"Habis gelap terbitlah terang, setelah luka hadirlah bahagia"
***
Cahaya matahari mulai menyinari hangatnya pagi di muka bumi ini. Sinarnya yang terpancar indah membuat seorang gadis terlihat begitu cantik di bawah sinarnya. Gadis yang ada di depan rumah nya, membuatnya terdiam sambil tersenyum.
"Za, itu loh masa Fey nya disuruh nunggu lama gitu , gak kebalik apa malah perempuan yang nunggu," ucap Bunda Reza.
"Fey tuh gak ada cewek-ceweknya Bun, udah ah mau kebawah, ntar di amuk Fey lagi," ucap Reza sambil mengambil sepedahnya.
"Fey, lama ya? Padahal masuk dulu sarapan dulu," sapa Bunda Reza
"Gpp Bun, Fey udah biasa nunggu anak bunda yang kayak kura-kura ini," balas Feyra
"Hahahahahaha.. Carmuk lo depan bunda gw, udah lah berangkat ntar telat lagi," ucap Reza
"Itu gara-gara lo!" ketus Feyra
"Yaudah bun kita berangkat dulu ya," pamit Reza dan Feyra sambil mencium tangan Bunda Reza.
Begitulah setiap harinya, mengayuh sepeda setiap hari untuk pergi ke sekolah. Bukan tidak boleh atau tidak mampu untuk menggunakan motor ataupun mobil ke sekolah. Hanya saja ini yang disukai oleh Feyra, dan Reza dengan senang hati menemani Feyra dengan mengayuh sepedanya walau Feyra tak pernah memintanya untuk melakukannya.
"Kenapa lo gak pake motor lo aja sih, sering kesiangan so so an lo mau naik sepeda," ucap Feyra mengeraskan suaranya.
"Gw tau lo pengen gw temenin makannya gw milih sepedahan bareng lo. Lo nya aja yang gengsi gak mau ngomong gitu ke gw," ucap Reza,"Luka lo udah baikan?" sambungnya
"Udah lumayan dari pada kemaren, Bibi obatin lagi malemnya" sahut Feyra
Belum sampai depan gerbang, Feyra menghentikan sepedahnya membuat Reza pun ikut berhenti mengayuh sepedahnya.
"Lo kenapa lagi sih Fey, tiba-tiba berhenti? Tadi katanya lo takut telat, kalo berhenti gini gimana gak telat!" ucap Reza.
"Lo tolol apa bego sih boy, liat noh pak satpam udah nutup gerbangnya, lo kira pak halim mau buka gerbangnya apa!" ketus Feyra.
Feyra memutar balikan sepedanya berniat untuk mengambil jalan pintas.
"Eh seenak jidat lo ya tadi bilang gw bego, sendirinya lebih bego! Mau ngapain puter balik?" tanya Reza
"Mau ambil jalan pintas lah," balas Feyra
"Lo lebih bego dari gw! Sini sini gw tunjukin cara gw biar pak halim bukain gerbangnya buat kita," ucap Reza merasa bangga
Pletakkkk!
Jentikan jari melayang di jidat Reza yang akan melangkah maju menuju gerbang sekolah.
"Lo emng bener-bener bego ya Za!sekarang hari senin, upacara udah mulai, gak mungkin kita ikut upacara, yang ada kita dijemur selama satu jam, lo mau? Gw sih ogah," jelas Feyra
"Oh iya juga sih, Fey. Terus kita pake cara lo jalan belakang itu lagi? Gang tikus itu?" tanya Reza
"Iyalah, biar langsung ke UKS kan. Buruan klo gak mau gw tinggal!" ucap Feyra
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You
Teen FictionSeseorang yang sangat aku sayangi justru membuat hidupku menderita, seakan aku hidup di neraka... Namun aku tak dapat membencinya, bahkan aku tak berhak untuk membencinya. Aku butuh kamu yang tulus menyayangiku, buka kamu yang mengasihaniku. Aku...