Chapter VII

1.6K 256 59
                                    

Reader P.O.V

"Rumahnya sangat besar sekali" kataku Iri

Tok tok tok

"Iya masuk" kataku

Masuklah seorang pembantu sambil membawa pakaian

"Nih Nona, disuruh oleh Tuan Muda" kata pembantu itu sambil menyerahkan Sebuah Pakaian

"Ah iya, makasih Mbak" kataku sambil mengambil Pakaian yang disediakan pembantu.

Lalu pembantu itupun langsung pergi dan menutup pintunya.
Karena aku males mandi, jadi aku Ingin merebahkan badan ku diatas Kasur yang empuk. Teringat kejadian tadi yang membuatku shock total.

"Kenapa aku merasakan hal aneh ketika Aku bersama kambe ya? Rasanya Tadi dia memegang tanganku ketika ku menangis dan Memelukku disaat aku ketakutan" pikirku

Mengingat hal Itu, entah kenapa aku merasakan sesuatu yang belum ku rasakan

" Kenapa aku jadi Gini sihh" kataku sambil menggeleng gelengkan kepalaku untuk tidak membayangkan kejadian tadi.

Aku memilih untuk mandi air hangat.
Dikamar mandi, aku melihat ruangannya. Cukup mewah. Dindingnya dibaluti oleh keramik yang Berkilau karena Tanah liat  Yang dicampur Oleh berlian. Dan Bathtub, Toilet dan Wastafel nya berwarna Keemasan.

Aku menghampiri Bathtub, lalu menyalakan Air. Aku mengatur dengan suhu yang panas.

Air mengalir ke arah bathtub.
Aku melepaskan Bajuku lalu merendamkan badanku dibathtub dan memejamkan Mataku.

Disatu sisi lain, aku begitu lelah
Namun, disatu sisi aku memikirkan kata kataku yang begitu keras kepada haru.

"Kenapa aku mengucapkan kata kata ku dengan nada Tinggi" -batinku

Aku menggelengkan kepalaku. Lalu tetap merendamkan badanku

*Dreaming Reader*

"Y/n"

" papa mama"

Menghilang

"Ehh Kalian dimana!" Panggilku

"Eh kok.."

"GYAAA!"

"Ehh kok ditempat gelap"

Aku melihat dua orang, tak lain seperti Kambe dan Haru.

"Kalian!"

Namun menghilang, aku kebingungan

"Kenapa kalian semua Menghilang huh? Kenapa?"

Dreaming Reader End

"Kenapa kenapa!" Teriakku

Lalu aku terbangun, dan melihat diriku masih di bathtub. Lalu aku bangkit dan mengambil handuk. Lalu aku memakai Baju.

Setelah keluar kamar mandi, aku mengambil obat anti depresi. Tapi, dikamar ini tidak ada Sebuah teko yang berisikan air dan gelas kosong..

"Huh,terpaksa Turun ke Dapur" kataku

Aku pun menghela nafas, lalu aku pun keluar dari kamar tamu. Mencari sebuah Dapur sambil membawa Obat

"Rumah besar sekali, sampai aku bingung dimana Dapur"

Aku menuruni tangga, dan aku melihat sebuah dapur. Dan aku pun mengambil Air dari teko yang sudah disiapkan dan gelas. Aku menuangkan air dari teko ke gelas, lalu meminum air dan mengambil satu kapsul Obat anti depresi. Aku menelan obat Itu lalu meminum air lagi agar rasa pahit itu menghilang di mulut.

Girls Informan In the Agent✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang