Prolog

58 11 2
                                    

Isak tangis semakin memperkeruh keadaan ruang kamar yang terasa begitu sesak. Kamar yang begitu berantakan seperti kapal pecah itu benar-benar terasa seperti neraka. Gadis itu menggigit bibir bawahnya sambil melingkarkan tangan pada kakinya agar tidak lagi mengeluarkan suara isak tangis yang sedari tadi berusaha ia tahan. Semakin gadis itu menangis, semakin ia akan dipukul oleh pria yang ada di hadapannya. Luka memar di tubuhnya sudah terlalu banyak akibat perlakuan pria dihadapannya. Membuat gadis itu selalu merasa ingin mengakhiri hidup nya. Namun, ia tak mampu meninggalkan pria yang ada dihadapannya dalam keadaan seperti ini..

Duggg...Plakkk!!

Pukulan dan tamparan yang begitu keras dilakukan pria itu pada gadis yang sudah tak berdaya lagi untuk menggerakan tubuhnya.

"A..a..yaahh..," ucap gadis itu merintih

"Jangan sekali-kali kamu berani menyimpan foto wanita sialan itu lagi!! Apa kau akan menjadi seperti wanita sialan itu meninggalkanku dan mau membunuhku hah!!" ucap pria itu penuh amarah

"Aku berjuang untuk mu, memberikan apapun yang kau mau apa ini balasanmu untukku hah!! Kau mau menjadi seperti wanita sialan itu hah!!"

Plaakkk!!

Tamparannya mendarat keras di pipi gadis yang sudah tak mampu untuk menggerakkan badannya.

"A..a..yaah, a...aku tak akan mening..ga..alkanmu... Beristirahatlah a..a..yaah, k..kaa..u pasti lelah," ucap gadis itu memaksakan berbicara.

Pria itu mengangkat tubuh gadis yang tak berdaya itu ke tempat tidurnya dan menyelimutinya.

"Jadilah anak baik seperti ini Fey, Ayah tak akan memarahi mu jika kau menjadi anak baik," ucap pria itu mengusap rambut anak gadisnya yang sudah tak sadarkan diri akibat luka luka yang didapatinya dan tangisan pecah yang mengguncangkan tubuhnya.


****

Terimakasih sudah membaca, semoga ceritanya diterima dan berkenan di hati para pembaca😊

Who Are You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang