10

2 1 0
                                    

"maaf ya mi cha, ini semua salah aku. Aku emang gak berhak sahabatan sama kamu. Harusnya aku gak tertarik sama kamu. " katanya. Aku cuman natep dia sambil masang muka kesel.

"kamu tau? Aku udah tau kalau kamu adik dari jungwoo nct. Aku tau kok. Aku cuman pengen kenal sama dia. Tapi, kamu kenapa gak ngasih tau dari dulu? Kalau kamu udah ngasih tau dari dulu, gak akan pernah kejadian kayak gini. " katanya lagi.

"karna aku gak percaya sama siapa siapa. Kamu aja gak pernah denger keluh kesah aku sendiri. Palingan kejadian yang kamu liat pake mata kamu. Selama ini aku masih belum percaya sama kamu. Maaf ya. Kamu udah tau sebenernya. So? " jawabku yang masih kesel.

"aku mau kita baikan." katanya sambil memohon. Matanya berbohong. Aku geleng dengan cepat.

"gak, maaf ya. Aku gak mau lagi nyakitin diri aku. Dan keliatannya, kamu bohong. Kamu punya niat lain kan, selain maafan sama aku. Udahlah haneul, aku capek. Lagian ini semua karna kak jungwoo. Dah ya, aku pulang duluan. " ucapku sambil lari lari gak jelas ke rumah.

Selama perjalanan pulang, aku gak banyak tingkah. Terus, aku natep ke atas langit. Banyak banget bintang di atas tanah yang lagi aku injek. Aku senyum liatnya. Serius ini bagus banget.

Aku sampai di sebuah toko kecil. Aku berhenti disana dan membeli air putih. Setelahnya, aku duduk di luar di bangku yang sudah di sediakan. Tatapanku kosong karna gak tau mikirin apa.

Tiba tiba, ada cowok yang numpang duduk karna kepenuhan. Aku langsung menengok ke samping kanan kiriku. Penuh sih, emang. Langsung aja, dia duduk tepat di depan ku.

"hai! Kenalin, nama aku daeshim. Kim daeshim. Salam kenal ya. " katanya. Aku cuman ngangguk doang. Terkadang, kalau sama orang yang belum terlalu aku kenal aku lebih terkenal pendiem.

"siapa namamu? " tanyanya. keselek jadinya. Kaget aja gitu.

"oh, mi cha. Kim mi cha. Hehehe, iya salam kenal juga. " jawabku. Aku langsung lanjut minum. Awalnya, aku mau pergi tuh. Tapi dia ngajak ngobrol mulu.

"hahaha, marga kita sama ya? Oh iya, kamu udah kuliah? Dimana? " tanyanya. Aku langsung jawab aja.

"ha iya? Berarti kita sama dong. Ikut jurusan mana? " lanjutnya.

"ikut jurusan kedokteran. Hehehe. " jawabku. Dia ngangguk ngangguk. Dan katanya, sama. Beda kelas mungkin.

"aku duluan ya, saudara aku udah nunggu di rumah. " kataku yang sudah berdiri. Lalu, aku langsung pergi ke rumah.

Sesampai di rumah, aku keciduk sama kak jungwoo. Hadeuh, barabe lagi masalahnya kalau berurusan sama kak jungwoo tuh. Dia narik tangan aku buat ke kamar aku. Dia tiduran di atas kasur aku. Terus dia nyuruh aku buat tiduran di sampingnya. Aku nurut aja.

Aku tiduran di sampingnya. Dianya mah santai aja sambil nutupin mukanya pake tangan dia. Aku natep langit langit doang. Marah gak ya ni anak? Tiba tiba ni anak meluk aku. Aku diem kaku.

Aku nengok, liat ke arah dia. Dia merem matanya. Mulai berpikir kalau dia udah tidur. Aku senyum ke arah dia. Aku paling suka dari kak jungwoo tuh rambutnya. Jadi, aku elus aja tuh.

"lain kali kalau mau keluar pake baju yang bener. Apalgi ini malem. Jangan diulangi ya. Ntar kamu flu gak ada yang ngurus. " kata kak jungwoo yang masih merem.

"ha? Iya kak. Maaf ya kakak kuuu. " kataku ala ala manja gimana gitu. Kak jungwoo senyum aja. Terus, dia nyium kening aku lama banget. Ambyar aku :')

Kak jungwoo nyuruh aku tidur deh. Terus, dia tidur. Aku masih belum tidur. Belum ngantuk jadinya gini. Aku bangun dan jalan menuju rooftop. Gak lupa, aku bawa selimut. Gila aja gak bawa, mati kedinginan kali aku.

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang