiket mana kepala gue sakit banget. Akhirnya gue teriak
"Toolooongg"
" Tooloongg"
"Toloong"
Gue udah ga kuat untuk teriak gue berdoa semoga sahabt shabat gue denger suara gue.
Selang berapa menit kaya ada yang msuk kesni gue coba teriak "Tolong" tapi suara gue lirih nyaris tak terdengar oleh mereka.
Gue udah bener bener takut dan gue merapalkan doa semoga gue bisa selamat. Sampai adanya angin kencang dan ada sura "Debrak" Diditu gue makin takut.
Gue berusaha membuka tali tali di tubuh gue tapi ga bisa malah badan gue sakit
Dan akirnya sahabat sahabat gue datang nyelamatin gue.
Back to Author Pov
"Tapi gue gak tau siapa yang ngelakuin ini" ucap Syifa
"Fa... maafin gue yaa..? kalau aja gue gak ngelakuin itu sama Reina pasti lo sama yang lain gabakal kaya gini... pasti kita bisa pulang sekarang juga" ucap Ramdhan penuh penyesalan
" Lo bener gila gu....gue udah takut disini hiks gue serasa diteror hiks dan hiks dan sekarang lo nyesel? Hah hiks hiks... "
"Fah tenang" ucap Reina
"Lo nyuruh gue tenang hah? Lo ga sadar lo ngelkuin itu hah? Kenapa lo mau ngelakuin itu? Kenpa lo ga nolak hah? Sekarang siapa yang kena imbasnya hah? Gue hiks gue yang kena imbas atas kelakuan lo berdua"
" Gue minta maaf fa"
"Maafin gue fa
" maafin kita berdua"
" udah fa lo maafin sekarang mending kita keluar" ucap Andrean
" Yu fa" Sambil membantu Syifa berdiri
Sampai di dapur Syifa merasa dirinya aneh seperti ada hawa dingin masuk ke pori pori. Dengan keadaan setengah sadar Syifa membawa pisau di dapur dengan tatapan kosong dia berbalik melihat sahabatnya satu persatu.
"Fa..."
"Fa lo ngapain bawaa pisau?"
"Fa buat apa pisau itu balikin seperti semula aja fa"
"Fa lo kenapa?
"Fa lo sadar.. pisaunya buat apaan?
"Hmm.... MATI.... HAHAHA"
"Astagfirullah Fa sadaarr"
" HAHAHA Kalian semua harus MATI haha iya kalian harus MATI" ucapnya dengan kata mati
Wajah cantik Syifa berubah menjdai mengerikan bhakan wajahnya seperti sosok nenek tua yang tadi pagi mereka temui.
"Van Syifa kenpa lagii?" ucap Fahira yang bersembunyi di punggung Revan
"Kaynya dia kerasukan tapi gue gak tau harus gimana intinya lo harus menghindar tusukan dari Syifa" Jawab Revan juga bingung. Karena Tkutnya Syifa menusuk ahabat nya atau menusuk dirinnya sendiri.
Mereka yang melihat Syifa semaakin brutal untuk membunuh sahabatnya namun elakan demi elakan dapat meraka hindari. Yang kian membuat Syifa kesal dan menykiti diri sendiri.
Syifa yang duduk di lantai, kian pisau itu diarahkan ketangannya sendiri. Dengan mengatakan
"Mati , mati mati"
Kita yang tak ingin melihat Syifa melukai dirinya sendiri. Andrean yang memberi kode supaya Ramdhan dan Revan membantu menyerang bersamaan supaya pisau itu lepas dari tangan Syifa.
Dengan anggukan kepala andrean dan sabahat laka laki menyerang dan andrean memeluk Syifa dari belakang dan membisikan surat At takasur dan membacakan ayat yang biasa digunakan untuk membantu mengeluarkan setan yang ada di tubuh manusia....
***

----------
Apakah Syifa bakal sadar atau semakin berontak ?
Akupun tak tau hehe
Jangan lupa di vote ajelah
Makasih

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hutan TerlarangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang