18-About Elios II

5.5K 250 10
                                    

Dan kita bertemu lagi, kini aku percaya dengan takdir.
-Elios-

Happy reading!

👨

"Wow, dia ganteng banget!"

"Abang jomblo nggak? Sini sama adek ahay."

"Buset bro gua sih owh aja."

"Bercahaya anjay."

Berisik.

Itulah yang dirasakan oleh sosok laki-laki tampan dengan seragam sekolah menengah atasnya. Dengan penampilan yang berantakan.

Sepanjang jalan dari gerbang depan hingga di lorong sekolah kelas 12. Manusia-manusia yang menurutnya tidak penting sejak sejak tadi tak henti-hentinya membicarakan dirinya.

Elios.

Kini telah berubah menjadi seseorang yang lebih baik dibandingkan dengan masa lalunya. Ini adalah jalan satu-satunya agar ia bisa menjadi orang yang normal, dan ini adalah jalan satu-satunya agar ia tidak menjadi bahan bully-an lagi seperti di masa lalunya.

Namun pikirannya sepertinya salah. Ia pikir jika ia berubah ia akan hidup tenang dan menjadi orang normal, namun kenyataannya tidak.

Ia memasuki ruang kelasnya, atau lebih tepatnya kelas 12 IPA-1. Kedatangannya disambut oleh ketiga teman-temannya yang tidak usah diragukan lagi ketampanannya.

"Baru dateng lo?"salah satu dari temannya bertanya pada Elios yang sedang menuju tempat duduknya.

Elios hanya menanggapinya dengan deheman singkat saja. Merubah sifatnya sekarang adalah passion nya.

Elios meletakkan asal tas pundak miliknya di atas meja, lalu duduk dengan kaki disilangkan dan tangan di silangkan ke dada.

"Gue tadi liat dede emesh loh,"salah satu dari mereka memulai pembicaraan ketika Elios yang baru saja menduduki tempat duduknya.

Salah satu dari mereka melirik sinis temannya yang satu ini.
"Bodo amat Rome."ucapnya.

Seseorang yang dari tadi berbicara terus itu diketahui bernama Jerome Martin, salah satu sahabat Elios sejak kelas 10.

Jerome nyengir kuda saat mendapat balasan dari Lucas, sahabatnya.

Lucas Manuel, ia adalah salah satu sahabat Elios sejak kelas 10 sama seperti Jerome tentunya.

Lucas menatap Jerome dengan tatapan tajam sebisa yang ia lakukan.

"Gue udah mirip sama Elios belom nih?"dengan gaya dan sifat yang seperti Elios, Lucas bertanya pada teman-temannya. Dan jangan lupakan tatapan sok tajamnya.

Hal tersebut justru malah membuat Jerome ngakak,
"Hahaha muka lo kaya kodok zuma!"Jerome ngakak dengan memukul-mukul meja yang berada di hadapannya. Jerome kalau ngakak akan memukul benda yang berada di dekatnya.

Lucas menampilkan wajah mesem-mesem nya karena telah diledek seperti itu. Enak aja ya kan, pikirnya.

"Laknat lo!"serunya

"Ck! Berisik lo,"Elios yang sedari tadi hanya melihat kini angkat suara karena sudah tidak tahan akan keributan yang dibuat oleh kedua sahabatnya.

Sudah cukup kebisingan yang dibuat oleh masyarakat sekolah sejak ia melewati lorong tadi.

Jerome dan Lucas hanya nyengir lebar ketika Elios berkata seperti itu.

Elios memutar bola matanya malas. Dosa apa ia bisa punya teman seperti mereka.
Untung saja ia mempunyai salah satu sahabat yang normal, siapa lagi kalau bukan Steveno Gerald.

Ia dikenal dengan segala ketenangan dan kemisteriusan nya, karena dirinya yang tertutup dan pendiam.

Setidaknya itu satu-satunya teman Elios yang paling waras.

