Chapter 1

1.5K 139 5
                                    

Kringg.....

  "Mm..." Desah seseorang dari dalam selimut, lalu perlahan sebuah tangan keluar dari dalam selimut, lalu meraih jam wekernya yang masih setia berbunyi
 
" Ting "
   
" Huftt..." Setelah mematikan weker dia pun kembali bersembunyi dibalik selimutnya
   
" Hali......" Panggil seseorang yang kini sedang berdiri diambang pintu kamarnya
   
" Enn .." dengus hali dari dalam selimut
   
" Oyy hali kau dengar gak!! Bangun lahhh nanti kau akan terlambat ....." Katanya lagi kali ini ia mulai berjalan mendekati  spring bed milik abangnya yang tertua itu
   
" .... "
   
" Ok kalau ga bisa pakai cara halus kita harus menggunakan cara kasar " gumamnya dengan sedikit tersenyum jahil ke arah hali yang masih setia mengumpat dibalik bedcover nya 
   
" Hali ......bangun......kau tidak pergi kuliah apa...kau sendiri yang bilang kalau kau ada kuis pagi ini " kata orang yang sekarang sudah berada dibalik punggung hali sambil ia menarik selimut sang kk..kemudian meneriakinya tepat telinganya
   
  " Arhhh Taufan........bisa ga kau tidak teriak2 ditelinga ku ahh..." Kataku dengan kasar menggetuk kepalanya yang tertutup oleh topi biru kesayangan nya
      
" Haduhhh....kepalaku..." Keluhnya sambil mengelus2 elus kepalanya
      
" Ishh....kalian ini pagi2 udah berisik, ga malu apa sama tetangga " kata seseorang lagi yang kini juga sudah berdiri diambang pintu
   
   " Ha gempa liat lah kakak kesayangan mu  ini, sudah dibangunin, bukannya bilang makasih apa kek ini malah mukul2 kepala orang " kata Taufan yang masih setia mengusap usap kepalanya yang agak benjol?
      
" Suka hati aku lahh.... siapa suruh kau teriak2 didepan telinga ku!!!" Kata Hali yang sekarang sudah beranjak dari tempat tidurnya, dan berjalan menuju kamar mandi sambil ia menarik handuknya lalu ia masuk kedalam kamar mandi
     
  " Udah lah tu Taufan ...kau pun sudah besar masih aja sifat kau kaya anak kecil " kata gempa yang sekarang juga mulai berjalan meninggalkan kamar si sulung
     
  " Ishh..." Dengus Taufan lalu ia bergegas menyusul adiknya

      *******

     " Pagi " sapa halilintar dingin, ia segera duduk di bangku meja makan, dan langsung saja menyantap makanannya yang sudah disediakan oleh gempa
    
" Pagi hali " jawab gempa ramah, ya seperti biasa gempa akan selalu menunjukkan senyuman manisnya kepada saudara2 nya, namun berbeda dengan yang sekarang ia terlihat agak murung, dan wajahnya menampilkan ekspresi khawatir
     
  " Gempa kau baik2 saja ? " Tanya Taufan kepada gempa, ia terlihat khawatir dengan adiknya, karna dari tadi Taufan sedang sibuk memerhatikan gempa yang sesekali melamun dan sedikit memainkan makanan nya 
   
   " Ahh aku....a..aku baik2 saja " jawabnya agak gugup
   
   " Kau berbohong gempa " sambar hali dengan tiba2
      
" Engg.. tid--"
   
   " Ohh ayolah gempa, kita ini saudara kembar, jadi kau tak' kan bisa membohongi kami " jelas Taufan memotong perkataan gempa
      
" Emm...sebenarnya aku sedang merasakan suatu firasat buruk " jawab gempa kali ini ia menundukkan sedikit kepalanya, ia tidak mau memperlihatkan wajah sedihnya kepada saudara2nya
   
   " Emm..." Tiba2 Taufan pun juga ikut merasakan apa yang gempa rasakan, ia tau kalau gempa tidak pernah bermain2 dengan perkataan nya " aku juga.." sambung Taufan dengan sedikit berbisik namun masih bisa terdengar
   
   Dan seketika suasana diruang makan menjadi sedikit tegang
      
" Heiii..apa yang kalian khawatirkan nihh?? " tanya hali yang mulai tidak nyaman dengan suasana tersebut
     
  " Entah aku tidak tau, tapi aku rasa akan ada sesuatu terjadi " jelas gempa " hali Taufan aku mohon hari ini kalian jangan ada yang pergi kemana pun " pinta gempa
   
   " Maaf aku tidak bisa, hari ini aku ada kuis di kampus " jelas hali menolak permintaan gempa
      
" Ayolah kumohon " kata gempa kali ini dengan nada sidikit merengek ? ( Yah ia mulai menimbulkan sisi manjanya sebagai anak bungsu )
      
" Maaf gem, mungkin Taufan bisa menemani kau ? " Kata hali
      
" Ya gempa, kebetulan hari ini aku lagi kosong,  jadi aku bisa menemani kau " sambung Taufan
      
" Hemm.." gempa hanya menghela nafas pasrah
      
" Gem...semua nya akan baik2 saja " kata hali, seraya mengelus punggung gempa berniat untuk menenangkannya, sambil ia tersenyum hangat kepada adik bungsunya
     
  " Hmm...." Gempa hanya bisa menghela nafas pasrah
     
  " Baiklah...aku harus pergi sekarang " kata hali, sambil dia bangkit berdiri " dan oh iya nanti malam, kalian tak usah menungguku untuk makan malam, karna aku ada janji dengan Clarisa " sambungnya lagi
   
   " Baiklah, hati2 ya " sahut gempa
   
   " Ok taufan, kau jaga gempa baik2 yah " kata hali
   
   " Pasti lah " jawab Taufan santai
   
   " Ok aku pergi..." Kata hali, lalu ia segera beranjak dari tempat itu
   
   " Hmm " gempa masih belum bisa menetralisir perasaannya, ia terus memerhatikan punggung hali yang semakin lama menghilang dari pandangannya
   
   " Haih..gempa udah lah, ga perlu kau khawatir sangat hali tu pandai jaga diri " kata Taufan mencoba untuk menenangkannya, padahal dia sendiri juga khawatir namun ia tidak terlalu menunjukannya " ayo aku bantu kau beres2 kan rumah hari ini " kata Taufan dengan ceria
      
" Hmmm...oklah " jawab gempa sambil tersenyum
      
Mereka pun langsung melanjutkan pekerjaan mereka

     TBC ...
   

    Jangan lupa vote & komen 😎

    RE-PUBLISHED
    
      
      
   

LOOKING FOR TRUE LOVE ( HALILINTAR X READERS ) TAMAT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang