Jangan lupa vote yakk!!!
_______
°Flashback On°
"Serius Lo neth? Jangan becanda Lo" kaget Ucha terhadap cerita yang baru saja anneth ceritakan kepada sahabatnya.
Yah, anneth telah menceritakan soal deven adalah Andi, dan perjodohan mereka berdua. Semuanya tampak kaget. Terdapat rasa senang dan juga rasa khawatir Joa,Ucha,dan uwa. Rasa senang karena anneth mendapatkan kembali kebahagiaannya yaitu Andi. Sedangkan rasa khawatir yakni permasalahan Anneth dengan Aldi. Mereka merasa walaupun sekarang anneth memiliki Andi, bukan berarti Aldi membiarkan anneth senang dengan hal itu. Ia pasti akan merencanakan sesuatu jika mengetahui hal ini.
"Jadi kapan kalian tunangan?" Tanya uwa kepada anneth
"Mungkin sebentar lagi, kata mami tunggu papi dulu baru acara dimulai. Papa deven juga masih di Aussie kok" jawab anneth enteng yang hanya diangguki oleh ketiga sahabatnya
"Shit, gw GK bakal biarin Lo tunangan neth. Lo itu milik gw, kalaau pun Lo GK jadi milik gw berarti nggk boleh ada orang yang akan milikin lo selain gw. Gw harus ngerencanain sesuatu" umpat someone dalam batinnya
Kringggg!!!!!
Suara bel masuk kini berbunyi. Menandakan seluruh siswa dan siswi harus masuk kembali ke dalam kelas untuk memulai pembelajaran. Keempat sahabat ini pun mulai beranjak dari tempat mereka dan menuju kelas. Tetapi saat mereka akan melalui koridor sekolah, mereka dihadang oleh seorang pria yang bertubuh tinggi tegap dengan wajah yang penuh amarah.
"Neth Lo harus ikut gw" ucapnya dingin. Joa yang berada di samping anneth kini maju kedepan anneth dengan maksud untuk melindungi sahabatnya
"Heh pakboy cap lele, kalo Lo mau bawa anneth langkahi dulu gw" ujar Joa sambil menunjuk ke arah wajah dan pria tersebut. Dugaan kalian benar pria tersebut bukan lain adalah Aldi.
"Gw GK ada urusan Ama Lo, kalo Lo GK mau tubuh Lo yang indah itu ternodai mending Lo sekarang minggir dari hadapan gw. MINGGIR GK!!!" Ucap Aldi dengan sedikit bentakan di akhir kalimatnya
Ucha yang dari tadi hanya diam menyaksikan hal tersebut kini menarik tangan Joa untuk kembali ke samping anneth. Ucha mulai berhadapan dengan Aldi sekarang.
"Lo mau bawa anneth?" Tanya Ucha lembut. Yang dijawab deheman oleh Aldi
"Yaudah bawa aja kalo Lo bisa" ujarnya menyerahkan anneth. Joa dan uwa tersentak kaget melihat adegan yang terjadi di hadapannya tersebut
"Cha kok Lo gitu? Apa jangan jangan selama ini Lo kerjasama dengan si cowok brengsek ini Iyya?" Tanya uwa kepada Ucha
"Lihat aja nanti" jawab Ucha dengan senyum smirk nya. Joa dan uwa hanya melongo tak percaya kepada Ucha
"Thanks ma girl, gw bawa anneth dulu yh bayy" ucap Aldi dengan menarik tangan anneth yang kini memberontak. Saat Aldi membalikkan badannya kaki Ucha kini terangkat dan Ucha mendorong kakinya kedepan. Alhasil membuat pria tersebut jatuh dihadapan mereka berempat
Ketiga wanita tersebut tertawa terpingkal-pingkal sehingga mereka tak menyadari bahwa sedari tadi salah satu sahabatnya menghilang entah kemana. Sedangkan pria tersebut masih berada di lantai
"Ehh anneth mana??" Pekik Joa yang sudah menyadari kehilangan anneth
"ANNETH!!"
Aldi yang tadi berada di lantai kini bangkit dan tertawa sinis dengan menatap ketiga sahabat anneth yang kini panik dengan hilangnya anneth.
"Lo pikir gw GK tau gitu rencana lo?, Gw udah nyuruh anak buah gw buat bawa anneth pergi dari sini" ucapnya sinis.
Setelah mengatakan hal tersebut Aldi kini meninggalkan ketiga sahabat tersebut yang kini terdiam membeku. Mengapa mereka sangat bodoh? Mereka semua tau sifat Aldi yang pantang menyerah demi mendapatkan kemauannya. Lebih tepatnya 'Nekat'.
"Duh gimana nih? Ini semua salah gw. ANNETH MAAFIN GW hikss..." Pekik Ucha yang kini merutuki kebodohannya
"Jo, sekarang coba Lo telpon deven, kasi tau tentang kehilangan anneth" perintah uwa yang langsung dilaksanakan oleh Joa
"Cha udah jangan Salahin diri Lo lagi, mending sekarang kita kekelas ambil tas dan minta izin ke guru piket. Joa lo tunggu kita diparkiran ya, biar kita yang ambilin tas lo" ucap uwa dengan pemikiran dewasa
Sekarang Joa berada diparkiran sendirian, sedari tadi ia sudah mencoba menghubungi deven, namun hanya terdengar suara operator saja. Joa pun berinisiatif untuk menelpon Friden.
Setelah menelpon Friden, Ucha dan uwa sudah berada di parkiran. Kini mereka tinggal menunggu para lelaki.
"Tunggu itu bukannya Clinton sama Navis yah? Mereka mau kemana?" Ucap Joa menunjuk 2 lelaki yang berada diluar sekolah
"Apa jangan jangan mereka lagi yang nyulik anneth" ujar uwa.
"Ayo kita samperin"
Saat mereka ingin beranjak dari tempat, deven langsung datang mengejutkan mereka. Jadilah mereka membatalkan rencana mereka untuk nyamperin dua lelaki tersebut
°Flashback Off°
Deven dan Friden sekarang paham apa yang terjadi setelah mendengar penjelasan dari Uwa. Mereka segera mencari tahu keberadaan anneth sekarang. Tiba tiba ponsel Friden berdering. Terpampang nama 'LiamBego' disana. Friden memberikan ponselnya kepada deven. Deven yang mengerti maksud Friden pun segera menggeser tombol untuk mengangkat panggilan tersebut
"Napa Lo" tanya deven
"........"
"Serius Lo?"
"........."
"Yaudah gw dan yang lain kesana sekarang kalo Lo dapat informasi lagi jangan lupa kabarin kita"
"......"
Tuutt tuutt
Sambungan telepon pun mati. Deven kini panik setengah mati setelah mendapat kabar dari William. Mereka yang melihat raut wajah deven merasa kepo.
"Dev apa kata William? Sampe buat wajah Lo makin panik gitu?" Tanya Friden
"Sekarang anneth........."
_______
TBC🍃