16

1.1K 44 6
                                    

Vote yakk!!!!

_____

"Kalian pacaran?" Suara itu membuat anneth dan deven melepas pelukannya.

"Enghhh gimana yak?" Ucap deven gugup. Sebenarnya yang tadi bertanya ialah sahabat sahabatnya.

"Udah Dev lebih baik Lo jujur" ucap Friden. Sebenarnya Friden sudah dari tadi mengetahui hal ini.

"Iyya gw sama anneth pacaran" jawab deven. Kali ini ia berbicara dengan nada yang serius. Semua sahabat sahabat mereka lantas terkejut, namun tidak untuk Friden. Pria itu hanya tersenyum simpul

"Whuaatttt!!! Sejak kapan?? Lo kok GK cerita ke kita sih neth kalo Lo udh punya pacar?" Sahut Ucha sambil berkacak pinggang

"Nah ini yang kemarin gw bilang kabar gw itu loh, maap yak gw baru mau bilang tadi tapi keburu kalian tau duluan." Jawab anneth dengan menundukkan kepalanya

Ucha, uwa, dan joa saling melempar pandangan. Mereka kasihan melihat sahabat mereka seperti ini. Mereka tau alasan anneth mengapa ia lamban memberi tau mereka. Karena anneth takut jika sahabatnya mencap dirinya adalah wanita murahan yang mudah menerima lelaki yang baru saja kenal dengannya.

"Udah neth, kita maafin Lo kok. Kita tau alasan Lo kenapa nggk ngasih tau kita, jadi nggk usah sedih yah" ucap Joa sembari berjala mendekati anneth dan menaikkan kepala sahabat sahabatnya tersebut.

"G-gw ta-tak-ut kali-lian anggep gw wanita murahan hiks" lirih anneth dengan Isak tangisnya. Joa yang melihat itu menggelengkan kepalanya pelan dan langsung membawa anneth ke pelukannya.

"Nggk neth Lo jangan beranggapan seperti itu lagi oke? Kami semua dukung apa yang Lo lakuin kok. Walaupun kita GK tau alasan kalian kenapa bisa secepat ini menjalani hubungan" ucap Joa sambil mengelus punggung anneth. Ucha dan uwa mulai mendekat ke arah Joa dan anneth, dan langsung berpelukan bersama. Benar kata orang orang "Jika kamu terpuruk maka sahabat sejati lah yang terus mendukung mu, walau itu dari jauh"

"Oke sekarang mending Lo tenangin diri Lo dulu yh neth,terus Lo bisa cerita deh ke kita" saran uwa dan langsung melepas pelukannya. Anneth hanya mengangguk sebagai jawaban.

Anneth dan joa langsung mendudukkan bokongnya ke kursi panjang tersebut. Sedangkan Ucha dan uwa memilih untuk berdiri di sisi samping bangku. Deven pun mengundurkan dirinya dan beralih ke sobatnya yang daritadi hanya menggeleng melihat tingkah laku para gadis tersebut

"Lo berdua utang cerita Ama kita" bisik fateh di telinga keduanya. Deven memutar bola matanya jengah. Sedangkan Friden hanya membalas dengan deheman

"Eumm neth aku sama temen-temen mau ke kelas duluan yah" pamit deven pada sang pacar.

Anneth yang mendengar itu langsung mengangguk kecil.

"Jo aku duluan yak" pamit Friden kepada Joa juga

"Yaudah" jawab Joa sembari tersenyum simpul dan juga dibalas senyum oleh Friden

Ucha hanya jengah melihat empat kunyuk tersebut, ia pun angkat bicara. Merasa tidak terima karena hanya mereka yang seperti itu

"Ehh curut GK usah pamit juga kali. Udah tau disini ada orang jomblo masih aja jadiin kita nyamuk. Kalo mau pergi pergi aja sih kagak usah pake pamit segala bikin iri aja" omel Ucha

"Sirik ae Lo. Mentang mentang jomblo huuu" ledek William kepada Ucha yang kini sedang menahan emosi

"Mirror woy mirror. Lo kagak punya mirror ya dirumah. Situ juga jomblo kali" kesal Ucha pada William. William yang baru saja ingin membalas perkataan Ucha langsung di potong oleh uwa

"Udah kok malah berantem sih. Yaudah Lo pada duluan aja kita berempat juga pada mau cerita" saran uwa dengan menunjuk para pria tersebut

"Nah bener tuh kata calon pacar gw ya nggk wa" sahut fateh dengan mengedipkan sebelah matanya. Uwa yang mendapat perlakuan seperti itu lantas membuat pipinya memanas sehingga timbullah efek rona merah pada pipi chubby tersebut

"Tunggu apalagi udah Sono Lo pada" usir Ucha

"Dasar Mak lampir"

"WOYY WILLIAM TUNGGU PEMBALASAN GW YAH DASAR ANAK TUYUL" teriak Ucha membuat anneth, Joa , dan uwa menutup telinganya

_____

°Deven POV°

Setelah perdebatan unfaedah yang dilakukan oleh William dan Ucha gw dan temen temen langsung menuju kelas dengan jalan beriringan. Banyak yang melempar sapaan dan senyum mereka pada gw. Bukan merasa PD hanya saja Fateh yang bilang kek gini

"Dev liat tuh cewek senyum ke elo tuh, senyumin balik gih"

Tetapi gw tidak menghiraukan ucapan nya. Gw masih setia pada wajah datar gw dengan tangan gw yang sengaja dimasukin ke kantung celana.

"Hmm gw di kacangin asw" umpat Fateh yang mendapat jitakan kasih dari Friden

Takk

"Gausah ngumpat bego" ujar Friden yang kini kesal dengan fateh

"Iyya Iyya gw ngalah"

"Rasak noh" ledek William kepada Fateh

Gw tidak peduli akan perdebatan unfaedah temen-temen gw. Gw hanya fokus ke depan dengan wajah datar. Setelah lama berjalan melewati koridor sekolah, sampailah kami di kelas XI 2 lebih tepatnya di bangku kami masing masing.

"Den ceritain ke kita woy. Si deven nyeritain apaan ke Lo" ujar William penasaran

"Yeeh upil kuda kepo banget Lo kek cewek" ujar William

"Bodo"

"Udh kok kalian malah berantem sih. Klo mau denger diem bego. Dan jangan ada yang potong gw ngomong" lerai Friden kepada William dan Fateh

°FlashBack On°

________

TBC🍃

My Little Friend- DennethTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang