Maze of Memories [ON GOING]

14. Semangat move on

Apakah kita ditakdirkan bersama untuk waktu yang lama? Ataukah pertemuan ini hanya sebatas sapaan dari masa lalu ku?

-Sabila Raera Archer

______________________________________

"Semua udah beres?" Teriak salah satu pengurus PMR yang sebentar lagi pensiun alias sudah tidak menjabat lantaran masa baktinya sudah habis.

"Siap beres!" Jawab calon pengurus PMR lantang.

"Gak ada yang sakit?"

Calon pengurus PMR saling lirik sekeliling kemudian calon yang berada di paling kanan mengatakan dengan lantang jika semua sehat.

Selesai pengecekan barang-barang, kebutuhan selama pelatihan dan lainnya panitia pelaksana reorganisasi PMR mulai membagi kelompok. Ada kelompok tidur dan kelompok saat pelatihan selama tiga hari.

Pelatihan kali ini dilaksanakan disekolah serta berbarengan dangan pelatihan anggota OSIS. Area sebelah barat digunakan Calon pengurus OSIS, sementara Calon pengurus PMR disebelah timur. Meskipun mereka pelatihan dihari dan tempat yang sama, calon pengurus tidak boleh melewati batas tempat masing-masing, karena mereka berbeda organisasi.

Bagi calon pengurus kelas 10 hal ini tentu saja sangat menguntungkan. Terlepas dari 'tidak boleh melewati batas tempat masing-masing' meski hanya bisa melihat setidaknya 'sering'. Calon pengurus OSIS memang mayoritas blasteran Indonesia-surga. Salah satu oknum bernama Geanzo Arenson.

Sedari tadi Sabila dan calon pengurus perempuan tidak bisa fokus pada materi yang diberikan kakak tingkat, meski sudah berkali-kali ditegur, berkali-kali pula mereka melanggar.

"Kenapa gue gak jadi pengurus OSIS aja sih, nyesel sekarang!" Gerutu salah seorang perempuan yang duduk di samping kanan Sabila, Katharina Intan namanya.

Sekitar 15 menit sebelum acara pelatihan dimulai ia sempat berkenalan dengan Sabila, sekarang mereka sudah akrab. Sifatnya sebelas dua belas dengan Aleena hanya saja Arin tidak bisa diam ketika melihat laki-laki yang sedikit 'good looking'