10. Sebuah Janji

12 0 0
                                    

Kamu harus tau, aku benci seseorang yang tidak menepati janjinya.
-Choi Raera

______________________________________________


Incheon International Airport
8 p.m

Huh! Akhirnya sampe juga, seharusnya gue sama mama tiba di sini 2 jam yang lalu, tapi pesawatnya delay. Oh iya 8 p.m itu waktu di Jakarta ya, kalau kata mama sih sekarang jam 10 malam, di Korea lho.

"Kita naik apa ma?" feeling gue, rumah sakitnya Nenek itu masih jauh.

"Nanti ada ahjussi yang jemput kita kok Bil, kamu ngantuk ya"

Gue cuma ngangguk.

"Yaudah deh, langsung ke hotel aja. Kita ke rumah sakitnya besok pagi, Mama juga capek." kata mama gue sembari celingukan mencari sosok ahjussi yang dia maksud tadi.

"Kok panggilnya 'Bil' sih Ma?" karena ini di Korea, gue enggak pake nama Sabila Raera Archer atau Sabila Archer. Yup, gue dipanggil Choi Rae Ra kalau lagi di Korea.

"Eh iya Ra, eomma lupa." gue emang punya darah Korea, tapi kalau buat bahasa sama budayanya gue enggak begitu tau. Gue lahir di Kanada dan besar di Indonesia, jadi gue lebih paham budaya Indonesia, walau gue sekeluarga enggak ada darah Indonesia sama sekali.

📷📷📷

Akhirnya gue tiba di hotel yang emang udah dibooking sama keluarga Mama jauh-jauh hari.

Gue sama mama melangkahkan kaki ke kamar nomor 0325 yang ada di lantai 7.

Akhirnya gue ketemu sama kasur. Senangnya

"Ra, jangan lupa ya. Besok jam setengah sembilan udah siap, kita ke rumah sakit." kata Mama.

"Dari sini jauh enggak Ma?"

"Enggak kok, lagian kalau mau pergi-pergi, di sini udah ada sopir pribadi yang siap nganter kita, Ra" oh iya gue lupa, sebenernya tadi gue tanya kayak gitu karena gue males kalau naik kereta atau bus gitu.

Yap bener banget!

Gue enggak tau rute-rute jalan disini, dan juga ditambah sama bahasa Korea gue yang cuma tau annyeonghaseyo, gamsahamnida, sama mianhae doang.

"Kita bisa jalan-jalan enggak Ma?" kalau soal jalan-jalan gue paling semangat. Karena jalan itu pake kaki bukannya mulut.

"Kayaknya Mama enggak bisa Ra, kamu aja"

"Kenapa Ma?" yah kalau gue sendiri, gak mau lah.

"Mama harus ngurus halmeoni"

"Oh gitu" setelah itu gue ke kamar mandi buat ganti baju yang lebih santai.

"Ra, kalau kamu balik ke Jakarta sendiri bisa kan? Mama mau ngerawat halmeoni. Gimana?" tanya Mama yang sekarang lagi ada di balkon hotel.

"Ne" kata gue singkat.

"Yaudah, tidur gih"

Maze of Memories [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang