13. one fine day

3 0 0
                                    

"Tunggu bentar Na, sepatu gue ilang, bentar!" Suara keras itu terdengar dari lantai dua rumah mewah milik keluarga Archer.

Sudah 15 menit yang lalu teman gadis itu menunggu dengan sabar.

Bukannya di bab sebelumnya tertulis "Lo nanti ke rumah gue dulu kan Bil?"

Seharusnya memang seperti itu, tapi nona Sabila kehilangan salah satu sepatu berwarna putih kesayangannya.

Ya, hari ini mereka akan pergi, entah kemana tujuan jelasnya.

intinya mereka akan pergi.

"Pake sembarang sepatu aja lah Bil, lama amat hidup Lo." Rupanya Navis sudah tak sabaran ingin segera pergi.

Sabila berlari tergopoh-gopoh menuruni anak tangga dengan sepasang sepatu di tangan kiri dan jaket berwarna hitam tersampir dibahu kanan. "Eh sembarangan aja Lo, ngomongin hidup gue!"

Sabila masih bersusah payah menggunakan sepatu.

"Bil, ini udah jam setengah empat lho, Aleena sama Adriel udah nungguin pasti." Navis mengambil sling bag nya dan berniat keluar rumah.

"Iya na, eh bentar, mau tanya. Ini jaketnya bagus ditali ala-ala gitu apa gue pake biasa aja?" Sabila bertanya dengan serius

"Ala-ala apa'an? Tukang sapu jalanan? Dipake aja lah, rapi" jawab Navis sekiranya

"Dipake? Dikancing ngga?"

"KITA MAU MAIN YA! BUKAN MAU FASHION SHOW, TERSERAH LO MAU DIKANCING APA ENGGA! DUA MENIT LAGI GAK KELUAR GUE BAKAR MOBIL LO" bentak Navis

Sabila terkekeh

"Galak amat Bu! Yaudah deh gausah dikancing, biar kelihatan sangar" kata Sabila sambil melihat pantulan dirinya pada kaca.

Sabila dan Navis akhirnya berangkat menuju rumah Aleena, sebenarnya mereka akan langsung pergi ke tempat tujuan saja, namun tadi Aleena bilang jika ibunya tak bisa mengantar.

"Rumah Aleena di gang berapa ni?" Tanya Sabila sembari fokus mencari-cari rumah bercat abu-abu, pagar hitam, dengan pohon mangga di samping rumah, deskripsi rumah Aleena yang diberitahukan kepadanya via line 20 menit yang lalu.

"Ee.. itu Aleena! Maju sedikit, di didepan gerbang rumah."

Aleena melambaikan tangan nya begitu melihat Navis dari balik jendela mobil yang dibuka.

Pakaian yang ia kenakan sangat sederhana. Hanya kaos bermotif bunga-bunga dengan sweater  berwarna pink.

"Ihh, lucu banget baju Lo" teriak Sabila heboh hendak keluar mobil untuk menyentuh baju aleena, kebiasaannya saat melihat sesuatu yang lucu--menyentuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ihh, lucu banget baju Lo" teriak Sabila heboh hendak keluar mobil untuk menyentuh baju aleena, kebiasaannya saat melihat sesuatu yang lucu--menyentuh.

Tapi kemudian ia urungkan niat awalnya tadi ketika Aleena berkata "Mon maap ni, gue setiap hari emang lucu ya, situ kemana aja?"

"Ga guna emang kasih upil anoa pujian, gue tadi bilangnya baju ya!"

Maze of Memories [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang