Detik waktu terus berjalan. Canda tawa terus berlanjut menimbulkan suasana berisik yang begitu terasa. Mereka melompat, berlarian, saling menggoda hingga salah satunya menangis. Hari itu terasa begitu membahagiakan, namun sedikit mengganggu sang sulung.
Ia mendesah gusar. Poni yang mulai memanjang ia sisihkan. Mata masih tertuju pada buku biologi. Besok akan ada ulangan, jadi dia harus belajar.
"Kak Jin, ayo main."
Ia tak bergerak menanggapi suara imut itu. Ia harus fokus. Besok ujian. Jangan lengah. Pokoknya abaikan!
"Kak Jin, ayo main."
Suara imut itu masih merayunya. Ayo main game bersama, pintanya. Tapi sang sulung tetap mengabaikan. Gadis kecil itu tetap berdiri di tempat menunggu sosok kakaknya beranjak dari tempat duduk.
Jin menyumpal telinganya dengan earphone.
"Kak ...." Si imut mulai menggoyangkan badan. Jin berdecak, lalu menatap wajah adiknya itu dengan kesal.
"Berisik Eunha. Main sama Jungkook sana!" bentaknya.
Eunha tertunduk murung. Kemudian dengan lesu ia pergi dari tempat Jin menuju ke tempat saudaranya.
"Gimana, Na?"
Eunha menggeleng. Ia duduk di samping Jungkook. "Kak Jin sibuk. Kayaknya besok dia ujian. Dari tadi komat-kamit."
"Yah ...."
"Kalian jangan murung gitu, dong." Tiba-tiba Hoseok datang dengan beberapa botol jus yang langsung diserbu saudara-saudaranya. "Main sama Kakak aja, yuk."
"Nggak mau, ah. Nanti yang ada dijahilin lagi. Yuju malas."
Namjoon tertawa. Hoseok nyengir kuda.
"Jadi kita main apa, nih? Nggak ada Kak Jin," Kim Taehyung berkata dengan lesu. Anak itu sedang dalam masa bosan-bosannya. Sejak tadi ia cuma mondar-mandir tidak jelas. Lalu menggaruk-garuk meja, bahkan bergumam sendirian dengan bahasa aneh.
"Mainin kamu aja boleh nggak?" celetuk Sowon random.
"Hah? Oh ...."
Taehyung yang sedang lemot hanya menggumam seadanya.
Semuanya juga kebingungan. Jin, kakak yang paling diharapkan sedang belajar untuk ujian besok. Suga, Yerin, dan Umji sedang tidur. Dan terakhir, Jimin sakit. Akhirnya mereka hanya melakukan hal-hal acak yang terlintas di otak saja.
Contohnya Jungkook yang meniru monyet gara-gara dare dari Sinbi.
Mendengar keributan, Jin mengacak rambutnya kesal dan mendatangi asal suara. Melihat kakak tertuanya datang, mereka langsung bersorak senang.
"Kalian bisa nggak sih diam?!"
Semua membisu.
"Kalian nggak ngerti apa, kakak lagi belajar?!" Jin menghela nafas kasar. Matanya melotot menatapi wajah adiknya satu persatu. "Besok itu ulangan. Kalau misalnya besok Kakak dapat nilai jelek gara-gara kalian awas aja, ya!"
"Maaf, Kak ...," ucap Namjoon.
"Hoseok jangan lupa belajar. Bentar lagi lulus SMP." Setelahnya, Jin pun meninggalkan mereka.
Jin memang jarang marah. Tapi sekalinya marah, mereka bisa dibuatnya menangis. Lihat saja Eunha, matanya sudah berkaca-kaca.
"Eunha takut ...."
Hoseok langsung memeluk adiknya yang masih kelas 5 SD itu.
"Yaudah, kita ke kamar Kakak aja. Belajar," ajak Namjoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wednesday [BTS X GFRIEND]
FanfictionTidak ada keluarga yang sempurna. Menjadi keluarga berarti kamu harus menerima apapun keadaannya. Mereka hidup bersama-sama. Harta yang berlimpah ruah dan kebahagiaan yang tiada tara. Mereka dipertemukan sebagai keluarga. Seperti sebuah takdir, keti...