Keesokan harinya di kediaman Son Siwon.
Wendy dan Ibunya sedang memasakan sarapan pagi untuk keluarganya, tiba-tiba Aaren datang masih dengan setelan piyamanya. Bocah itu baru bangun tidur.
"Eomma..." panggil Aaren masih terlihat mengantuk.
Wendy yang merasa terpanggil menoleh dan terkejut melihat anaknya yang pagi sekali sudah bangun, Tidak biasanya Aaren bangun sendiri di pagi hari.
"Hey sayang, ko udah bangun hhmm ?" Wendy mematikan kompornya lalu menghampiri Aaren dan menggendongnya.
"Elen mau ikut kakek kelja ya." Ucap Aaren sambil menepuk-nepuk pipi wendy
Wendy menatap anaknya bingung.
"Mau ngapain ? Gak boleh. Kakek sibuk di kantor, Aaren gak boleh main disana."
"Ishh eomma ! Elen mau ketemu Daddy !" Aaren merajuk.
"Daddy siapa ?"
"Daddy Jae !" Ucap Aaren Semangat.
Deg.
Wendy terkejut dengan kalimat yang dikeluarkan Anaknya.
"J-jae ?" Tanya wendy memastikan apa yang dia dengar tidak salah.
"Iyah eomma Daddy ! Kemalin elen diajak kakek ketemu Daddy. Elen sheneng ketemu Daddy. Elen main mma Daddy."
Pikiran Wendy seketika kosong, Ia tak tahu harus berkata apa.
Nyona Son(Ibu Wendy) yg melihat Wendy terdiam bahkan ketika Aaren memanggil namanya berkali-kali itu menepuk bahu Wendy.
"Wend Ko bengong. Itu daritadi Aaren manggilin kamu juga." Ucapan Nyona Son itu menyadarkan Wendy.
"E-eh iya sayang kenapa?" Tanya wendy pada Aaren.
"Elen mau ikut kakek ya eomma." Pinta Aaren lagi.
"Ngga Boleh." Jawab wendy tegas.
"Ish tapi elen mau ketemu Daddy."
"Eomma Bilang ngga ya Ngga Son Aaren !" Wendy sedikit membentak Aaren dan itu membuat Aaren terkejut lalu menangis.
Nyona Son yg melihat Aaren menangis pun mengambil alih Aaren dari gendongan Wendy dan menenangkan Aaren.
Wendy tak bicara sedikit pun, Ia merasa bersalah telah membentak Aaren.
"Tenangin diri kamu terus minta penjelasan ke Daddymu. Aaren Biar Mommy yang urus." Ucap Nyona Son lalu pergi dari Dapur menuju kamar Aaren.
Wendy menghambuskan nafas mencoba mengontrol emosinya. Akhirnya Wendy menuruti kalimat ibunya. Menghampiri sang ayah yang masih berada di kamar orang tuanya di lantai Dua.
Ttok
Ttok
Ttok
"Dadd, It's Me." Wendy mengetuk kamar kedua Orang tuanya lalu setelah mendengar deheman dari sang ayah ia membuka pinti dan masuk ke dalam kamar tersebut.
"Hei ada apa nak?" Sapa Siwon yang sedang bercermin memperhatikan penampilannya. Ia tidak ingin terlihat berantakan sedikit pun.
"Daddy ketemu Jae kemarin ? Kenapa Daddy ngebiarin Jae main sama Aaren ?"
"Wend... Jae Daddynya Aaren. Apa salahnya nemuin dia sama anaknya sendiri ?"
"Tapi Jae gak menginginkan anak itu !"
"Nak ini sudah 4 tahun berlalu. Lagian Jae menyesali perbuatannya. Kamu tahu kalau Jae selama 3 tahun harus bolak balik ke psikolog ?"
"Aku gak peduli." Wendy berbohong. Ia peduli, sangat peduli. Tapi Wendy selalu menyangkalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CONTRITION - (JAE-NDY) !DISCONTINUE!
FanfictionGk akan di lanjut karena alasan kelamaan Hiatus author jd hilang kepercayaan dirinya. Makasih semua yg udh mau baca ❤❤❤