Bab 17

57 0 0
                                    

Aku membaca kertas menu tersebut sambil sesekali melirik Tasya yang sedang membuat pesanan pelanggan. Dia terlihat sangat terampil dan sangat profesional dalam hal membuat dessert maupun minuman.

"Vin, udah hafal?" tanya Tasya sambil menekan bel tanda pesanan sudah jadi

"Sudah! Aku sudah hafal semuanya"

"Coba sebutkan?"

Aku menyebutkan semua nama menu dari mulai yang merupakan dessert. Semua dessert disini adalah dessert yang berasal dari luar negeri, contohnya ada Baklava dari Turki, Tarta de Santiago dari Spanyol, Brigadeiros dari Brazil, dan terakhir ada Dragon Beard Candy dari Tiongkok.

"Sip kamu sudah hafal menu dessertnya, sekarang kalo yang minumannya gimana?"

"Kalo minumannya sendiri ada Ice Blend Strawberry Javachip, Ice Caramel Macciato, Cappucino, Oolong Tea, lalu ada Milkshake dengan tiga pilihan rasa, yaitu Strawberry Milkshake, Chocolate Regal Milkshake, dan Banana Milkshake. Disini juga tersedia Smoothie dengan tiga pilihan rasa, yaitu pisang, strawberi, dan mangga." ucapku

"Nah bener! kamu mau belajar cara buatnya?" tanya Tasya

"Bo-boleh aja asal gak ngerepotin kamu..."

"Nanti pulang kerja kamu dan Miku datang aja ke apartementku, disana akan aku ajarin kalian membuat dessert atau minuman yang kalian inginkan!"

"Bahan? Bahannya gimana?"

"Kalo soal itu aku sudah punya persediaan dirumah, kamu gak usah pusingin itu. kamu tinggal datang, lalu masak, lalu pulang, itu aja."

"Si-siap!"

Tasya... mungkin umurnya sama sepertiku, namun dia sudah bisa membeli Apartement atau mungkin dia dibeliin? Ah, pokoknya dia bisa hidup sendiri saja itu sudah hebat.

"Tasya, aku mau nanya kenapa café ini ramai banget, padahal menu yang disajikan disini sedikit? Dan tempat ini juga terlalu kecil menurutku..."

"Kamu lihat pelanggan-pelanggan itu memotretku dan Miku dari tadi? Mereka itu datang bukan untuk nongkrong sambil nyemil atau sambil mengerjakan tugas gitu, mereka kesini untuk bisa mendapatkan foto-foto dari para pekerja sepert aku dan Miku."

"Owh... kenapa kamu masih mau bertahan disini? Bukannya itu salah satu tidakan pelecehan?"

"Aku senang berada disini. Lalu soal keluar dari tempat ini, dulu ada lima orang pelayan disini termasuk Miku, namun yang empat lainnya memutuskan untuk berhenti bekerja, karena mereka malu atau mereka merasa gaji yang ditawarkan sangat sedikit. Kamu berapa ditawarin?"

"Aku sejuta perbulan"

"Nah karena itu, gaji sejuta perbulan itu terbilang kecil untuk seorang oelaayhan, apalagi mereka difoto-foto oleh pelanggan yang datang."

Aku mulai berpikir, "Berapa gaji Miku perbulan, ya?" dia sampai sangat rajin sekali kesini untuk bekerja. Padahal jika uang gaji yag ia dapat sedikit, dia bisa pindah tempat keja.

"Tasya, kalo boleh tau, gaji kamu berapa?"

"Aku empat juta lima ratus ribu perbulan, kalo miku empat juta saja. Jadi setiap tahun, gaji kami bertambah lima ratus ribu."

Busyet! Dari umur berapa mereka kerja?

"Kak, kalo boleh tau, kakak kenapa memilih untuk kerja/ bukannya diusia kita sepertii sekarang ini kebanyakan yang nongkrong di café, bukan kerja di café?" tanyaku

"Hmm... kedua orang tuaku berada diJerman. Mereka adalah orang-orang yang selalu berjalan-jalan keberbagai benua. Aku tiap bulan dikasi uang bulanan, namun uang tersebut aku gunakan untuk nyewa apartement, lalu uang gajian iini kugunakan untuk kebutuhan sehari-hari."

"Kamu gak sekolah?"

"Buat apa? Aku sudah bisa kerja, lalu untuk apa aku sekolah?"


Choose Me or Them?! Volume 1Where stories live. Discover now