Tak sengaja saat Elios memutar matanya seperti itu, ia menangkap sosok yang sudah mengisi hatinya selama ini.

Sosok itu berjalan melewati kelas Elios dengan menggunakan atribut ala MOS.

Elios dengan cepat bangkit dari tempat duduknya dan segera berlari keluar dari kelasnya.

Dan setelah di luar kelas, Elios dapat melihat seorang gadis yang selama ini telah mengisi hatinya. Dan Elios melihat gadis itu sedang meminta tanda tangan kepada seorang anggota osis. Mungkin untuk keperluan MOS, pikirnya.

Dan setelah mendapatkan tanda tangan anggota osis tersebut, gadis itu berbalik untuk kembali ke lapangan tempat terjadinya pelaksanaan MOS.

Deg

Setelah 2 tahun terakhir, akhirnya ia bisa melihat mata bulat nan cokelat terang milik gadis itu lagi.

Felicia.

Cinta pertama dan cinta sejati Elios.
Gadis yang kerap disapa Cia itu menatap bingung pada Elios, Cia berusaha sesopan mungkin kepada kakak kelas di hadapannya itu.

"Permisi Kak."ucapnya dengan sedikit membukukan badannya agar terlihat sopan. Ia tidak mau dicap sebagai adik kelas yang songong, pikirnya.

Membiarkannya? Tidak akan ia lepaskan begitu saja!
Hal yang sudah menjadi miliknya tidak akan pernah ia lepas.

Elios menahan tangan Cia saat gadis itu sudah hampir melewatinya begitu saja, tanpa memikirkan rasa rindunya yang begitu berat yang kini menimpanya.

Tanpa berbasa-basi lagi Elios menarik tangan yang nampak mungil di genggaman nya. Yak, drakor on~

Cia yang mendapat perlakuan seperti itu, lantas terkejut bukan main.

"I miss you."dengan suara berat namun terdengar seperti desisan, Elios menatap Cia dengan tatapan sayu.

👨

"Oh jadi itu kamu,"Cia kini angkat suara yang sedari tadi mendengarkan cerita bagaimana Elios bisa menyukainya.

Kini ia sudah ingat siapa itu Elios. Cia ini adalah orang yang pelupa, ia akan melupakan sesuatu yang menurutnya tidak penting. Oke, seperti Elios yang tidak penting.

Elios mengangguk sebagai tanggapan dari gadisnya,
"Gak tau kenapa kita itu selalu dijauhi oleh jarak,"

"Waktu SMP kamu kenaikan kelas dan aku udah lulus, lalu waktu SMA dan kita hanya bertemu beberapa kali. Tapi waktu berjalan kayak kita waktu SMP, kamu kenaikan kelas dan aku udah lulus SMA. Dan sampai di dunia perkuliahan kita juga nggak ketemu karena kamu nggak kuliah dan tempat tinggal kita juga jauh. Tapi gak tau kenapa kita selalu ketemu di tempat yang berbeda. Seperti kamu yang awalnya ingin melamar pekerjaan sebagai dokter di rumah sakit milikku, kita bertemu lagi dan... Aku nggak tau apa kita bakal berpisah lagi setelah ini."Elios berbicara panjang kali lebar. Ini pertama kali dirinya berbicara sepanjang ini. Dan itu ditunjukkan pada Cia, gadisnya.

Jika dipikirkan lagi ucapan Elios itu memang benar, mereka seperti itu setiap saat nya. Sekarang ia bertanya-tanya.

Apakah takdir tak berpihak padanya dan Elios?

Cia tidak yakin akan hal itu.

👨

TBC

Kalau penulisan kelasnya salah maafkan saya karena saya bukan anak SMA wkwk kurang paham pengaturan kelas-kelasnya.

Typo bertebaran? Vomment aja dah skuy

Salam manis,
Anaknya bapak Seokjin betees😉

Protective Doctor Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang