3

27 7 0
                                    

'Tolong'

Gue mendengar suara jeritan minta tolong dan langsung mengedarkan pandangan gue ke segala arah hutan ini untuk mencari tau di mana suara itu berasal. Namun semakin lama semakin mendekat suaranya. Gue yang penasaran ingin mecari sumber suara itu. Gue langsung berdiri namun decekal tangan gue sama Andrean.

"Lo mau kemana?" tanya Andrean

"Gue mau cari sumber suara yang minta tolong" semua natap gue dengan wajah bingung.

"Suara apa? kita ga denger apa apa"

"Tapi... suara itu... jelas banget di telinga gue"

"Jangan ngaco deh lo orang ga ada suara apa apa" ucap Ramdhan

"Perasaan lo aja kali" ucap Fahira dan Reina

"Iya lagian emang bener gue juga ga dengar suara itu" ucap Revan.

Akhirnya gue pun ikut duduk kembali dan melupakan suara itu.

"Okey sekarang kita pikirkan gimana kita bisa keluar dari hutan ini" ucap Revan

"Gue mau pulang hiks" isak Fahira

Reina langsung mengelus punggung Fahira biar tenang.

Ramdhan yang menyesali akan perbuatan hanya bisa menunduk

Sedangkan gue gue gatau gimana pikiran gue kosong gatau apa yang terjadi sama gue yang ngeliat gue gini itu Andrean

"Fa lo jangan melamun" sambil menggoyangkan badan gue

Andrean POV

Gue yang liat Syifa melamun mun langsung menggoyangkan badannya supaya sadar dan ga melamun sambil bilang " Fa lo jangan melamun" namun gue di kejutkan dengan teriakan "AAAaaaaa" dia dan menghepas tangan gue dan langsung jalan ke dalam hutan.

Gue dan temen temen gue ngejar si Syifa dengan berlari karena Syifa jalan dengan cepat.

Namun dengan cepat kita dapat menyusul dan gue sama Revan langsung memegang tangannya. Namun kekuatan gue dan Revan kalah kelak dengan tubuh ramping Syifa.

Syifa langsung mendorong gue dan Revan dan mengalihkan pandangnnya ke belakang dan melihat Ramdhan langsung mecekik nya dan diselingi tawa yang mengelegas di dalam hutan. Gue dan Revan langsung memegangi dan memisahkan cekalan pada leher Ramdhan.

Gue langsung memeluk Syifa dan langsung membacakan doa doa ke telinganya. Dia memberontakan di pelukan gue,mecakar tangan gue dan teriak teriak namun lama kelamaan dia mulai tenang dan akhirnya pingsan.

Gue pun menghembusakn napas kasar. Dan membawa Syifa ke luar dari dalam hutan menuju temapat tadi kita duduk .

Ramdhan di bantu Revan untuk berdiri "Gila gue bisa mati tadi, gue minta maaf ya sama kalian gara gara gue" ucap Ramdhan Dengan penuh penyesalan

"Udah sekarang kita balik ketempat awal"

Setelah sampai diawal gue turunin Syifa deket 2 temen cewenya. Gue ingetin 2 temenya untuk engga melamun karena gue yakin mereka masih schok.

"kalian jangan ada yang melamun" ingat gue kecewe

Fahira POV

Gue beneran takut apalagi pas liat Syifa mencekik Ramdhan dengan tatapan mengerikan disitu gue pegangan ke Reina. Setela Syifaa pingsan kita beriringan jalannya karena gue bener bener takut gue tanpa sengaja pegang tangan Reina dan Revan karena gue bener bener takut.

Setelah sampai di tempat kita nunggu tadi. Andrean ngingetin gue dan Reina "Kalian jangan ada yang melamun" Disitu gue masih schok dengan apa yang terjadi begitupun dengan Reina yang menyesali telah mengizinkan pacarnya.

"Kalian tidur sekarang jangan kosongkan pikiran kalian, banyak berdoa" perintah Revan

"Gue mau nemenin Syifa"

"Syifa biar gue sama yang lain yang jagain" ucap Andrean

Reina POV

Gue bener bener menyesali perbuatan ini. Kalau aja gue percaya dengan penjaga hutan ini dan ga ngizinin pacar gue untuk melakukan itu kejadian ini gabakal terjadi. Sumpah gue kaget dan takut ngeliat temen gue kaya gitu aplagi sampai mencekik pacar gue. Tapi emang pacar gue salah.

"Kalian tidur sekarang jangan kosongkan pikiran kalian, banyak berdoa" perintah Revan

"Gue mau nemenin Syifa" ucap Fahira

"Syifa biar gue sama yang lain yang jagain" ucap Andrean

Gue yang ngeliat bekas cekikan di leher pacar gue .Gue langsung nyemperin pacar gue dan nanya.

"Ini sakit?"

"Engga kok gue gpp gue harus terima ganjarannya atas perbuat gue. Kalau aja gue ga ngelakuin itu ini gabakl terjadi. Gue minta maaf sama kalian. Apalagi lo Ndre sampai kena cakar gitu harus gue yang nanggung karena gue kaliaaan....." jelas Ramdhan .Gue yang mendengar penyesalan pun terisak

"Sudahlah, ini udah terjadi lagian ini perbuat bukan perbuatan Syifa, sekarang mending kita berdoa dan pikirkan gimana cara kita keluar dari hutan ini" Ucap Andrean yang emang pemikirannya selalu Dewasa

Asyifa POV

Gue ga inget apa apa yang gue rasain kepala gue pusing, badan gue sakit kaya ada yang dorong gue kenceng banget. Yang gue rasa mungkin gue pingsan.

Gue sadar dan gue duduk sambil memegang kepala gue yang masih sakit

"Lo gpp kan?"

*****
Gimana gengs?  Hehe
Segini dulu yaa gengss jangan lupaa votenya yaaaaaa makasihh :)

Hutan TerlarangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang