"Turun Yuk" ajak deven kepada anneth, anneth hanya mengangguk tanda setuju
Mereka pun menuruni tangga dengan langkah yang gontai
"Ehh anak mami, udh gk ngambek lagi yak" tanya m.anneth
"Msih si mi" ujar anneth yang langsung dihadiahi jitakan dari deven
"Awwhh sakit deven" ujar anneth langsung mencubit pinggang anneth
"Ehh iyya iyaa ampun neth awwhh" ringis deven
"Makanya jangan nyebelin" ucap anneth memberhentikan aksinya itu
"Abisnya kamu kok gitu sama mami sih" kata deven
"Kan cuma bejanda ehh becanda maksudnya" jawab anneth disambung dengan kekehannyaSemua tertawa mendengar perkataan anneth. Deven langsung duduk di sebelah mama nya sedangkan anneth memilih duduk di sofa tunggal yang berwarna ungu tersebut yang otomatis menghadap ke TV. Orang tua mereka sibuk dengan pembicaraan atau lebih tepatnya 'gosip' sedangkan anneth lebih memilih menonton tv sambil memakan camilan. Deven dengan setia memandang wajah anneth dan masuk ke dalam alam lamunan.
'Gw kangen ama lo neth'
'Gw gak akan manggil lo dengan sebutan Cia lagi karna nama anneth lebih tepat dengan wajah mu yang bersinar, rambut yang begitu indah terurai, dan mata mu yang membuat ku menjadi candu untuk menatapnya begitu dalam. Warna kecoklatannya dengan sedikit serbuk sinar membuatnya begitu indah. Love you neth' batin deven sambil menatap lekat mata indah anneth"Devv"
Tidak ada sahutan
"Deven!"
Masih tidak ada sahutan
"DEVEN CHRISTIANDI PUTRA!!!"
"Ehh i..iyya ma ada apa?" kaget deven mendengar suara mama yang menyebut namanya
"Kok kamu daritadi dipanggilin masih bengong, liat mata anneth lagi" ujar m.deven
"Abisnya mata anneth indah si mah bikin hati adem" ucap deven santaiAnneth yang mendengar ucapan deven sontak langsung merasa malu, namun di dalam hatinya ia begitu senang. Dan sontak membuat pipi anneth menjadi merah. Sedangkan mami dan mama deven hanya terkekeh mendengar deven dan melihat respon anneth
"Apaan sih" ujar anneth dengan malu malu
"Ciee baper" goda deven
"Au ah, deven bikin kesel" ujar anneth langsung mengambil alih alih untuk pergi dari tempat tersebut, namun langkahnya terhenti saat mendengar mami nya."Neth mau kemana kita mau ngomong dlu" kata m.anneth
"Ywdh cepetan mi" jawab anneth langsung mendudukkan dirinya kembaliOrang tua mereka bertatapan dan saling memberi kode untuk berbicara bersamaan.
"Kita mau jodohin kalian, mau nggk" tanya mereka serempak
Anneth dan deven saling bertukar pandang.'Iya Aku Menerimanya' tetapi sayangnya kata itu saat ini sangat sulit untuk dikatakan karena mereka telah dikuasai oleh rasa 'malu' mereka. Namun orang tuanya memaksa mereka untuk menjawab.
"Dev kamu mau kan dijodohin sama anneth" tanya mama deven kepada anak semata wayangnya
Deven memandangi mamanya dengan tatapan seolah menjawab 'iya' , mama deven akhirnya mengerti keadaan. Ia mengerti bahwa anak anak mereka masih merasa gengsi. Istilahnya sih
'Malu tapi mau'Mama deven pun beralih menatap kedua manik mata anneth seolah bertanya
'Kamu Setuju kan dengan Perjodohan ini?'
Tetapi anneth bukannya menjawab melainkan mengedarkan pandangannya ke arah maminya. Sedangkan mami anneth hanya mengganggukan kepala dan tersenyum. Lantas Anneth ingin mengatakan jawabannya. Tetapi Tiba Tiba........~~~~~~
Hayoloh apa yang akan terjadi setelah ini? Makanya kalian staytune yakk. Oh iiyya jangan lupa vote cerita ini guyyss
See you next part💜
![](https://img.wattpad.com/cover/214443244-288-k534897.jpg)