4

548 41 1
                                    

Kiandri

Jauh sebelum terluka, aku telah begitu sangat mencintaimu. Dan akan tetap seperti itu.
Aku tidak akan melawan diriku sendiri, aku tidak akan melawan takdirku. Aku tidak akan mampu melupakanmu. Aku tidak akan pernah bisa melupakan rasa cintaku, bahkan sampai aku benar - benar terbiasa tanpamu.

Aku berharap kau seperti yang dulu Bi, saat kita masih bersama. Mungkin aku terlihat bodoh mengharapkan dirimu lagi. Bagaikan menggapai matahari. Semuanya mustahil.
Tapi ini hati, aku tidak bisa mengendalikannya. Rasa cintaku terhadapmu. Semua itu tumbuh dengan sendirinya.

Sekarang biar waktu yang menentukan akhirnya. Aku akan tetap mencintaimu, tapi cintaku tidak akan pernah satu denganmu. Ikhlaskah aku jika harus melihatmu bahagia tanpa aku ? Lebih dari itu. Mungkin aku tidak sekuat kata ikhlas tapi demi melihatmu bahagia, aku akan merelakan cintaku. Aku tidak ingin jika kau terus bersamaku dan itu hanya akan menambah kebencian mu padaku. Kini, biar aku mencintaimu dengan caraku. Biarkan waktu yang menentukan akhirnya akan seperti apa. Aku akan selalu mendoakan yang terbaik.

" Jadi sekarang apa yang ingin kau lakukan ki ? " Tanya feny.

" Aku tidak tau fen. Aku benar - benar bingung dengan diriku sendiri. Aku tidak ingin kehilangannya tapi jika aku tetap bersamanya, tidak akan ada dua hati yang merasa bahagia. " Kataku, aku tidak sanggup menahan air mataku jika berhadapan dengan feny. Dia memelukku erat. Mencoba menguatkan ku.

" Kau harus kuat ki " ucap feny, matanya berkaca - kaca menatapku.

" Aku tidak tahu bagaimana kedepannya, apakah aku bisa melalui ini semua. Aku mencintainya, hanya itu yang ku tahu. Tapi ia membenciku fen.  Entah kenapa ia membenciku. Apa salahku fen, andai ia tau bagaimana sakitnya aku menahan semua ini. Aku sungguh mencintainya fen tidak perduli dengan apa yang telah ia lakukan padaku, bagaimana aku harus melupakannya aku tidak akan pernah sanggup. " kataku tetap menangis lalu memeluknya lagi.

" Aku yakin semua ini akan berlalu ki,  semua lukamu akan segera sembuh. Semua dukamu pasti akan segera berakhir. Kau hanya harus percaya pada waktu. Ayo cepat tidur, kau pasti sangat lelah seharian ini terus bekerja tanpa istirahat ditambah lagi dengan masalah ini " ucap feny mencoba menguatkan ku. Aku mengusap air mata di pipiku lalu tersenyum kepadanya.  Aku harus mengistirahatkan pikiranku dan juga tubuhku. Aku tidak boleh lemah, aku harus bangkit dari keterpurukan ku seperti dulu. Semua pasti berakhir. Dan lagi - lagi aku harus kembali seperti dulu, mencoba meniadakan rasa sakit yang begitu membuatku terluka.
.
.

Dreed dreed dreed

Ponselku terus berbunyi sejak tadi. Getaran ponsel yang entah keberapa sejak tadi mengganggu tidurku. Aku mengerang kesal dan mengumpat pelan kepada seseorang yg telah mengganggu tidurku di hari libur. Padahal aku masih sangat lelah dan ingin bersitirahat. Dengan malas tanganku meraih ponselku di meja nakas lalu melihat siapa yg menelepon. Aku mengerjap pelan saat merasakan cahaya ponsel yang menyilaukan masuk ke mataku. Disana, Ada 11 panggilan tak terjawab dari Jojo.

'Ada apa? Kenapa ia meneleponku pagi sekali?' Batinku.

Tanpa menunggu lama, aku langsung menghubunginya lagi. Dan ia langsung menjawab cepat.

" Hallo jo, ada apa ? Maaf tadi aku masih tidur " kataku.

" Aku ingin mengajakmu jalan - jalan ki, apa kau bisa keluar hari ini ? " ucap jojo. Aku berpikir sejenak. Aku rasa ini sebuah tawaran yang bagus, lagi pula aku tidak ada kegiatan hari ini.

Memeluk dukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang